xxx
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kinerja
Hansen dan Mowen 2006:6 menyatakan bahwa kinerja merupakan tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk. Kinerja merupakan
penentuan secara periodik efektivitas operasional organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standard dan kriteria yang
telah ditetapkan sebelumnya. Aliminsyah dan Padji 2003:215 mengartikan kinerja sebagai,
Suatu istilah umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode, sering
dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, suatu dasar efisiensi, pertanggungjawaban
atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya.
2.1.2 Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja merupakan tindakan pengukuran yang dilakukan terhadap berbagai
akivitas
dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi
tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik di mana perusahaan memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian.
Universitas Sumatera Utara
xxxi Adapun ukuran penilaian kinerja yang dapat digunakan untuk menilai
kinerja secara kuantitatif: •
Ukuran Kinerja Beragam. Adalah ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran
untuk menilai kinerja. Ukuran kinerja beragam merupakan cara untuk mengatasi kelemahan kriteria kinerja tunggal. Berbagai aspek kinerja
manajer dicari ukuran kriterianya sehingga manajer diukur kinerjanya dengan berbagai kriteria.
• Ukuran Kinerja Gabungan.
Dengan adanya kesadaran beberapa kriteria lebih penting bagi perusahaan secara keseluruhan dibandingkan dengan tujuan lainnya,
maka perusahaan perlu melakukan pembobotan terhadap ukuran kinerjanya. Misalnya manajer pemasaran diukur kinerjanya dengan
menggunakan dua unsur, yaitu profitabilitas dan pangsa pasar dengan pembobotan masing-masing 5 dan 4. Dengan cara ini manajer
pemasaran mengerti yang harus ditekankan agar tercapai sasaran yang dituju manajer puncak.
• Ukuran Kinerja Unggul.
Adalah ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran penilaian. Dengan digunakannya hanya satu ukuran kinerja, karyawan dan
manajemen akan cenderung untuk memusatkan usahanya pada kriteria tersebut dan mengabaikan kriteria yang lainnya, yang mungkin sama
Universitas Sumatera Utara
xxxii pentingnya dalam menentukan sukses tidaknya perusahaan atau bagian
tertentu. Sebuah sistem pengukuran kinerja yang baik harus terdiri dari
sekumpulan tolok ukur yang mengkombinasikan tidak saja tolok ukur keuangan tetapi juga tolok ukur non keuangan Paul Mc Mann dan Alfred
J.Nanni dalam Yuwono et al., 2004:30. Prinsip-prinsip dalam pengukuran kinerja adalah:
a. Konsistensi dengan tujuan perusahaan. b. Memiliki adaptabilitas pada kebutuhan.
c. Dapat mengukur aktivitas yang signifikan. d. Mudah dipublikasikan.
e. Akseptabilitas dari atas ke bawah. f. Biaya yang digunakan efektif.
g. Tersaji tepat waktu.
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja