Polikation alami kitosan dapat menghambat pertumbuhan kapang dan jamur yang patogen di antaranya jamur tanah Fusarium oxysporum,
Rhizoetonin solani dan Phythium paroecandrum. Pertumbuhan tanaman dengan adanya kitosan dapat berpengaruh pada jamur patogen dengan interaksi
antimikroba secara langsung maupun mengaktifkan pertahanan alami dari tanaman tersebut dan membantu jaringan tanaman dalam mencegah infeksi jamur.
Dengan adanya kitosan, proses kolonisasi patogen pada jaringan tanaman dapat dicegah dan apabila jaringan tanaman telah terinfeksi, penyebaran patogen dapat
dibatasi sehingga tidak meluas ke jaringan lain yang sehat El Ghaout et al. 1994 dalam Uthairatanakij et al. 2007.
2.3 Kedelai Glycine max
Kedelai Glycine max L merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak dan dibudidayakan di Indonesia sejak abad ke-17 Adisarwanto dan
Wudianto 2005. Kedelai merupakan salah satu spesies dari famili leguminosae. Berikut
klasifikasi tanaman
kedelai Hermann
1962 dalam
Adie dan Krisnawati 2007 : Kingdom
: Plantae Subkingdom : Cormobionta
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Archichlamydae
Ordo : Rosales
Subordo : Leguminosinae
Famili : Leguminosae
Subfamili : Papilionaceae
Tribe : Phaseoleae
Subtribe : Phaseolinae Glycininae
Genus : Glycine
Spesies : Glycine max
Tanaman kedelai secara umum tumbuh tegak, berbentuk semak, dan merupakan tanaman semusim. Morfologi tanaman kedelai didukung oleh
komponen utamanya, yaitu akar, daun, batang, polong, dan biji sehingga dapat
tumbuh secara optimal Adisarwanto 2007. Kedelai secara umum memiliki daun berbentuk bulat oval dan lancip lanceolate serta berbulu. Daun kedelai beranak
tiga helai daun trifoliolat. Batang kedelai memiliki buku yang akan menjadi tempat tumbuhnya
bunga. Buku yang menghasilkan buah disebut buku subur. Pada batang tanaman tersebut biasanya akan muncul cabang Purwono dan Purnawati 2007.
Bunga yang tumbuh di bagian buku memiliki warna putih dan unggu. Setelah 7
–10 hari bunga pertama muncul, polong kedelai akan terbentuk untuk pertama kali. Polong tersebut berwarna hijau saat masih muda dan akan berubah
menjadi kuning kecoklatan ketika masak. Sementara itu warna bijinya bervariasi, seperti kuning, hitam, dan coklat. Biji kedelai secara umum berbentuk bulat telur,
akan tetapi biji kedelai ada juga yang memiliki bentuk bulat dan agak gepeng, hal ini disebabkan oleh jenis varietas yang berbeda Adisarwanto 2007.
Kedelai memiliki akar primer tunggang dan sekunder serabut. Bagian akar kedelai terdapat bintil akar, dimana bintil akar merupakan simbiosis antara kedelai
dengan bakteri Rhizobium japonicum yang mampu mengikat gas nitrogen bebas dari udara. Adanya simbiosis ini menyebabkan kedelai terpenuhi sebagian hara
nitrogen untuk pertumbuhannya dan menyebabkan tanah tersebut menjadi subur Purwono dan Purnawati 2007.
Kedelai memiliki syarat untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik pada ketinggian tidak lebih dari 500 m di permukaan air laut, namun menurut Rukmana
dan Yuniarsih 1996 dalam Rahadia 2008 ada beberapa varietas kedelai mampu beradaptasi pada ketinggian ± 1200 m dpl. Pada ummunya kondisi lingkungan
yang dapat ditanami kedelai adalah suhu 28 –39
o
C dan kelembaban udara RH rata-rata 60-70.
Gambar 2 Bunga kedelai
2.4 Pertumbuhan Kedelai