Polietilen Glikol 400 PEG 400 Vitamin E Alpha Tocopherol

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tween 80 stabil untuk elektrolit dan asam serta basa lemah, saponifikasi terjadi dengan asam dan basa kuat.Ester asam oleat sestitif terhadap oksidasi.Tween 80 higroskopis dan harus disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, dingin, dan kering Rowe, Sheskey, dan Quin, 2009.

2.7.4 Polietilen Glikol 400 PEG 400

Polietilen glikol 400 berwujud cairan kental, jernih, tidak berwarna atau berwarna sedikit kuning.PEG 400 sedikit berbau serta berasa pahit dan sedikit membakar.PEG 400 memiliki berat molekul 380-420, titik leleh 6-8 ºC, pH 4,0- 7,0 larutan 5 wv, massa jenis 1,120 gcm 3 pada suhu 25 ºC. PEG 400 larut dalam air, aseton, alkohol, benzena, gliserin, dan glikol.PEG 400 stabil secara kimia dalam udara dan dalam larutan.PEG 400 inkompatibel dengan beberapa agen pewarna.Aktivitas antibakteri dari antibiotik dikurangi dalam basis polietilen glikol penisillin dan basitrasin.PEG400 dapat bereaksi dengan golongan sulfonamida dan sorbitol.Sulfonamida dapat mengalami kehilangan warna sedangkan sorbitol dapat diendapkan dari campurannya.Plastik, seperti polietilen, fenolformaldehid, polivinil klorida, dan membran ester sellulosa dalam penyaring dapat dilembutkan atau tidak larut dengan polietilen glikol. Migrasi dari polietilen glikol dapat terjadi dari pelapis film tablet, tertama interaksi dengan komponen inti Rowe, Sheskey, and Quin, 2009.

2.7.5 Vitamin E Alpha Tocopherol

Gambar 2.3 Struktur Alpha Tocopherol [sumber :Rowe, Sheskey, and Quin, 2009] Vitamin E memiliki fungsi sebagai antioksidan dan agen terapi. Vitamin E merupakan produk alami berupa larutan kental berminyak,jernih, tidak berwarna, atau berwarna kuning seperti coklat. Vitamin E memiliki titik didih 23 ºC dengan massa jenis 0,947-0,951 gcm 3 . Vitamin E tidak larut dalam air, bebas larut dalam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta aseton, etanol, eter, dan minyak nabati.Vitamin E dioksidasi secara lambat oleh oksigen atmosfir dan secara cepat oleh garam besi dan perak.Vitamin E harus disimpan di bawah gas inert, di dalam wadah kedap udara, dingin, kering dan terlindung dari cahaya.Vitamin E inkompatibel dengan peroksida dan ion metal, terutama besi, tembaga, dan perak Rowe, Sheskey, and Quin, 2009. Vitamin E digunakan dalam formulasi ini sebagai antioksidan untuk sediaan.Vitamin E juga dapat memelihara stabilitas jaringan ikat di dalam sel menjga integritas serat elastin antara dermis dan kolagen sehingga kelenturan dan kekenyalan kulit tetap terjaga Tranggono dan Latifah, 2007. 21 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian 2, Laboratorium Farmakognosi dan Fitokimia, Laboratorium Kimia Obat, Laboratorium Kesehatan Lingkungan, Laboratorium Penelitian 1, Laboratorium Biologi, dan Laboratorium Steril Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri, Syarif Hidayatullah, Jakarta. Waktu penelitian dimulai pada bulan Januari hingga Juni 2015.

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi homogenizer IKA ® RW 20 Digital, spektofotometri UV-Vis Hitachi, sentrifugator Eppendorf SH7R, viskometer Visco Tester 6 R HAAKE, hotplate stirrer, oven France Etuves C 3000 ® , refrigerator Sanyo Medicool, piknometer Iwaki pyrex ® , pH meter Horiba F-52, Jepang, mikroskop optik Olympus, magnetic stirrer, mikropipet Rainin, USA, timbangan analitik KERN ACJ 220-4M, Balingen, termometer, tabung eppendorf, tanur, krus silikat, piknometer, termometer, botol timbang, dan alat gelas Iwaki pyrex ® lain yang biasa digunakan.

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan adalah umbi talas jepang dan ekstrak umbi talas jepang CV Rajawali Mas, Indonesia, span 80 Brataco, Indonesia, tween 80 Brataco, Indonesia, minyak zaitun Brataco, Indonesia, polietilen glikol 400 Brataco, Indonesia, vitamin E Bronson Jacobs, Indonesia, akuades Alam Kimia, Indonesia, DPPH, metanol pro analisa Merck, Jerman, Na 2 CO 3 pro analisa Sinopharm, China, Folin-Ciocalteu Merck, Jerman, asam galat standar Sigma, USA, kloroform, H 2 SO 4 2 N, pereaksi mayer, pereaksi dragendorff, etanol, serbuk Mg, HCl, H 2 SO 4 pekat, asam asetat anhidrat, FeCl 3 1, H 2 SO 4 encer.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Bakar Ekstrak Etanol Umbi Talas Jepang (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

4 21 107

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Umbi Talas Jepang (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

0 35 120

Karakteristik Tepung Talas (Colocasia esculenta (L) Schott) dan Pemanfaatannya dalam Pembuatan Cake

6 36 156

KAJIAN KARAKTERISTIK TEPUNG UMBI TALAS (Colocasia esculenta L. Schott) VARIETAS BENTUL DAN SUTERA.

0 0 3

PEMANFAATAN TALAS BERDAGING UMBI KUNING (Colocasia esculenta (L.) Schott) DALAM PEMBUATAN COOKIES Utilization of Yellow Corm Taro (Colocasia esculenta (L.) Schott) in Producing Cookies

0 0 10

FORMULASI TABLET EFFERVECENT DARI EKSTRAK ETANOL DAUN TALAS (Colocasia esculenta L.) SEBAGAI ANTISEPTIK TOPIKAL

0 0 5

PEMBUATAN BIOETANOL DARI KELADI LIAR (Colocasia esculenta L schott var.antiquorum) MELALUI HIDROLISIS DENGAN KATALIS ASAM KLORIDA DAN FERMENTASI

0 0 7

PENGARUH THIDIAZURON DAN HIDROLISAT KASEIN TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS SATOIMO (Colocasia esculenta (L.) Schott var antiquorum) SECARA IN VITRO

0 0 8

Mutu Fisik Dan Kimia Tiwul Instan Umbi Bentul (Colocasia Esculenta (L.) Schott) Sebagai Produk Pangan Fungsional

0 0 113

UJI INDEKS GLIKEMIK UMBI TALAS UNGU (Colocasia esculenta L) DAN UMBI TALAS JEPANG (Colocasia esculenta Var Antiquorum) PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)

0 2 91