Analisis matriks IFE dan matriks EFE

5.6.2 Analisis matriks IFE dan matriks EFE

Matriks IFE Internal Factor Evaluation menentukan strategi dengan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai fungsional dari suatu kegiatan usaha. Faktor-faktor internal termasuk dalam kekuatan dan kelemahan berdasarkan pengamatan lingkungan. Faktor-faktor tersebut menjadi pertimbangan dalam menentukan strategi yang akan diambil. Unit penangkapan jaring insang hanyut dapat dikembangkan dengan mengantisipasi faktor penghambat dalam operasional penangkapan ikan. Berdasarkan tabel 21 dijelaskan bahwa faktor dengan nilai tertinggi yaitu faktor pengalaman nelayan jaring insang hanyut dalam kegiatan penangkapan ikan sebesar 0,536 poin. Faktor nilai terendah yaitu harga hasil tangkapan yang tidak dapat bersaing sebesar adalah 0,098 poin. Nilai rata-rata skor yang didapat dari strategi internal sebesar 2,446 poin. Nilai rata-rata skor yang didapat dari rata-rata dalam menggunakan kekuatan internal dan usaha jaring insang hanyut mampu menangani kelemahan yang ada. Faktor penentu strategi, bobot, nilai dan nilai bobot tertera pada matriks Tabel 21. Tabel 21 Matriks IFE Strategi internal usaha jaring insang hanyut di Teluk Banten No Faktor Penentu Strategi Bobot Nilai Nilai yang dibobot Kekuatan Strengths A Pengalaman nelayan jaring insang hanyut dalam kegiatan penangkapan ikan 0,134 4 0,536 B Kerjasama yang baik dalam kegiatan penangkapan ikan 0,152 3 0,455 C Tingginya tingkat daya beli masyarakat 0,107 3 0,321 D Usaha jaring insang hanyut menguntungkan untuk dijalankan 0,125 4 0,500 Kelemahan Weakness E Rendahnya tingkat teknologi penangkapan 0,125 1 0,125 F Tingkat pendidikan nelayan yang masih rendah 0,134 2 0,268 G Harga hasil tangkapan yang tidak dapat bersaing 0,098 1 0,098 H Keterbatasan modal untuk mengembangkan usaha 0,143 1 0,143 Total 1,000 2,446 Sumber : Diolah dari data primer tahun 2011 Matriks EFE External Factor Evaluation mengukur rating faktor tertentu dalam hal tingkat pentingnya bobot faktor tersebut untuk usaha perikanan jaring insang hanyut. Matriks ini membantu mengorganisir faktor-faktor strategi eksternal ke dalam komponen peluang dan ancaman. Faktor-faktor eksternal yang diperoleh berdasarkan peluang dan ancaman yang dihadapi usaha perikanan jaring insang hanyut di Teluk Banten. Peluang dilakukan untuk pengembangan dan peningkatan pendapatan bagi usaha perikanan jaring insang hanyut. Ancaman sebagai penghambat kegiatan operasional penangkapan ikan. Berdasarkan tabel 22 dijelaskan bahwa faktor dengan nilai tertinggi yaitu nelayan jaring insang hanyut rajin melaut adalah 0,607 poin. Faktor nilai terendah yaitu persaingan dengan nelayan pendatang sebesar 0,098 poin. Nilai rata-rata skor yang didapat dari strategi eksternal sebesar 2,446 poin. Hal ini menunjukan bahwa usaha jaring insang hanyut berada di atas rata-rata dalam menjalankan strategi yang memanfaatkan peluang eksternal dan menghindari ancaman. Strategi yang dijalankan sudah cukup efektif untuk mengatasi ancaman. Faktor penentu strategi, bobot, nilai, dan nilai bobot dapat dilihat pada matriks Tabel 22. Tabel 22 Matriks EFE Strategi eksternal usaha jaring insang hanyut di Teluk Banten. No Faktor Penentu Strategi Bobot Nilai Nilai yang dibobot Peluang Oppurtunities A Nelayan jaring insang hanyut rajin melaut 0,152 4 0,607 B Hubungan kekeluargaan yang erat antara pemilik kapal dan ABK 0,134 3 0,402 C Tingginya permintaan pasar luar daerah 0,125 3 0,375 D Tingginya kesempatan kerja pada usaha jaring insang hanyut 0,125 3 0,375 Ancaman Threats E Cuaca buruk 0,089 2 0,179 F Persaingan dengan nelayan pendatang 0,098 1 0,098 G Penurunan hasil tangkapan 0,134 2 0,268 H Meningkatnya harga kebutuhan melaut 0,143 1 0,143 Total 1,000 2,446 Sumber : Diolah dari data primer tahun 2011 Berdasarkan analisis matriks IFE dan EFE, kemudian dilihat posisi kuadran dari strategi usaha penangkapan ikan jaring insang hanyut pada Diagram analisis SWOT Gambar 9. Berbagai Peluang 1,179;1,071 Kelemahan Kekuatan Internal Internal Berbagai Ancaman Gambar 9 Diagram analisis SWOT usaha penangkapan jaring insang hanyutdi Teluk Banten Posisi kuadran tersebut diperoleh dengan menghitung selisih total skor kekuatan dan kelemahan yang dijadikan titik pada sumbu horizontal dan selisih skor peluang dan ancaman yang dijadikan titik pada sumbu vertikal. Hasil perhitungan selisih total skor diperoleh ordinat 1,179;1,071 yang terletak pada kuadran 1. Posisi kuadran 1 mengindikasikan bahwa strategi usaha penangkapan ikan jaring insang hanyut memiliki kekuatan dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kebijakan pengembangan secara agresif.

5.6.3 Matriks SWOT