1 Kapal;
2 Alat tangkap;
3 Nelayan;
4 Metode pengoperasian.
Analisis teknis untuk mengetahui secara teknis alat tangkap jaring insang hanyut efektif atau tidak pada saat dioperasikan berdasarkan konstruksi, daerah
penangkapan ikan, metode penangkapan ikan dan musim penangkapan ikan. Produktivitas merupakan suatu pengukuran untuk mengetahui efisiensi teknik dan
suatu proses produksi yang merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan input yang digunakan. Pengukuran produktivitas dapat
dihitung sebagai berikut Hanafiah 1986 : Berdasarkan rumus diatas produktivitas input produksi dapat dihitung dengan
rumus : 1 Produktivitas alat tangkap =
� �
�
2 Produktivitas trip =
� �
�
3 Produktivitas nelayan =
� �
� �
4 Produktivitas biaya investasi =
� �
� � � � �
5
Produktivitas biaya operasional =
� �
� � � �
3.4.2 Analisis aspek finansial 1
Analisis usaha
Analisis usaha merupakan pemeriksaan keuangan pada suatu usaha selama usaha itu telah berjalan. Analisis usaha untuk mengetahui tingkat keuntungan atau
keberhasilan dari usaha perikanan yang telah dijalankan selama ini. Analisis ini meliputi analisis pendapatan usaha, analisis imbangan penerimaan dan biaya
Revenue-Cost Ratio, analisis waktu balik modal Payback Period dan analisis Return on Investement ROI. Pengukuran analisis usaha meliputi :
1 Analisis pendapatan usaha Π
Analisis ini bertujuan untuk mengukur apakah kegiatan usaha yang dilakukan pada saat ini berhasil atau tidak. Analisis ini dapat juga digunakan
untuk mengetahui besarnya keuntungan atau jumlah nominal yang diperoleh dari selisih antara biaya pemasukan dengan biaya pengeluaran pada suatu kegiatan.
Umar 2003. Rumus π yang digunakan adalah :
� = �� − � Keterangan :
Π ∶ Keuntungan TR : Total Pemasukan Total Revenue
TC : Total Pengeluaran Total Cost Kriteria :
Jika total penerimaan total biaya, usaha untung atau layak untuk dilanjutkan. Jika total penerimaan total biaya, usaha rugi atau tidak layak untuk lanjut.
Jika total penerimaan = total biaya, usaha tidak untung dan tidak rugi impas.
2 Analisis imbangan penerimaan dan biaya Revenue cost ratio Analisis ini digunakan untuk mengetahui hasil yang diperoleh dari kegiatan
usaha selama periode tertentu menguntungkan atau tidak Nurmalina et al 2010. Rumus RC yang digunakan adalah :
� =
� � � �
� � �
Keterangan : R : Penerimaan Revenue
C : Pengeluaran Cost Kriteria :
Jika RC 1 maka kegiatan usaha tersebut dikatakan untung sehingga layak untuk dilanjutkan.
Jika RC = 1 maka kegiatan usaha tersebut dapat dikatakan tidak untung dan tidak rugi sehingga berada dalam kondisi impas.
Jika RC 1 maka kegiatan usaha tersebut dikatakan rugi sehingga tidak layak untuk dilanjutkan.
3 Analisis waktu balik modal Payback period Payback period merupakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup
kembali pengeluaran investasi initial cash investment dengan menggunakan aliran kas. Payback period dapat juga diartikan sebagai ratio antara initial cash
investment dengan cash inflownya yang hasilnya merupakan satuan waktu, selanjutnya nilai rasio dibandingkan dengan maximum payback period yang dapat
diterima Nurmalina et al 2010. Rumus yang digunakan adalah : �
� � =
� Keterangan :
I : Jumlaah modal investasi yang dibutuhkan Rupiah Ab : Keuntungan bersih yang diperoleh pada setiap tahunnya Rupiah tahun
Kriteria : Jika payback period lebih pendek waktunya dari maximum payback period maka
usaha tersebut dapat dikatakan layak untuk dilanjutkan. 4 Analisis Return on Investement ROI
Analisis Return on investment ROI adalah kemampuan suatu usaha untuk menghasilkan keuntungan. Perhitungan terhadap ROI dilakukan untuk
mengetahui besarnya perolehan keuntungan dibandingkan dengan besar investasi yang ditanamkan Nurmalina et al 2010. Rumus yang digunakan adalah :
��� = ��
� � �
� × 100
2 Analisis kriteria investasi
Cash flow disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaannya. Kriteria investasi yang digunakan adalah Net Present Value NPV, Net Benefit
Cost Ratio Net BC dan Internal Rate of Return IRR. 1
Net Present Value NPV Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh
selama umur ekonomis proyek. Net Present Value NPV merupakan selisih
antara nilai sekarang present value dari keuntungan benefit dan nilai sekarang dari biaya, dinyatakan dalam rumus Nurmalina et al 2010 :
� = −
=1
1 + �
Keterangan : NPV : Net Present Value
Bt : Manfaat dari suatu proyek pada tahun ke-t Ct : Biaya dari suatu proyek pada tahun ke-t kotor
i : Tingkat suku bunga n : Tahun kegiatan proyek t = 1,2,3,..., n tahun
Kriteria : Jika NPV 1 maka usaha dikatakan untung dan layak untuk dilanjutkan
Jika NPV = 1 maka usaha dikatakan tidak untung dan tidak rugi Jika NPV 1 maka usaha dikatakan rugi dan tidak layak untuk dilanjutkan
2 Net benefit Cost Ratio Net BC
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui berapa besarnya penerimaan dibandingkan dengan pengeluaran selama umur ekonomis proyek. Net BC
merupakan suatu perbandingan yang pengambilannya terdiri atas present value total dari benefit bersih dalam tahun-tahun dan benefit bersih itu bersifat positif
sedangkan penyebutnya terdiri atas present value total dari biaya bersih dalam tahun-tahun saat Bt-Ct bersifat negatif, yaitu biaya kotor lebih besar dari benefit
kotor, dinyatakan dalam rumus Nurmalina et al 2010 :
Net BC =
− =1
1+ �
− =1
1= �
[ − 0]
[ − 0]
Keterangan : Bt : Manfaat yang diperoleh pada tahun ke-t Rupiah
Ct : Biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t Rupiah t : Periode wktu t = 1,2,3,...,n tahun
n : Umur proyek Tahun i : Tingkat suku bungadiskonto
Kriteria : Jika Net BC 1 maka usaha dikatakan untung dan layak untuk dilanjutkan
Jika Net BC = 1 maka usaha dikatakan tidak untung dan tidak rugi Jika Net BC 1 maka usaha dikatakan rugi dan tidak layak untuk dilanjutkan
3 Internal Rate of Return IRR
Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan internal yang diperoleh dari investasi yang ditanamkan. Internal Rate of Return merupakan nilai
discount rate i yang membuat NPV dari proyek sama dengan nol, dinyatakan dalam rumus Nurmalina et al 2010 :
��� = � + �
� − �′
× �′ − �
Keterangan : IRR : Internal Rate of Return
i : Tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif i’ : Tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif
NPV : NPV pada suku bunga i’
NPV’ : NPV pada suku bunga i” Kriteria :
nilai IRR lebih besar atau sama dengan tingkat discount rate yang berlaku, artinya usaha layak untuk dijalankan karena pada kondisi tersebut nilai NPV
lebih besar atau sama dengan nol. nilai IRR lebih kecil dari tingkat discount rate yang berlaku, artinya usaha
tidak layak dijalankan karena ada alternatif pengguna lain yang lebih menguntungkan.
3.4.3 Analisis sensitivitas