xxxvii dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas
pembayaran. Falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Hal tersebut tampak dalam kegiatan pokok bank
yang menerima simpanan dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, serta deposito berjangka dan memberikan kredit kepada pihak yang memerlukan
dana.
2.2.2 Jenis Bank
Perbedaan jenis perbankan dapat dilihat dari segi fungsi, kepemilikan dan dari segi menentukan harga. Dari segi fungsi perbedaan yang terjadi
terleak pada luasnya kegiatan atau jumlah produk yang dapat ditawarkan maupun jangkauan wilayah operasinya. Kemuadian kepemilikan perusahaan
dilihat dari segi kepemilikan saham yang ada serta akte pendiriannya. sedangkan dari menentukan harga yaitu antara Bank Konvensional
berdasarkan bunga dan Bank Syariah berdasarkan bagi hasil. a. Dilihat dari segi fungsinya
Dalam Undang-Undang Pokok RI nomor 10 tahun 1998 jenis perbankan terdiri dari dua jenis bank yaitu bank umum dan bank
perkreditan rakyat •
Bank Umum Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
Universitas Sumatera Utara
xxxviii pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti
dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada begitu juga dengan wilayah operasinya dapat dilakukan diseluruh wilayah.
Bank Umum sering juga disebut Bank Komersial Comercial Bank.
• Bank Perkreditan Rakyat BPR
Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara kovensional atau
berdasarkan prinsip syariah dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Artinya disini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum. Kegiatan BPR hanya meliputi
kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana saja, bahkan dalam menghimpun dana BPR dilarang untuk menerima
simpanan giro. Begitu pula dalam hal jangkauan wilayah operasi, BPR hanya dibatasi dalam wilayah-wilayah tertentu
saja. Selanjutnya pendirian BPR dengan dengan modal awal yang relative lebih kecil dibandingkan dengan modal awal Bank
umum. Larangan lainnya bagi BPR adalah tidak diperkenankan ikut serta transaksi valuta asing.
Disamping kedua jenis bank diatas dalam praktiknya masih terdapat satu lagi jenis bank yang ada di Indonesia yaitu Bank
Sentral. Jenis bank ini bersifat tidak komersial sepertinya halnya
Universitas Sumatera Utara
xxxix bank umum dan BPR. Bahkan disetiap negara jenis ini selalu
ada dan di Indonesia fungsi bank sentral dipegang oleh Bank Indonesia BI. Fungsi Bank Sentral ini diatur oleh undang-
undang nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Tujuan Bank Indonesia seperti tertuang dalam Undang-Undang RI
nomor 23 tahun 1999 pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan Rupiah.
b. Dilihat dari segi kepemilikannya Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan dibedakan menjadi bank milik
pemerintah, bank milik swasta nasional, bank milik asing dan bank milik campuran.
• Bank Milik Pemerintah
Di mana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh
pemerintah pula. Contoh bank milik pemerintah yaitu Bank Negara Indonesia 46
BNI, Bank Rakyat Indonesia BRI, Bank Tabungan Negara BTN dan Bank Mandiri.
Bank milik pemerintah daerah pemda terdapat di daerah tingkat I dan tingkat II masing-masing provinsi yaitu BDD Sumatra Utara,
BPD Sumatra Selatan, BPD DKI Jakarta, BPD Jawa Barat, BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Timur, BPD Kalimantan Timur dan BPD
lainnya.
Universitas Sumatera Utara
xl •
Bank Milik Swasta Nasional Merupakan bank yang seluruh atau sebagian besarnya dimilinya
oleh swasta nasional serta pendiriannya pun didirikan swasta, begitu pula pembagian keuntungannya diambil oleh swasta pula.
Contoh bank milik swasta nasional yaitu Bank Bumi Putra, Bank Bukopin, Bank Central Asia, Bank Danamon, Bank Internasional
Indonesia, Bank Lippo, Bank Muamalat dan Bank swasta lainnya. •
Bank Milik Asing Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada diluar
negeri baik miliki swasta asing maupun pemerintah asing suatu negara.
Contoh bank milik asing antara lain ABN AMRO Bank, American Express Bank, Bank of America, Bangkok Bank, Bank of Tokyo,
City Bank dan bank swasta asing lainnya.
• Bank Milik Campuran
Bank milik campuran merupakan bank kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak dan pihak asing dan pihak swasta nasional.
Dimana kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh warga Negara Indonesia.
Contoh bank campuran antara lain Bank Finconesia, Bank Merincorp, Bank PDFCI, Bank Sakura Swardarma, Ing Bank dan
bank campuran lainnya.
Universitas Sumatera Utara
xli c. Dilihat dari segi status
Pembagian jenis Bank dari segi status merupakan pembagian berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Kedudukan atau status
ini merupakan ukuran kemampuan Bank dalam melayani masyarakat baik dari segi produk, modal maupun kualitas pelayanannya. Dalam Praktiknya
jenis Bank dapat dilihat dari status dibagi ke dalam dua macam yaitu bank devisa dan bank non devisa.
• Bank devisa
Bank yang berstatus devisa atau Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan transkasi ke luar negeri atau yang
berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri , inkaso ke luar negeri, travelers cheque,
pembukaan dan pembayaran Letter of Credit LC dan transaksi luar negeri lainnya. Persyaratan untuk menjadi Bank Indonesia
setelah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan. •
Bank non devisa Bank dengan status non devisa merupakan bank yang belum
mempunyai izin untuk melaksanakan transkasi sebagi bank devisa, sehinga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank
bank devisa. Jadi bank non devisa merupakan kebalikan dari pada bank devisa, dimana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-
batas suatu negara.
Universitas Sumatera Utara
xlii d. Dilihat dari segi cara menentukan harga
Jenis bank jika dilihat dari segi cara menentukan harga baik harga jual maupun harga beli terbagi dalam dua kelompok yaitu bank yang
berdasarkan prinsip konvensional dan bank yang berdasarkan prinsip syariah.
• Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional
menggunakan dua metode sebagai berikut: -
Menetapkan bunga sebagai harga jual baik untuk produk -
simpanan maupun deposito. -
Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan konvensional menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam
nominal atau persentase tertentu seperti biaya administrasi , biaya provisi, sewa , serta iuran dan biaya-biaya lainnya.
• Bank yang berdasarkan prinsip syariah
Penentuan harga bank yang berdasarkan prinsip syariah terhadap produknya sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip
konvensional. Penentuan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah dengan cara sebagai
berikut: -
Pembagian berdasarkan prinsip bagi hasil mudharabah,
Universitas Sumatera Utara
xliii -
Pembagian berdasarkan prinsip penyertaan modal musharakah,
- Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
murabahah, -
Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan ijarah,
- Pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak
bank oleh pihak luar ijarah waiqtina.
2.3 Balanced Scorecard 2.3.1 Pengertian