2.1.6. Belanja Daerah
Menurut Kepmendagri No.29 Tahun 2002 Pasal 1 huruf q, Belanja Daerah adalah semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu yang
menjadi beban daerah. Menurut UU No.32 Tahun 2004, Belanja Daerah adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan. Halim 2007:322 menyatakan bahwa Belanja Daerah adalah kewajiban
pemerintah mengurangi nilai kekayaan bersih. Lebih lanjut Yuwono dkk, 2005:108 menyatakan bahwa belanja daerah adalah semua pengeluaran kas daerah atau
kewajiban yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam periode satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Belanja daerah terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak langsung. Belanja langsung adalah bagian belanja yang dianggarkan terkait langsung dengan
pelaksanaan program. Belanja langsung terdiri dari: belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal untuk melaksanakan program dan kegiatan pemerintah
daerah dan telah dianggarkan oleh pemerintah daerah. Sedangkan belanja tidak langsung adalah bagian belanja yang dianggarkan
tidak terkait langsung dengan pelaksanaan program. Belanja tidak langsung terdiri dari: belanja pegawai, belanja bunga, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja
bagi hasil kepada propinsikabupatenkota dan pemerintah desa, belanja bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Yani 2008:375-377 Belanja Daerah terdiri dari: 1.
Belanja Pegawai Belanja pegawai adalah belanja kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang, sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Contoh: gaji dan
tunjangan, honorium, lembur, kontribusi sosial, dan lain-lain. 2.
Belanja Barang dan Jasa Belanja barang dan jasa digunakan untuk pembelian barang dan jasa yang habis
pakai guna memproduksi barang dan jasa. Contoh: pembelian keperluan kantor, jasa pemeliharaan, dan ongkos perjalanan dinas.
3. Belanja Modal
Pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelianpengadaan aset tetap dan aset lainnya yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jaringan, buku perpustakaan, dan hewan.
4. Bunga
Pembayaran bunga utang, pembayaran yang dilakukakan atas kewajiban penggunaan pokok utang principal outstanding, yang dihitung berdasarkan
posisi pinjaman jangka pendek atau jangka panjang. Contoh: bunga utang kepada pemerintah pusat, bunga utang kepada Pemda lain, dan lembaga keuangan
lainnya.
Universitas Sumatera Utara
5. Subsidi
Subsidi adalah alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaanlembaga tertentu yang bertujuan untuk membantu biaya produksi agar harga jual
produksijasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak. 6.
Hibah Hibah digunakan untuk menganggarkan pemberian uangbarang atau jasa kepada
pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya,
bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus. 7.
Bantuan sosial Yang dimaksud disini adalah pemberian bantuan yang sifatnya tidak secara terus-
menerus dan selektif dalam bentuk uangbarang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Contoh: bantuan partai
politik sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 8.
Belanja Bantuan Keuangan Belanja bantuan keuangan diberikan kepada daerah lain dalam rangka pemerataan
danatau peningkatan kemampuan keuangan. Contoh: bantuan keuangan provinsi kepada kabupatenkotadesa.
Universitas Sumatera Utara
2.1.7. Pentingnya Anggaran Sektor Publik dan Kelemahan Anggaran