Berdasarkan analisis matriks IFE dan EFE, kemudian dilihat posisi kuadran dari strategi usaha penangkapan ikan jaring insang hanyut pada Diagram analisis
SWOT Gambar 9. Berbagai Peluang
1,179;1,071 Kelemahan Kekuatan
Internal Internal
Berbagai Ancaman Gambar 9 Diagram analisis SWOT usaha penangkapan jaring insang hanyutdi
Teluk Banten Posisi kuadran tersebut diperoleh dengan menghitung selisih total skor
kekuatan dan kelemahan yang dijadikan titik pada sumbu horizontal dan selisih skor peluang dan ancaman yang dijadikan titik pada sumbu vertikal. Hasil
perhitungan selisih total skor diperoleh ordinat 1,179;1,071 yang terletak pada kuadran 1. Posisi kuadran 1 mengindikasikan bahwa strategi usaha penangkapan
ikan jaring insang hanyut memiliki kekuatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan secara agresif.
5.6.3 Matriks SWOT
Alternatif strategi pengembangan usaha penangkapan jaring insang hanyut tersebut disajikan dalam matriks SWOT tabel 23.
Tabel 23 Matriks SWOT pengembangan usaha penangkapan jaring insang hanyut di Teluk Banten.
5.6.3 Perumusan strategi utama
Eksternal
Internal Kekuatan :
1 Pengalaman nelayan jaring insang
hanyut dalam
kegiatan penangkapan ikan 2 Kerjasama yang baik dalam
usaha penangkapan ikan 3 Tingginya
daya beli
masyarakat 4 Usaha jaring insang hanyut
menguntungkan untuk
dijalankan Kelemahan :
1. Rendahnya tingkat
teknologi penangkapan 2. Rendahnya
tingkat pendidikan nelayan jaring
insang hanyut 3. Harga
jual hasil
tangkapan yang
tidak dapat bersaing
4. Keterbatasan modal untuk mengembangkan usaha
Peluang : 1. Nelayan jaring insang
hanyut rajin melaut 2. Hubungan yang erat
antara pemilik kapal dan ABK
3. Tingginya permintaan pasar luar daerah
4. Tingginya kesempatan
kerja pada
usaha jaring
insang hanyut Strategi SO :
1. Kerjasama yang baik dan adanya hubungan yang erat
antara nelayan dan pemilik kapal untuk terpenuhinya
daya beli masyarakat dan permintaan
pasar luar
daerah S2, S3, O1, O2, O3.
2. Usaha jaring insang hanyut menguntungkan
dan tingginya peluang untuk
dikembangkan dengan me- manfaatkan kerjasama yang
baik antar nelayan, rajinnya nelayan dalam melaut, dan
permintaan
pasar luar
daerah S1, S2, S4, O3, O4.
Strategi WO : 1. Meningkatkan teknologi
dan pengetahuan
agar terciptanya
hubungan yang erat dan rajinnya
nelayan dalam kegiatan melaut W1,W2,O1,O2.
2. Adanya bantuan modal usaha agar jaring insang
hanyut berkembang se- hingga hasil tangkapan
dapat dijual dengan harga yang bersaing dan dapat
memenuhi
permintaan pasar luar daerah dan
terbukanya kesempatan
kerja pada usaha ini W3, W4, O1, O3, O4.
Ancaman : 1. Cuaca buruk
2. Persaingan dengan
nelayan pendatang 3. Penurunan
hasil tangkapan
4. Meningkatnya harga kebutuhan melaut
Strategi ST : 1. Meningkatkan
kerjasama dan pengalaman nelayan
dalam melaut
agar mendapatkan
keuntungan yang optimal dan mampu
beradaptasi terhadap cuaca buruk dan harga kebutuhan
yang melaut
yang meningkat S1, S2, S4,
T1,T4 2. Memanfaatkan
tingginya tingkat
daya beli
ma- syarakat dan persaingan
antar nelayan
untuk meningkatkan produksi dan
kerjasama antar nelayan dalam operasi penangkapan
S1, S3, T2,T3 Strategi WT :
1. Meningkatkan pengetahuan
dan ke-
terampilan nelayan agar dapat
meningkatkan produksi dan harga hasil
tangkapan yang
dapat bersaing serta nelayan
mampu bersaing dengan nelayan pendatang W2,
W3, T1, T2,T3
2. Adanya bantuan modal dari stake holder untuk
teknologi penangkapan
ikan, subsidi kebutuhan melaut, dan modal usaha
W1, W4, T1, T4.
5.6.4 Perumusan strategi utama