2.1.7. Pentingnya Anggaran Sektor Publik dan Kelemahan Anggaran
Menurut Mardiasmo 2002:63 Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu:
1. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan
sosial-ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
2. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang
tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas. 3.
Anggaran diperlukan untuk menyakinkan bahwa pemerintah daerah telah bertanggung jawab terhadap rakyat.
Selain anggaran sektor publik penting, menurut Nafarin 2004: 16 anggaran juga memiliki kelemahan antara lain:
1. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan asumsi sehingga mengandung unsur
ketidakpastian. 2.
Menyusun angaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua instansi pemerintah mampu menyusun anggaran
secara lengkap dan akurat. 3.
Pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat menentang, sehingga pelaksanaan anggaran dapat menjadi kurang efektif.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Review Penelitian Terdahulu
Abdullah dan Halim 2006 meneliti tentang Studi Atas Belanja Modal Pada Anggaran Pemerintah Daerah Dalam Hubungannya Dengan Belanja Pemeliharaan
Dan Sumber Pendapatan. Hasil penelitiannya Belanja Modal berasosiasi positif terhadap Belanja Pemeliharaan dan menunjukkan bahwa hubungan asosiatif antara
belanja modal dan pemeliharaan adalah robust. Sumber pendapatan daerah berupa dana perimbangan berasosiasi positif terhadap Belanja Modal, sementara PAD tidak.
Khairani 2008 meneliti tentang Pengaruh Dana Alokasi Umum DAU dan Pendapatan Asli Daerah PAD Terhadap Belanja Aparatur dan Belanja Pelayanan
Publik pada Pemerintah Daerah Studi Empiris Kabupaten Kota di Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Hasil penelitiannya DAU dan PAD yang
diuji secara terpisah berpengaruh terhadap Belanja Aparatur dan Belanja Publik. Namun ketika diuji secara serentak pengaruh DAU dan PAD terhadap Belanja
Aparatur menunjukkan hasiI yang signifikan. Hal itu berarti tidak terjadi flypaper effect. Sedangkan untuk pengujian pengaruh DAU dan PAD terhadap Belanja Publik
menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Yudani 2008 meneliti tentang Desentralisasi Fiskal Dalam Hubungannya
Dengan PAD Dan Belanja Pembangunan Dilingkup Propinsi Bali. Hasil penelitiannya adanya pengaruh positif pelaksanaan desentralisasi fiskal melalui
komponen dana perimbangan terhadap pendapatan asli daerah tetapi tidak dengan komponen lain-lain pendapatan. Terhadap belanja pembangunan hanya komponen
pendapatan asli daerah yang berpengaruh positif terhadap belanja pembangunan,
Universitas Sumatera Utara