ANALISIS ISI PESAN LAGU ABATASA GRUP WALI BAND PENUTUP

17 nyata. 6 D. Silverman, dalam diskusinya tentang metode kualitatif, tidak mengakui analisis isi sebagai teknik analisis data kualitatif, karena analisis isi merupakan metode kuantitatif. 7 Di lain pihak, C. Selltiz et. al. berpendapat bahwa kuantifikasi yang berlebihan over quantification dalam analisis isi pada dasarnya lebih menekankan pada ―prosedur analisis‖ daripada ―karakter data‖. 8 Menurut M. Abrahamson, analisis isi dapat digunakan untuk mengkaji hampir seluruh jenis komunikasi. Analisis isi dapat memfokuskan baik pada aspek-aspek kuantitaif maupun kualitatif dari pesan-pesan komunikasi. 9 Dengan demikian, analisis isi pada dasarnya dapat digunakan dalam pendekatan kuantitatif dan pendekatan kulalitatif. Noeng Muhajir menyatakan bahwa analisis isi dapat digunakan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dioperasikan dengan cara mengemukakan ketepatan dalam mengidentifikasi isi dari pesan dakwah yang muncul, seperti perhitungan dan penyebutan yang berulang-ulang dari kata tertentu. Sedangkan pendekatan kualitatif adalah dengan menggunakan seperangkat tema sebagai suatu bentuk pedoman dalam membahas seluruh isi pesan dengan mencoba menerangkan bagaimana tema tersebut kemudian dikembangkan oleh suatu sumber media dengan meneliti masalah yang 6 B. Berelson, Content Analysis in Communication Research, New York: The Free Press, 1952. 7 D. Silverman, Interpreting Qualitative Data, Thousands Oaks, CA: Sage, 1993 h. 59. 8 C. Selltiz, M. Jahoda, M. Deutsch dan S.W. Cook, Research Methods in Social Relation, New York: Holt, Rinehart Winston, 1959 h. 336. 9 M. Abrahamson, Social Research Methods, Englewoods Cliffs, NJ: Prentice Hall, 1983 h. 286. 18 ada di dalamnya yang tidak mencakup jumlah. George dan Kraucer, sebagaimana di kutip Muhajir, menyatakan bahwa content analysis qualitative lebih mampu menyajikan nuansa dan lebih mampu melukiskan prediksinya lebih baik. 10

3. Macam-macam Analisi Isi

Menurut Klaus Krippendorff, setidak-tidaknya ada 4 empat jenis analisis isi yang menggunakan pendekatan kualitatif. Pertama, analisis wacana discourse analysis. Secara sederhana analisis wacana mencoba memberikan pemaknaan lebih dari sekedar katafrase atau kumpulan katafrase yang ditulis oleh pengarang. Analisis wacana memfokuskan pada bagaimana fenomena-fenomena partikular dimunculkan oleh pengarang teks. Salah satu penelitian yang pernah dilakukan dengan menggunkan analisis wacana adalah karya Van Dijk 1991 yang mencoba mempelajari bagaimana pers mengungkap masalah rasisme; kemunculan kaum mioritas, menjelaskan konflik antar etnis, dan mengumpulkan data tentang pemberian stereotipe penilaian buruk kepada suatu kelompok. Selain penelitian itu juga terdapat penelitian tentang program berita dan dialog di TV Amerika Serikat yang memunculkan tetang fenomena partikular, yaitu visi ideologi ekonomi Amerika Serikat. 11 Kedua, analisis retorika rhetorical analysis. Analisis retorika berfokus kepada bagaimana pesan itu disampaikan serta dampak langsung 10 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000, h. 69. 11 Klaus Krippendorff, Content Analysis: An Introduction to Its Methodology, h. 14.