6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1 Hasil analisis teknik menunjukan bahwa usaha perikanan jaring insang hanyut di Teluk Banten bersifat one day fishing. Jumlah nelayan yang
mengoperasikan sebanyak 3-4 orang. Jaring insang hanyut di Teluk Banten memiliki konstruksi dan metode pengoperasian yang sama dengan jaring
insang hanyut di daerah lain. Metode pengoperasiannya di permukaan perairan. Musim puncak penangkapan terjadi pada Bulan Mei hingga
Agustus. Hasil tangkapan jaring insang hanyut yaitu kembung, tongkol, golok-golok dan sebagainya.
2 Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa usaha penangkapan jaring insang hanyut layak untuk dilaksanakan.
3 Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa jaring insang hanyut sensitif terhadap penurunan hasil tangkapan.
4 Hasil analisis pemasaran menunjukkan bahwa pola distribusi jaring insang hanyut terbagi menjadi 4 saluran pemasaran. Harga jual hasil tangkapan dari
nelayan ke pedagang besar ditentukan oleh bakuljuragan dan bersifat konstan seharusnya nelayan dapat memperoleh harga jual hasil tangkapan
yang lebih besar. 5 Hasil analisis sosial menunjukkan bahwa terdapat nelayan lokal dan luar
daerah serta adanya alternatif pekerjaan pada saat musim paceklik atau tidak adanya modal untuk melaut.
6 Hasil analisis Strategi pengembangan atau SWOT menunjukkan bahwa terdapat 3 strategi utama pengembangan usaha penangkapan jaring insang
hanyut.
6.2 Saran
Saran penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 Pemerintah sebaiknya memberikan bantuan modal usaha kepada nelayan
agar nelayan tidak terikat dengan tengkulak dan menetapkan harga jual hasil tangkapan yang menguntungkan bagi nelayan serta subsidi solar untuk
nelayan.
2 Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai strategi adaptasi alternatif alat tangkap lain saat cuaca buruk dan musim paceklik agar nelayan tidak
merugi.
DAFTAR PUSTAKA
Ayodhyoa AU. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Bogor: Yayasan Dewi Sri. 91 hal.
Brandt AV. 2005. Fish Catching Methods of The World Edition. USA : Blackwell Publishing Ltd.
Badan Pusat Statistik Kota Serang. 2009. Serang dalam Angka. Serang : Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang.
David FR. 2003. Manajemen Strategis konsep. Edisi ke Tujuh. Jakarta : PT. Prenhallindo. 380 hal.
Diniah. 2008. Pengenalan Perikanan Tangkap. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK IPB : Bogor.
Direktorat Jenderal Perikanan. 1994. Informasi Teknologi Rawai Dasar Kakap dan Jaring insang hanyut Multipurpose bottom longline and gillnet.
Jakarta : Departemen Pertanian. 15 hal.
Gasperz V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. Bandung : penerbit CV Armico. 33-54 hal.
Gittinger JP. 1986. Analisis Ekonomi Proyek-proyek Pertanian. Edisi kedua Penterjemah Sutomo S dan K Manggiri. Jakarta : UI Press.Terjemahan
dari Economic Analysis of Agriculture. 579 hal.
Fauzi A. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Gulo W. 2005. Metodologi Penelitian. Cetakan 4. Jakarta: Grasindo. Hanafiah AM. 1986. Tata Niaga Hasil Perikanan. Jakarta : UI. 208 Hal.
Hadian. 2005. Analisis Hasil Tangkapan Jaring Insang Hanyut Dengan Ukuran Mata Jaring 2 Inci di Teluk Jakarta Sekripsi. Departemen Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan FPIK IPB ; Bogor.
Kadariah, Lien K dan Clive G. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Kotler P Keller KL. 2007. Managemen Pemasaran. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Media. 444 hal.
Kusnadi. 2000. Nelayan: Strategi Adaptasi dan Jaringan Sosial. Bandung : Humaniora Utama Press. 244 hal.
Milasari D. 2004. Perencanaan Pembangunan Wilayah Berbasis Perikanan Tangkap secara Terpadu di Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten
Agam Provinsi Sumatera Barat [Skripsi]. Bogor : Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Miranti. 2007. Perikanan Gillnet di Palabuhanratu [Skripsi]. Bogor : Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Monintja D. 1989. Pengantar Perikanan Tangkap Indonesia. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Institut Pertanian Bogor.
Mulyadi S. 2005. Ekonomi Kelautan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 224 hal. Nadjib MM. 2000. Pemberdayaan Masyarakat Tertinggal: Sebuah Uji Model
Penanganan Kemiskinan. Jakart a: Pusat Ekonomi dan Pembangunan, LIPI.
Nontji A. 1987. Laut Nusantara. Jakarta : Penerbit Djambatan. Nurmalina R, Sariati T, dan Karyadi A. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Bogor:
Departemen Agribisnis, FEM-IPB. Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu. 2011. Laporan Tahunan 2010. PPN
Karangantu. Renofati Y. 2009. Analisis Usaha perikanan Tangkap di Sadeng, Yoyakarta
[Skripsi]. Bogor : Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Rangkuti F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Saanin. 1984. Taksonomi dan Identifikasi Ikan. Jilid I dan II. Bandung : Bina Cipta.
Sainsbury JC. 1971. Commercial Fishing Method Introduction to Vessel and Gear. London : Fishing News Book Ltd 285 hal.
Seftian D. 2011. Tingkat Kepuasan Nelayan terhadap Pelayanan Kebutuhan Operasional Penangkapan ikan di PPN Karangantu Kota Serang
[Skripsi]. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Sobari MP dan Febrianto A. 2010. Kajian Bio-Teknik PS Ikan Tenggiri dan distribusi pemasarannya di Kabupaten Bangka. Jurnal Teknologi
Perikanan dan Kelautan. ISSN 0853-3989. Vol X No.1.
Sparre P dan SC Vanema. 1999. Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis. Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan.
Subani W dan HR Barus. 1989. Alat Penangkap Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Jurnal Perikanan Laut. Nomor : 50 Tahun 19881989. Jakarta :
Departemen Pertanian, Badan Penelitian Perikanan Laut.
Umar H. 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta. Undang-Undang Republik Indonesia No. 45 Tahun 2009. Tentang Perikanan.
Wahyudi Y. 2004. Pengembangan Sistem Teri Nasi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur [Skripsi]. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Wiyono ES, S Yamada, E Tanaka,T Arimoto dan T Kitakado. 2006. Dynamic Of Fishing Gear Allocation By Fishers in Small Scale Coastal Fisheries at
Palabuhanratu Bay, Indonesia. Fisheries Research Jurnal. Tokyo : Blackwell Publishing Ltd.
Yuliana. 2007. Usaha Perikanan Tangkap Skala kecil di PPN Karangantu, Banten [Skripsi]. Bogor : Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Peta lokasi penelitian dan daerah penangkapan ikan
Teluk Banten Pulau Pamuyan
Lampiran 2 Perhitungan produktivitas
a Musim puncak Rata-rata hasil tangkapan per trip = 67 kgtrip
Jumlah trip = 90 trip Hasil tangkapan = 67 x 90 = 6.030 kgtrip
b Musim sedang Rata-rata hasil tangkapan = 38 kgtrip
Jumlah trip = 103 trip Hasil tangkapan = 38 x 103 = 3.914 kgtrip
c Musim paceklik Rata-rata hasil tangkapan = 10,50 kgtrip
Jumlah trip = 53 trip Hasil tangkapan = 10,50 x 53 = 557 kgtrip
Jumlah trip = 246 hari Jumlah rata-rata hasil tangkapan 2010 = 10.501 kg
Jumlah nelayan = 4 orang Jumlah unit jaring insang hanyut = 20 piece
Biaya investasi = Rp 43.050.000,00 Biaya operasional = Rp 74.573.973,00
Perhitungan produktivitas : 1 Produktivitas alat tangkap =
� �
�
=
10.501 20
= 525,03 kgunittahun
2 Produktivitas trip =
� �
�
=
10.501 246
=
42,7 kgtriptahun
3 Produktivitas nelayan =
� �
� �
=
10.501 4
=
2.625,1 kgnelayantahun 4 Produktivitas biaya investasi =
� �
� � � �
=
10.501 43.050.000.00
=
0,00024 kgrupiahtahun 5 Produktivitas biaya operasional =
� �
� � � � �
=
10.501 74.573.973.00
=
0,00014 kgrupiahtahun
Lampiran 3 Perhitungan analisis usaha jaring insang hanyut
Musim Jumlah trip hari
Bulan Trip
1. Musim puncak 90
Mei-Agustus 2. Musim sedang
103 September-Januari
3. Musim paceklik 53
Februari-April Jumlah triptahun
246 No
Uraian Unit
Satuan Harga
Jumlah Persentase
A INVESTASI
1. Kapal utama 10 Thn 1
unit 30.000.000,00
30.000.000,00 69,69
2. Mesin 5 Thn 1
unit 8.350.000,00
8.350.000,00 19,40
3. Jaring 2 Thn 1
unit 4.700.000,00
4.700.000,00 10,92
Total Investasi 43.050.000,00
100
B BIAYA TETAP
1. Biaya Penyusutan Kapal
1 tahun
3.000.000,00 3.000.000,00
25,97 Mesin
1 tahun
1.670.000,00 1.670.000,00
14,45 Jaring
1 tahun
2.350.000,00 2.350.000,00
20,34 2. Biaya Pemeliharaan
- Kapal cat dan docking 1
tahun 1.000.000,00
1.000.000,00 8,66
- Mesin service 1
tahun 250.000,00
500.000,00 4,33
- Mesin pelumas 1
tahun 12.000,00
144.000,00 1,25
- Alat tangkap jaring 1
tahun 235.000,00
2.820.000,00 24,41
4. SIUP 1
tahun 30.000,00
30.000,00 0,26
5. PASS 1
tahun 40.000,00
40.000,00 0,35
Total Biaya Tetap 11.554.000,00
100
C BIAYA VARIABEL
1. Solar 4.305
liter 5.500,00
23.677.500,00 31,75
2. Es 246
balok 11.000,00
2.706.000,00 3,63
3. Air tawar 246
drigen 3.000,00
738.000,00 0,99
4. Perbekalan 246
trip 82.000,00
20.172.000,00 27,05
5. Retribusi 2
persen 99.875.300,00
1.997.146,00 2,32
6. Upah tenaga kerja 50
persen 50.566.654,00
25.283.327,00 33,90
Total Biaya Variabel 74.573.973,00
100 TOTAL BIAYA
86.127.973,00 D
PENERIMAAN Musim Puncak Mei
– Agustus - Kembung
3.330 Kg
8.500,00 28.305.000,00
28,35 - Tongkol
1.350 Kg
10.000,00 13.500.000,00
13,52 - Golok-golok
900 Kg
8.000,00 7.200.000,00
7,21 - Lain-lain
450 Kg
7.000,00 3.150.000,00
3,15 52.155.000,00
Musim Sedang Sep - Jan - Kembung
2.266 Kg
10.500,00 23.793.000,00
23,83 - Tongkol
824 Kg
12.500,00 10.300.000,00
10,31 - Golok-golok
515 Kg
9.000,00 4.635.000,00
4,64 - Lain-lain
309 Kg
7.500,00 2.317.500,00
2,32 41.045.500,00
Musim Paceklik Feb- Apr - Kembung
371 Kg
12.500,00 4.637.500,00
4,64 - Tongkol
58,3 Kg
15.000,00 874.500,00
0,88 - Golok-golok
63,6 Kg
10.000,00 636.000,00
0,64 - Lain-lain
63,6 Kg
8.000,00 508.800,00
0,51 6.656.800,00
TOTAL PENERIMAAN 99.857.300,00
100
E KEUNTUNGAN
13.729.327,00 F
RC 1,16
G Payback Period tahun
3,13 H
ROI 0,32
Lampiran 4 Perhitungan cashflow usaha jaring insang hanyut
NO Uraian
Tahun proyek 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 A.
INFLOW Penjualan HT
Musim Puncak 52.155.000,00
52.155.000,00 52.155.000,00
52.155.000,00 52.155.000,00
52.155.000,00 52.155.000,00
52.155.000,00 52.155.000,00
52.155.000,00 Musim Sedang
41.045.500,00 41.045.500,00
41.045.500,00 41.045.500,00
41.045.500,00 41.045.500,00
41.045.500,00 41.045.500,00
41.045.500,00 41.045.500,00
Musim Paceklik 6.656.800,00
6.656.800,00 6.656.800,00
6.656.800,00 6.656.800,00
6.656.800,00 6.656.800,00
6.656.800,00 6.656.800,00
6.656.800,00
Total Inflow 99.857.300,00
99.857.300,00 99.857.300,00
99.857.300,00 99.857.300,00
99.857.300,00 99.857.300,00
99.857.300,00 99.857.300,00
99.857.300,00 B.
OUTFLOW B.1
Investasi Replacement
1. Kapal 10 Thn 30.000.000,00
2. Mesin 5 Thn 8.350.000,00
8.350.000,00 3. Jaring 2 Thn
4.700.000,00 4.700.000,00
4.700.000,00 4.700.000,00
4.700.000,00 Total Investasi
43.050.000,00 4.700.000,00
4.700.000,00 8.350.000,00
4.700.000,00 4.700.000,00
B.2 Biaya Tetap
1. Biaya Pemeliharaan - Kapal
1.000.000,00 1.000.000,00
1.000.000,00 1.000.000,00
1.000.000,00 1.000.000,00
1.000.000,00 1.000.000,00
1.000.000,00 1.000.000,00
- Mesin service 500.000,00
500.000,00 500.000,00
500.000,00 500.000,00
500.000,00 500.000,00
500.000,00 500.000,00
500.000,00 - Mesin pelumas
144.000,00 144.000,00
144.000,00 144.000,00
144.000,00 144.000,00
144.000,00 144.000,00
144.000,00 144.000,00
- Alat tangkap jaring 2.820.000,00
2.820.000,00 2.820.000,00
2.820.000,00 2.820.000,00
2.820.000,00 2.820.000,00
2.820.000,00 2.820.000,00
2.820.000,00 2. SIUP
30.000,00 30.000,00
30.000,00 30.000,00
30.000,00 30.000,00
30.000,00 30.000,00
30.000,00 30.000,00
3. PASS 40.000,00
40.000,00 40.000,00
40.000,00 40.000,00
40.000,00 40.000,00
40.000,00 40.000,00
40.000,00 Total Biaya Tetap
4.534.000,00 4.534.000,00
4.534.000,00 4.534.000,00
4.534.000,00 4.534.000,00
4.534.000,00 4.534.000,00
4.534.000,00 4.534.000,00
B.3 Biaya Variabel
1. Solar 23.677.500,00
23.677.500,00 23.677.500,00
23.677.500,00 23.677.500,00
23.677.500,00 23.677.500,00
23.677.500,00 23.677.500,00
23.677.500,00 2. Es
2.706.000,00 2.706.000,00
2.706.000,00 2.706.000,00
2.706.000,00 2.706.000,00
2.706.000,00 2.706.000,00
2.706.000,00 2.706.000,00
3. Air tawar 738.000,00
738.000,00 738.000,00
738.000,00 738.000,00
738.000,00 738.000,00
738.000,00 738.000,00
738.000,00 4. Perbekalan
20.172.000,00 20.172.000,00
20.172.000,00 20.172.000,00
20.172.000,00 20.172.000,00
20.172.000,00 20.172.000,00
20.172.000,00 20.172.000,00
5. Retribusi 1.997.146,00
1.997.146,00 1.997.146,00
1.997.146,00 1.997.146,00
1.997.146,00 1.997.146,00
1.997.146,00 1.997.146,00
1.997.146,00 6. Upah tenaga kerja
25.283.327,00 25.283.327,00
25.283.327,00 25.283.327,00
25.283.327,00 25.283.327,00
25.283.327,00 25.283.327,00
25.283.327,00 25.283.327,00
Total Biaya Variabel 74.573.973,00
74.573.973,00 74.573.973,00
74.573.973,00 74.573.973,00
74.573.973,00 74.573.973,00
74.573.973,00 74.573.973,00
74.573.973,00
Total Outflow 43.050.000,00
79.107.973,00 79.107.973,00
83.807.973,00 79.107.973,00
83.807.973,00 87.457.973,00
83.807.973,00 79.107.973,00
83.807.973,00 79.107.973,00
C NET BENEFIT
43.050.000,00 20.749.327,00
20.749.327,00 16.049.327,00
20.749.327,00 16.049.327,00
12.399.327,00 16.049.327,00
20.749.327,00 16.049.327,00
20.749.327,00 D
DISCOUNT RATE r=14 1,00
0,88 0,77
0,67 0,59
0,52 0,46
0,40 0,35
0,31 0,27
E PRESENT VALUE
43.050.000,00 18.201.164,04
15.965.933,36 10.832.838,58
12.285.267,29 8.335.517,53
5.648.966,58 6.413.910,07
7.273.864,46 4.935.295,53
5.597.002,51 F
NPV 52.439.759,95
Net BC 2,22
IRR 42,90
Lampiran 5 Perhitungan cashflow usaha jaring insang hanyut ketika penurunan hasil tangkapan 21.20
NO Uraian
Tahun proyek 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 A.
INFLOW Penjualan HT
Musim Puncak 41.098.140,00
41.098.140,00 41.098.140,00
41.098.140,00 41.098.140,00
41.098.140,00 41.098.140,00
41.098.140,00 41.098.140,00
41.098.140,00 Musim Sedang
32.835.164,00 32.835.164,00
32.835.164,00 32.835.164,00
32.835.164,00 32.835.164,00
32.835.164,00 32.835.164,00
32.835.164,00 32.835.164,00
Musim Paceklik 5.245.558,40
5.245.558,40 5.245.558,40
5.245.558,40 5.245.558,40
5.245.558,40 5.245.558,40
5.245.558,40 5.245.558,40
5.245.558,40
Total Inflow 79.178.862,40
79.178.862,40 79.178.862,40
79.178.862,40 79.178.862,40
79.178.862,40 79.178.862,40
79.178.862,40 79.178.862,40
79.178.862,40 B.
OUTFLOW B.1
Investasi Replacement
1. Kapal 10 Thn 30.000.000,00
2. Mesin 5 Thn 8.350.000,00
8.350.000,00 3. Jaring 2 Thn
4.700.000,00 4.700.000,00
4.700.000.00 4.700.000,00
4.700.000,00 Total Investasi
43.050.000,00 4.700.000,00
4.700.000,00 8.350.000,00
4.700.000,00 4.700.000,00
B.2 Biaya Tetap
1. Biaya Pemeliharaan - Kapal
1.000.000,00 1.000.000,00
1.000.000,00 1.000.000,00
1.000.000,00 1.000.000,00
1.000.000,00 1.000.000,00
1.000.000,00 1.000.000,00
- Mesin service 500.000,00
500.000,00 500.000,00
500.000,00 500.000,00
500.000,00 500.000,00
500.000,00 500.000,00
500.000,00 - Mesin pelumas
144.000,00 144.000,00
144.000,00 144.000,00
144.000,00 144.000,00
144.000,00 144.000,00
144.000,00 144.000,00
- Alat tangkap jaring 2.820.000,00
2.820.000,00 2.820.000,00
2.820.000,00 2.820.000,00
2.820.000,00 2.820.000,00
2.820.000,00 2.820.000,00
2.820.000,00 2. SIUP
30.000,00 30.000,00
30.000,00 30.000,00
30.000,00 30.000,00
30.000,00 30.000,00
30.000,00 30.000,00
3. PASS 40.000,00
40.000,00 40.000,00
40.000,00 40.000,00
40.000,00 40.000,00
40.000,00 40.000,00
40.000,00 Total Biaya Tetap
4.534.000,00 4.534.000,00
4.534.000,00 4.534.000,00
4.534.000,00 4.534.000,00
4.534.000,00 4.534.000,00
4.534.000,00 4.534.000,00
B.3 Biaya Variabel
1. Solar 23.677.500,00
23.677.500,00 23.677.500,00
23.677.500,00 23.677.500,00
23.677.500,00 23.677.500,00
23.677.500,00 23.677.500,00
23.677.500,00 2. Es
2.706.000,00 2.706.000,00
2.706.000,00 2.706.000,00
2.706.000,00 2.706.000,00
2.706.000,00 2.706.000,00
2.706.000,00 2.706.000,00
3. Air tawar 738.000,00
738.000,00 738.000,00
738.000,00 738.000,00
738.000,00 738.000,00
738.000,00 738.000,00
738.000,00 4. Perbekalan
20.172.000,00 20.172.000,00
20.172.000,00 20.172.000,00
20.172.000,00 20.172.000,00
20.172.000,00 20.172.000,00
20.172.000,00 20.172.000,00
5. Retribusi 1.583.577,25
1.583.577,25 1.583.577,25
1.583.577,25 1.583.577,25
1.583.577,25 1.583.577,25
1.583.577,25 1.583.577,25
1.583.577,25 6. Upah tenaga kerja
15.150.892,58 15.150.892,58
15.150.892,58 15.150.892,58
15.150.892,58 15.150.892,58
15.150.892,58 15.150.892,58
15.150.892,58 15.150.892,58
Total Biaya Variabel 64.027.969,82
64.027.969,82 64.027.969,82
64.027.969,82 64.027.969,82
64.027.969,82 64.027.969,82
64.027.969,82 64.027.969,82
64.027.969,82
Total Outflow 43.050.000,00
68.561.969,82 68.561.969,82
73.261.969,82 68.561.969,82
73.261.969,82 76.911.969,82
73.261.969,82 68.561.969,82
73.261.969,82 68.561.969,82
C NET BENEFIT
43.050.000,00 10.616.892,58
10.616.892,58 5.916.892,58
10.616.892,58 5.916.892,58
2.266.892,58 5.916.892,58
10.616.892,58 5.916.892,58
10.616.892,58 D
DISCOUNT RATE r=14 1,00
0,88 0,77
0,67 0,59
0,52 0,46
0,40 0,35
0,31 0,27
E PRESENT VALUE
43.050.000,00 9.313.063,66
8.169.354,09 3.993.733,95
6.286.052,70 3.073.048,59
1.032.765,76 2.364.611,11
3.721.847,83 1.819.491,46
2.863.841,05 F
NPV 412.189,79
Net BC 0,99
IRR 13,73
Lampiran 6 Perhitungan cashflow usaha jaring insang hanyut ketika kenaikan harga BBM sebesar 85.30
NO Uraian
Tahun proyek 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 A.
INFLOW Penjualan HT
Musim Puncak 52.155.000,00
52.155.000,00 52.155.000,00
52.155.000,00 52.155.000,00
52.155.000,00 52.155.000,00
52.155.000,00 52.155.000,00
52.155.000,00 Musim Sedang
41.045.500,00 41.045.500,00
41.045.500,00 41.045.500,00
41.045.500,00 41.045.500,00
41.045.500,00 41.045.500,00
41.045.500,00 41.045.500,00
Musim Paceklik 6.656.800,00
6.656.800,00 6.656.800,00
6.656.800,00 6.656.800,00
6.656.800,00 6.656.800,00
6.656.800,00 6.656.800,00
6.656.800,00
Total Inflow 99.857.300,00
99.857.300,00 99.857.300,00
99.857.300,00 99.857.300,00
99.857.300,00 99.857.300,00
99.857.300,00 99.857.300,00
99.857.300,00 B.
OUTFLOW B.1
Investasi Replacement
1. Kapal 10 Thn 30.000.000,00
2. Mesin 5 Thn 8.350.000,00
8.350.000,00 3. Jaring 2 Thn
4.700.000,00 4.700.000,00
4.700.000,00 4.700.000,00
4.700.000,00 Total Investasi
43.050.000,00 4.700.000,00
4.700.000,00 8.350.000,00
4.700.000,00 4.700.000,00
B.2 Biaya Tetap
1. Biaya Pemeliharaan - Kapal
1.000.000,00 1.000.000,00
1.000.000,00 1.000.000,00
1.000.000,00 1.000.000,00
1.000.000,00 1.000.000,00
1.000.000,00 1.000.000,00
- Mesin service 500.000,00
500.000,00 500.000,00
500.000,00 500.000,00
500.000,00 500.000,00
500.000,00 500.000,00
500.000,00 - Mesin pelumas
144.000,00 144.000,00
144.000,00 144.000,00
144.000,00 144.000,00
144.000,00 144.000,00
144.000,00 144.000,00
- Alat tangkap jaring 2.820.000,00
2.820.000,00 2.820.000,00
2.820.000,00 2.820.000,00
2.820.000,00 2.820.000,00
2.820.000,00 2.820.000,00
2.820.000,00 2. SIUP
30.000,00 30.000,00
30.000,00 30.000,00
30.000,00 30.000,00
30.000,00 30.000,00
30.000,00 30.000,00
3. PASS 40.000,00
40.000,00 40.000,00
40.000,00 40.000,00
40.000,00 40.000,00
40.000,00 40.000,00
40.000,00 Total Biaya Tetap
4.534.000,00 4.534.000,00
4.534.000,00 4.534.000,00
4.534.000,00 4.534.000,00
4.534.000,00 4.534.000,00
4.534.000,00 4.534.000,00
B.3 Biaya Variabel
1. Solar 43.874.407,50
43.874.407,50 43.874.407,50
43.874.407,50 43.874.407,50
43.874.407,50 43.874.407,50
43.874.407,50 43.874.407,50
43.874.407,50 2. Es
2.706.000,00 2.706.000,00
2.706.000,00 2.706.000,00
2.706.000,00 2.706.000,00
2.706.000,00 2.706.000,00
2.706.000,00 2.706.000,00
3. Air tawar 738.000,00
738.000,00 738.000,00
738.000,00 738.000,00
738.000,00 738.000,00
738.000,00 738.000,00
738.000,00 4. Perbekalan
20.172.000,00 20.172.000,00
20.172.000,00 20.172.000,00
20.172.000,00 20.172.000,00
20.172.000,00 20.172.000,00
20.172.000,00 20.172.000,00
5. Retribusi 1.997.146,00
1.997.146,00 1.997.146,00
1.997.146,00 1.997.146,00
1.997.146,00 1.997.146,00
1.997.146,00 1.997.146,00
1.997.146,00 6. Upah tenaga kerja
15.184.873,25 15.184.873,25
15.184.873,25 15.184.873,25
15.184.873,25 15.184.873,25
15.184.873,25 15.184.873,25
15.184.873,25 15.184.873,25
Total Biaya Variabel 84.672.426,75
84.672.426,75 84.672.426,75
84.672.426,75 84.672.426,75
84.672.426,75 84.672.426,75
84.672.426,75 84.672.426,75
84.672.426,75
Total Outflow 43.050.000,00
89.206.426,75 89.206.426,75
93.906.426,75 89.206.426,75
93.906.426,75 97.556.426,75
93.906.426,75 89.206.426,75
93.906.426,75 89.206.426,75
C NET BENEFIT
43.050.000,00 10.650.873,25
10.650.873,25 5.950.873,25
10.650.873,25 5.950.873,25
2.300.873,25 5.950.873,25
10.650.873,25 5.950.873,25
10.650.873,25 D
DISCOUNT RATE r=14 1,00
0,88 0,77
0,67 0,59
0,52 0,46
0,40 0,35
0,31 0,27
E PRESENT VALUE
43.050.000,00 9.342.871,27
8.195.501,12 4.016.669,94
6.306.171,99 3.090.697, 09
1.048.246,90 2.378.191,05
3.378.191,05 1.829.940,79
2.873.007,13 F
NPV 234.942,66
Net BC 0,99
IRR 13,85
Lampiran 7 Strategi internal dan eksternal SWOT
No Faktor Penentu Strategi
Kekuatan Kelemahan
Total Bobot
A B
C D
E F
G H
Kekuatan Strengths A
Pengalaman nelayan jaring insang hanyut dalam kegiatan penangkapan ikan 2
3 2
2 2
2 2
15 0.134
B Kerjasama yang baik dalam usaha penangkapan ikan
2 3
2 3
2 3
2 17
0.152 C
Tingginya tingkat daya beli masyarakat 1
1 2
2 2
2 2
12 0.107
D Usaha jaring insang hanyut menguntungkan untuk dijalankan
2 2
2 2
2 2
2 14
0.125 Kelemahan Weakness
E Rendahnya tingkat teknologi penangkapan
2 1
2 2
2 2
2 13
0.116 F
Tingkat pendidikan yang masih rendah 2
2 2
2 2
3 2
15 0.134
G Harga jual hasil tangkapan yang tidak dapat dapat bersaing
2 1
2 2
2 1
1 11
0.098 H
Keterbatasan modal untuk mengembangkan usaha 2
2 2
2 2
2 3
15 0.143
Total 112
1.000
No Faktor Penentu Strategi
Kekuatan Kelemahan
Total Bobot
A B
C D
E F
G H
Peluang Oppurtunities A
Nelayan jaring insang hanyut rajin melaut 2
3 2
3 3
2 2
17 0.152
B Hubungan kekeluargaan yang erat antara pemilik kapal dan ABK
2 3
2 3
2 2
1 15
0.134 C
Permintaan pasar yang tinggi 1
1 3
3 2
2 2
14 0.125
D Tingginya kesempatan kerja pada usaha penangkapan jaring insang hanyut
2 2
1 3
2 2
2 14
0.125 Ancaman Threats
E Cuaca buruk
1 1
1 1 x
2 2
2 10
0.089 F
Persaingan dengan nelayan pendatang 1
2 2
2 2
1 1
11 0.098
G Penurunan hasil tangkapan
2 2
2 2
2 3
2 15
0.134 H
Meningkatnya harga kebutuhan melaut 2
3 2
2 2
2 3
16 0.143
Total 112
1.000
Lampiran 6 Dokumentasi penelitian
Hasil tangkapan jaring insang hanyut di Teluk Banten
Kontruksi alat tangkap jaring insang hanyut di Teluk Banten
Bagian-bagian jaring insang hanyut di Teluk Banten Pelampung besar Pelampung kecil
Pemberat tambahan Pemberat kecil Mesin
Kapal
Nelayan Nelayan
ABSTRAK
TRI UTAMI
KURNIASIH, C44070052.
Analisis Kelayakan
dan Pengembangan Usaha Perikanan Jaring Insang Hanyut di Teluk Banten.
Dibimbing oleh EKO SRI WIYONO dan BUDY WIRYAWAN. Usaha penangkapan jaring insang hanyut di Teluk Banten memiliki spesifikasi
tertentu yaitu dalam hal konstruksi alat dan pengoperasiannya. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis teknis, analisis financial, analisis sensitivitas, analisis
pasar, analisis sosial dan strategi pengembangan usaha. Analisis teknis untuk mengetahui konstruksi alat tangkap, kapal yang digunakan, jumlah nelayan dan
tugasnya di atas kapal, metode pengoperasiannya, perolehan hasil tangkapan, musim penangkapan dan daerah penangkapan ikan. Analisis finansial terdiri atas
analisis usaha dan analisis kriteria investasi. Analisis usaha terdiri atas analisis pendapatan usaha, Revenue-Cost Ratio RC, analisis waktu balik modal
Payback Period dan Return on Investment ROI. Analisis kriteria investasi terdiri atas Net Present Value NPV, analisis Net Benefit-Cost Ratio Net BC,
dan Internal Rate of Return IRR. Analisis pasar digunakan untuk mengetahui mengetahui saluran pemasaran dan margin pemasaran. Analisis sosial untuk
mengetahui kehidupan sosial nelayan. Strategi pengembangan usaha yang terdiri atas identifikasi faktor-faktor SWOT, matriks IFE dan EFE, diagram analisis
SWOT, matriks SWOT dan perumusan strategi utama. Hasil analisis teknis menunjukkan pelampung tambahan pada tali pelampung mempengaruhi metode
pengoperasian jaring insang hanyut. Nelayan yang mengoperasikan jaring insang hanyut berjumlah tiga hingga empat orang. Hasil tangkapan jaring insang hanyut
disalurkan melalui empat saluran pemasaran dengan margin pemasaran yang diperoleh berbeda-beda. Analisis usaha penangkapan jaring insang hanyut
memperoleh keuntungan sebesar Rp 99.857.300,00; nilai Revenue-Cost Ratio sebesar 1,15; nilai Payback Period sebesar 3,13 tahun dan Return on Investment
ROI sebesar 32. Analisis kriteria investasi usaha penangkapan jaring insang hanyut memperoleh nilai Net Present Value sebesar 52.439.759,95, nilai Net BC
sebesar 2,22, nilai Internal Rate of Return sebesar 42,90. Usaha penangkapan jaring insang hanyut di Teluk Banten dapat dikatakan layak karena nilai NPV0,
Net BC1 dan IRR lebih tinggi dari tingkat suku bunga. Usaha penangkapan jaring insang hanyut sangat sensitif terhadap penurunan hasil tangkapan. Terdapat
tiga strategi utama dalam pengembangan jaring insang hanyut di Teluk Banten. Kata kunci : finansial, pasar, sensitivitas, sosial, teknis jaring insang hanyut
ABSTRACT TRI
UTAMI KURNIASIH,
C44070052. Feasibility
Analysis and
Development of a Drift Gillnet Fisheries in Banten Bay. Supervised by EKO SRI WIYONO and BUDY WIRYAWAN.
The Business of drift gillnet fisheries in Banten Bay is certain specifications about
construction tools and operation. Therefore need to do technical analysis, financial analysis, sensitivity analysis, market analysis, social analysis and business
development strategy. Technical analysis is used to determine fishing gear construction, ships is used, number and classification job of fishermen, method of
operation, fish of catch, season and fishing ground. Financial analysis consist of business analysis and investment analysis. Business analysis consist of revenue
analysis, Revenue Cost Ratio RC, analysis of time behind capital Payback Period and Return on Investment ROI. Analysis of investment criteria consist
of Net Present Value NPV, analysis of Net Benefit-Cost Ratio Net BC and Internal Rate of Return IRR. Market analysis is used to determine marketing
channel and marketing margin. Social analysis is used to determine the social life of fishermen. Business development strategy consist of identification SWOT
factors, IFE and EFE matrix, SWOT diagrams, SWOT analysis, SWOT matrix and the main formulation strategies. Technical analysis shows method of
operation affected additional buoy on the rope. The fishermen are operating total of three to four people. The catch of drift gillnet channeled through four
marketing channel with the margin marketing obtained differently.
Result of revenue drift gillnet Rp 99.857.300,00; Revenue-Cost Ratio 1,15; Payback Period
3,13 years and Return on Investment ROI 32. The result of investment criteria analysis drift gillnet consist of Net Present Value 52.439.759,95, Net BC 2,22
and Internal Rate of Return 42,90. The drift gillnet fisheries in Banten Bay to be feasible because NPV value0, Net BC1 and IRR higher than discount rates.
The business of drift gillnet fisheries is very sensitive to catch decreased. There are three main strategy in the development of drift gillnet in Banten Bay.
Key words: financial, marketing, sensitivity, social, technical drift gillnet
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Provinsi Banten memiliki garis pantai sepanjang 517,42 km terbentang di bagian paling barat Pulau Jawa. Luas wilayah Provinsi Banten sebesar 9.018,64
km³ yang terdiri atas empat kabupaten dan tiga kota. Provinsi Banten memiliki potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang besar. Pelabuhan Perikanan
Nusantara PPN Karangantu merupakan salah satu pelabuhan perikanan yang terletak di Kecamatan Kasemen dan berjarak 15 km terhadap Kota Serang. PPN
Karangantu memenuhi kebutuhan ikan ke berbagai wilayah di Kota Serang. Sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai nelayan PPN
Karangantu 2010. Perkembangan nilai produksi yang dihasilkan oleh PPN Karangantu pada
tahun 2006 hingga 2010 mengalami peningkatan. Nilai produksi yang dihasilkan oleh PPN Karangantu sebesar Rp 10.005.884.000,00 pada tahun 2006 dan
mencapai sebesar Rp 31.389.959.940,00 pada tahun 2010. Alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan di PPN Karangantu yaitu alat tangkap jaring
insang hanyut. Perkembangan usaha jaring insang sangat pesat namun masih merupakan usaha penangkapan dengan skala kecil PPN Karangantu 2010.
Kegiatan penangkapannya bersifat one day fishing sehingga daerah penangkapannya terbatas di sekitar Teluk Banten. Penggunaan teknologi dan
peralatan pada kegiatan penangkapannya masih sederhana. Usaha penangkapan ikan pada jaring insang hanyut sulit diperkirakan hasilnya dan cenderung tidak
teratur dan tidak mempunyai gambaran tentang besarnya pendapatan yang akan diperoleh. Nelayan menerima pendapatan besar pada saat musim berlimpah dan
tidak menerima pendapatan atau merugi pada saat musim paceklik Nadjib 2000. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji usaha
pengembangan sektor perikanan, khususnya dalam bidang analisis usaha unit penangkapan ikan yang mengkaji mengenai aspek teknis, aspek finansial, aspek
sensitivitas, aspek pemasaran, aspek sosial, serta strategi pengembangannya. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi dalam perencanaan
pengelolaan perikanan tangkap unit jaring insang hanyut di PPN Karangantu, Teluk Banten.
1.2 Perumusan Masalah
Jaring insang hanyut merupakan alat tangkap yang memiliki kontribusi cukup besar dalam volume produksi di PPN Karangantu, Teluk Banten.
Peningkatan pada volume produksi alat tangkap jaring insang hanyut mengakibatkan meningkatnya volume produksi di PPN Karangantu, Teluk
Banten. Kegiatan penangkapan dengan alat tangkap jaring insang hanyut masih sederhana. Pendapatan yang didapatkan nelayan jaring insang hanyut tidak dapat
diperkirakan hasilnya. Hal ini menyebabkan nelayan harus dapat mengatur pengeluaran dan penerimaan dengan baik agar tidak merugi.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis melakukan penelitian tentang penilaian dalam unit penangkapan jaring insang hanyut di Teluk Banten. Penulis
berharap dapat menganalisis kegiatan perikanan jaring insang hanyut di perairan tersebut dan menentukan alternatif pengembangannya.
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan :
1 Mengetahui aspek teknis, aspek finansial, aspek sensitivitas, aspek
pemasaran dan aspek sosial.
2 Menentukan alternatif strategi pengembangan kegiatan usaha unit
penangkapan jaring insang hanyut. 1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat : 1 Bagi penulis sebagai bahan penyelesaian tugas akhir dalam penyelesaian
studi di Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, serta sebagai
pengetahuan tentang analisis unit penangkapan ikan; 2 Bagi nelayan jaring insang hanyut sebagai informasi tentang analisis
kegiatan perikanan jaring insang hanyut yang dilakukannya; 3 Bagi pemerintah daerah maupun Dinas Kelautan dan Perikanan sebagai
informasi tentang pengelolaan dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan di Perairan Teluk Banten;