54 estetika Islam yang diutamakan adalah penciptaan suasana khusuk dalam
merenungi Tuhan.
87
Dalam berdakwah, para Wali Songo juga kerap menciptakan lagu sebagai media untuk menyebarkan ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat Jawa. Raden
Paku atau Suna n Giri, yang disebut oleh Belanda sebagai ―Paus dari Timur‖,
merupakan pencipta lagu rakyat Pucung dan Asmarandana. Begitu pula dengan Sunan Kalijaga, beliau adalah pencipta lagu yang paling populer dalam sejarah
rakyat Jawa, Lir-ilir. Sunan Kudus juga memiliki keahlian serupa dalam menciptakan lagu-lagu, seperti Maskumambang dan Mijil. Sementara Sunan
Muria adalah tokoh yang menggunakan gamelan untuk menarik masyarakat agar masuk Islam. Lagu-lagu Jawa Sinom dan Kinanti adalah hasil gubahan beliau.
88
Sumarsam, seorang etnomusikolog Indonesia, pernah mengemukakan tentang relasi intim antara Islam dan kesenian tradisional Jawa, baik dalam
komunitas Islam abad ke-18 dan 19 maupun dalam tradisi pondok pesantren. Dalam kenyataannya, alih-alih menghindari pertunjukan musik musical
performance dan penerimaan musik musical reception, kebanyakan Muslim Indonesia justru merayakan penggunaan musik dan pertunjukan seni lainnya serta
menganggapnya sebagai komponen penting bagi identitas komunitas mereka. Bahkan Wali Songo sendiri kerap diasosiasikan sebagai penemu seni pertunjukan
art performance di Nusantara, baik dalam bentuk aransemen lagu dan melodi, gamelan, dan wayang kulit. Musik gamelan sendiri seringkali dimanfaatkan untuk
87
Rahmat Kemat, ―Tradisi Kesenian Islam Nusantara: Legasi dan Kontekstualisasi‖, dalam
http:rahmat-kemat.blogspot.com201110tradisi-kesenian-islam-nusantara-legasi_26.html ,
diakses 12 Januari 2014.
88
Rahmat Kemat, ―Tradisi Kesenian Islam Nusantara: Legasi dan Kontekstualisasi‖.
55 menarik masyarakat kepada Islam, dan sejumlah instrumen gamelan dalam
sekatenan bahkan hingga saat ini dipertunjukkan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
89
Dengan demikian, sejak masa lalu seni musik telah digunakan sebagai media dakwah oleh para ulama untuk menyebarkan nilai-nilai Islam. Penggunaan
musik sebagai media dakwah sebagaimana dicontohkan oleh para penyebar Islam dan Wali Songo di atas dapat dikatakan masih sangat relevan untuk diadopsi pada
hari ini. Menurut Sidi Gazalba, musik merupakan salah satu media yang dapat
dijadikan sarana untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah yang mudah diterima oleh khalayak. Sifatnya yang menghibur dapat dimanfaatkan penyanyi atau
seniman untuk memasukan pesan-pesan dakwah di dalamnya, sehingga secara tidak langsung khalayak telah menerimanya dengan suka hati dan tidak
membosankan untuk didengar berulang-ulang kali bahkan menirukannya, karena musik merupakan kesenian yang amat menarik untuk manusia dan sudah naluri
manusia untuk menyukai hal-hal yang bersifat estetika dan keindahan.
90
Efektifitas musik sebagai media dakwah merupakan terobosan yang sanggat tepat pada saat ini, karena secara naluriah manusia menyukai hal-hal yang
bersifat keindahan dan kesenangan. Pesan-pesan keagamaan yang dibalut dengan iringan musik yang indah membuat pesan-pesan tersebut mudah masuk ke dalam
relung hati nurani dan secara psikologis dapat menginspirasi para pendengar untuk merenungi makna-makna yang dikandung dalan pesan-pesan tersebut.
89
Rahmat Kemat, ―Tradisi Kesenian Islam Nusantara: Legasi dan Kontekstualisasi‖.
90
Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian Jakarta: Pustaka Al Husna, 1998, h. 186.
56
BAB III GAMBARAN UMUM GRUP BAND WALI
A. Sejarah WALI
Nama WALI, sebuah band musik pop yang saat ini digawangi oleh Faank Vocal, Apoy Guitar, Tomi Drum, dan Ovie Keyboard Synt,
dideklarasikan pada awal tahun 2007. Namun demikian, band ini sesungguhnya telah terbentuk jauh sebelum nama WALI mencuat ke permukaan, yakni pada
pada tanggal 31 oktober 1999. Ketika itu, band ini bernama FIERA, sebuah simbol yang mewakili inisial nama personel masing-masing, yakni Faank Vocal,
Ihsan Drum, Endang Bass, Raden Guitar II, dan, Apoy Guitar I. Seiring berjalannya waktu, FIERA harus merombak nama grup band karena beberapa
faktor yang mendorong band tersebut untuk berubah baik secara institusi maupun personal. Salah satu faktor tersebut adalah keluarnya Endang dan Raden dari
FIERA pada tahun 2007 karena kesibukannya masing-masing. Hengkangnya Endang dan Raden meninggalkan masalah bagi band FIERA. Pasalnya, mereka
kehilangan 2 dua personil yang mengisi posisi Bass dan Gitar II, sehingga band FIERA hanya menyisakan 3 tiga personel pada waktu itu, yakni Faank, Ihsan
dan Apoy.
1
Namun permasalahan tersebut akhirnya dapat diselesaikan dengan mengambil langkah efisien menggantikan gitar II dengan keyboard synthetizer
untuk mempertebal harmonisasi lagu. Pilihan Fiera jatuh pada Ovie yang ketika
1
Lihat http:waliband.netprofil.php
, diakses
14 Mei
2014; dan
http:waliband.netnews227.php , diakses pada 14 Mei 2014.
57 itu berstatus sebagai keyboardist pengiring untuk sebuah paduan suara mahasiswa
yang ada di kampus UIN Jakarta PSM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di lain pihak, posisi Bass yang sebelumnya diisi oleh Endang yang keluar dari band
FIERA kemudian digantikan oleh Nuam. Layaknya pengantin baru, FIERA mencoba saling memahami dan mengerti satu sama lain. Dan pada kesempatan
yang sama, FIERA mencoba meng-upgrade bersama daya juangnya. Tak tanggung-tanggung nama band inipun akhirnya disepakati untuk dirubah menjadi
WALI. Dengan demikian, line up band WALI sejak saat itu adalah Faank Vokal, Apoy GitarSong Writer, Tomy
2
Drum, Ovie Keyboard Synt, dan Nuam Bass.
3
Nama WALI sendiri diadopsi dari bahasa Indonesia yang berarti wakil. Penggunaan kata WALI untuk grup band tersebut dikarenakan mudah diucapkan
oleh semua masyarakat Indonesia. Di sisi lain, penggunaan kata WALI sebagai nama grup juga mewakili segala keterbatasan yang ada bagi Faank dan kawan-
kawan. Beberapa orang kerap menghubungkan nama WALI dengan WALI SONGO karena melihat latar belakang para personil WALI yang nota bene
berasal dari dunia pesantren dan sempat kuliah di Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Meskipun asumsi tersebut ada benarnya, namun para
personel WALI sendiri tidak pernah secara eksplisit menyatakan hubungan langsung antara nama band WALI dengan WALI SONGO. Bagi para personil
2
Ketika WALI BAND masih bernama FIERA, Tomy adalah Ihsan.
3
Ibid. Dalam masa promosi album pertama, Nuam yang mengisi posisi Bass harus keluar dari WALI karena faktor yang kurang begitu jelas. Posisi Bass kemudian digantikan oleh personil
lama band FIERA, yakni Endang, yang berstatus sebagai additional player di WALI Band hingga saat ini.
58 WALI, bila ada yang mengaitkan nama band WALI dengan WALI SONGO,
anggap saja ―BUY ONE GET ONE FREE‖.
4
Gayung bersambut, pada pertengahan tahun 2007 bersama manajernya yang bernama Adzee dari Positif Art Management, yang juga sempat menjadi
mahasiswa di UIN Jakarta, WALI mendapatkan kesempatan memasuki dunia rekaman melalui salah satu Major Label bernama NAGASWARA. Sejak saat
itulah nama WALI Band mulai populer dan merekah blantika musik Indonesia melalui album perdana
yang bertajuk ―Orang Bilang‖.
5
Genre musik yang diusung oleh band WALI adalah ―Local Pop Creative‖. Menurut Faank, genre musik WALI disebut ―Local Pop Creative‖ berdasarkan
beberapa alasan tertentu. Disebut lokal karena WALI mengangkat musik-musik etnis lokal ciri khas Indonesia. Disebut pop karena karena musik WALI memang
beraliran pop. Disebut kreatif karena di dalam musik WALI banyak kreasi-kreasi yang dimaksudkan sebagai pembeda dengan band-band yang lain. Kendati
demikian, lanjut Faank, sekarang ini masyarakat menjuluki musik WALI dengan istilah ―Pop Melayu‖. Faank sendiri menyatakan, ―Tapi whatever lah, yang jelas
kalo Wali sendiri gak pernah mengkotak-kotakkan genre. ‖
6
Dengan demikian, meskipun WALI mengidentiufikasi genre musiknya dengan istilah ―Local Pop
Creative‖, mereka sesungguhnya menyerahkan perihal tersebut kepada para konsumen dan penggemar musik WALI.
4
Ibid.
5
Ibid.
6
Wawancara dengan Faank pada tanggal 3 Mei 2014 di Bekasi.
59 Terkait dengan influence dari musisi-musisi atau band-band lain, Faank
menegaskan bahwa masing-masing personel pada dasarnya memilik influence yang berbeda-beda. Faank menyatakan:
―Tomy seneng Dave Grohl Bassis Nirvana—pen., Mike Portnoy Drumer Dream Theater
—pen.. Apoy seneng Steve Vai Solo Guitarist— pen., tapi yang paling meng-inflence dia itu lagu-lagu Rock
—pen. jadul tahun 1990-an. Ovie seneng sama Yovie Widianto Kahitna Band
—pen.. Kalo gua sendiri Faank
—pen. lebih seneng sama Armand Maulana GIGI Band
—pen..‖
7
Sejak meluncurkan album perdana ber tajuk ―Orang Bilang‖, yang
kemudian disusul oleh album-album berikutnya, WALI mulai menjadi salah satu band populer papan atas di Indonesia dan telah meraih berbagai prestasi sepanjang
karirnya. Pada tahun 2013, WALI bahkan disebut-sebut oleh berbagai media sebagai salah satu band yang bertarif show termahal di Indonesia. Namun
demikian, bagi para personil WALI, jika benar WALI menjadi band dengan bayaran termahal, maka hal itu tak menjadi pembenaran bagi mereka untuk
bersikap sombong. Menurut gitaris Wali, Apoy, jika membicarakan soal bayaran, maka hal itu sangat relatif. Baginya, karena bayaranlah membuat mereka tak bisa
bergerak ke mana- mana. Apoy menyatakan: ―Yang perlu diketahui, selama ini
yang kami kejar bukanlah semata-mata hanya bayaran. Untuk apa uang banyak kalau enggak bisa membahagiakan orang-orang sekitar kita? Buat apa punya
rezeki banyak kalau orang lain tidak kecipratan?‖
8
Apoy menegaskan, jika Wali berbahagia, maka semua orang yang bekerja sama dan membantu Wali juga harus merasa bahagia. Ia pun menyatakan tak
7
Wawancara dengan Faank pada tanggal 3 Mei 2014 di Bekasi.
8
Lihat ―Band Wali Dikabarkan Bertarif Show Termahal, Ini Komentar Mereka‖, dalam http:www.tribunnews.comseleb20130424band-wali-dikabarkan-bertarif-show-termahal-ini-
komentar-mereka , diakses 15 Mei 2014.