Pengertian Analisis Isi Analisis Isi

18 ada di dalamnya yang tidak mencakup jumlah. George dan Kraucer, sebagaimana di kutip Muhajir, menyatakan bahwa content analysis qualitative lebih mampu menyajikan nuansa dan lebih mampu melukiskan prediksinya lebih baik. 10

3. Macam-macam Analisi Isi

Menurut Klaus Krippendorff, setidak-tidaknya ada 4 empat jenis analisis isi yang menggunakan pendekatan kualitatif. Pertama, analisis wacana discourse analysis. Secara sederhana analisis wacana mencoba memberikan pemaknaan lebih dari sekedar katafrase atau kumpulan katafrase yang ditulis oleh pengarang. Analisis wacana memfokuskan pada bagaimana fenomena-fenomena partikular dimunculkan oleh pengarang teks. Salah satu penelitian yang pernah dilakukan dengan menggunkan analisis wacana adalah karya Van Dijk 1991 yang mencoba mempelajari bagaimana pers mengungkap masalah rasisme; kemunculan kaum mioritas, menjelaskan konflik antar etnis, dan mengumpulkan data tentang pemberian stereotipe penilaian buruk kepada suatu kelompok. Selain penelitian itu juga terdapat penelitian tentang program berita dan dialog di TV Amerika Serikat yang memunculkan tetang fenomena partikular, yaitu visi ideologi ekonomi Amerika Serikat. 11 Kedua, analisis retorika rhetorical analysis. Analisis retorika berfokus kepada bagaimana pesan itu disampaikan serta dampak langsung 10 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000, h. 69. 11 Klaus Krippendorff, Content Analysis: An Introduction to Its Methodology, h. 14. 19 ataupun jangka panjang yang dirasakan oleh para penerima pesan atau audiens. Peneliti yang menggunakan pendekatan ini harus mengidentifikasi elemen-elemen struktural seperti ungkapan, gaya argumentasi, serta gestur dsan penekanan dalam pidato. Di antara banyak penelitian analisis retorika, salah satunya adalah Kathleen Hall Jamieson’s book Packaging the Presidency 1984. Dalam buku itu dijelaskan tentang analisis retorika terhadap pidato-pidato presiden Amerika Serikat. 12 Ketiga, analisis isi etnografis ethnographic content analysis. Analisis ini dimunculkan oleh Altheide 1987. Walaupun terkesan sangat kualitiatif-antropologis, pendekatan ini tidak menghindari cara yang bersifat kuantitatif, namun malah mendukung penghitungan data dari analisis isi dengan tulisan. Pendekatan ini dikerjakan dengan deskripsi narasi memfokuskan pada situasi yang berkembang, settingkondisi, gaya, gambar, makna, dan gagasan penting agar dikenalidipahami oleh aktor atau pembicara secara kompleks. 13 Keempat, analisis percakapan conversation analysis. Analisis ini diawali dengan merekam percakapan dengan setting dan tujuan yang biasaumum. Selanjutnya hasil rekaman itu dianalisa lebih dalam menjadi konstruksi kolaboratif. Analisis ini dilakukan pertama kali oleh Harvey Sack 1974 yang menganalisis tentang lawakan jokes yang mengkonsturksi kolaborasi dari komunikator dengan judul History 17. 14 12 Klaus Krippendorff, Content Analysis: An Introduction to Its Methodology, h. 16. 13 Klaus Krippendorff, Content Analysis: An Introduction to Its Methodology, h. 17. 14 Klaus Krippendorff, Content Analysis: An Introduction to Its Methodology, h. 17.