UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
muka dan ukuran droplet mikroemulsi sehingga memperbaiki stabilitas mikroemulsi yang dihasilkan Cho Kim, Bae, Mok, dan Park, 2008.
Mikroemulsi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu mikroemulsi air dalam minyak am, mikroemulsi minyak dalam air ma, dan mikroemulsi
bicontinuous. Jenis mikroemulsi yang terbentuk bergantung pada komposisi pembentuknya.Mikroemulsi minyak dalam air terbentuk karena fraksi dari minyak
rendah.Sedangkan mikroemulsi air dalam minyak terjadi ketika fraksi dari air rendah. Sistem mikroemulsi bicontinuous mungkin terjadi jika jumlah air dan
minyak hampir sama Lawrence, 2000. Mikroemulsi yang stabil ditandai dengan dispersi globul yang seragam
dalam fase continue. Namun dapat terjadi penyimpangan dari kondisi tersebut.Disamping itu suatu mikroemulsi mungkin sangat dipengaruhi oleh
kontaminasi dan pertumbuhan mikroba serta perubahan fisika dan kimia lainnya. Seperti emulsi, ketidakstabilan mikroemulsi bisa digolongkan sebagai berikut
Fauzy, 2012: a.
Creaming Agregat dari bulatan fase dalam mempunyai kecenderungan yang lebih
besar untuk naik ke permukaan mikoemulsi atau jauh ke dasar mikroemulsi tersebut daripada partikel-partikelnya sendiri Fauzy, 2012.
b. Flokulasi
Flokulasi adalah agregasi globul menjadi kelompok besar Fauzy, 2012. c.
Coalescence breaking, cracking Coalescence merupakan penggabungan bulatan-bulatan fase dalam
coalesense dan pemisahan fase tersebut menjadi suatu lapisan. Sedangkan pemisahan fase dalam dari mikroemulsi tersebut disebut “pecah” atau “retak”
cracked. Hal ini bersifat irreversible karena lapisan pelindung di sekitar bulatan- bulatan fase terdispersi tidak ada lagi Djajadisastra, 2004.
2.7 Komponen Mikroemulsi
2.7.1 Minyak Zaitun
Minyak zaitun merupakan campuran dari gliserida asam lemak.Minyak zaitun memiliki proporsi asam lemak tidak jenuh yang tinggi.Minyak zaitun
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
merupakan cairan minyak berwarna jernih atau kuning, transparan.Minyak zaitun umumnya berfungsi sebagai pembawa berminyak.Aplikasinya biasa digunakan
dalam enema, linimen, salep, plaster, dan sabun Rowe, Sheskey, dan Quin, 2009.
Minyak zaitun sedikit larut dalam etanol 95, dapat bercampur dengan eter, kloroform, petroleum putih 50-70 ºC, dan karbon disulfida. Ketika
didinginkan, minyak zaitun akan menjadi keruh kira-kira pada suhu 10 ºC, dan menjadi seperti massa mentega pada suhu 0 ºC. Minyak zaitun dapat mengalami
saponifikasi dengan alkali hidroksida.Minyak zaitun cenderung mudah teroksidasi dan inkompatibel dengan agen pengoksidasi Rowe, Sheskey, dan Quin, 2009.
Minyak zaitun digunakan dalam formulasi ini sebagai basis atau pembawa minyak.Minyak zaitun memiliki khasiat dan manfaat bagi kesehatan kulit.Minyak
zaitun berkhasiat untuk melembabkan dan menutrisi kulit. Minyak zaitun sangat kompatibel dengan pH kulit, kaya akan vitamin dan zat-zat bernutrisi lainnya
yang melembutkan dan melindungi kulit Smaoui, 2012.
2.7.2 Span 80
Span 80 merupakan cairan kental berwarna kuning dengan pH 8. Span 80 merupakan ester sorbitan yang memiliki bau dan rasa yang khas. Span 80 biasa
digunakan sebagai agen pengemulsi, agen pelarut, dan agen pembasah. Span 80 umumnya larut atau terdispersi dalam minyak, larut dalam pelarut organik. Di
dalam air span 80 dapat terdispersi. Span 80 stabil dalam asam maupun basa lemah. span 80 harus disimpan dalam wadah tertutup, dingin, dan kering. Rowe,
Sheskey, dan Quin, 2009.
2.7.3 Tween 80
Tween 80 disebut juga sebagai polisorbat 80 polioksietilen 20 sorbitan monooleat.Tween 80 memiliki karakteristik cairan berminyak berwarna kuning
pada suhu 25 C dan suhu hangat, serta berasa pahit. Tween 80 larut dalam etanol dan air, tidak larut dalam minyak mineral dan minyak nabati.Tween 80 berfungsi
sebagai pengemulsi, surfaktan nonionik, solubilizing agent, agen pensuspensi, dan agen pembasa Rowe, Sheskey, dan Quin, 2009.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tween 80 stabil untuk elektrolit dan asam serta basa lemah, saponifikasi terjadi dengan asam dan basa kuat.Ester asam oleat sestitif terhadap
oksidasi.Tween 80 higroskopis dan harus disimpan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya, dingin, dan kering Rowe, Sheskey, dan Quin, 2009.
2.7.4 Polietilen Glikol 400 PEG 400