Hormon auksin Hormon sitokinin

44 bahan padat dan 6,3 bahan cair. Komposisi unsur hara yang terkandung di dalam pupuk kandang sapi yaitu 0,6 N, 15 P 2 O 5 , dan 0,45 K 2 O Sutedjo 1994.

2.6 Fitohormon

Fitohormon merupakan senyawa organik bukan nutrisi yang aktif dalam jumlah kecil yang disintesis pada bagian tertentu dalam tanaman dan ditranslokasikan ke bagian tertentu sebagai tanggapan biologi, kimia, maupun fisik. Fitohormon berperan sebagai pengatur pertumbuhan, perkembangan,dan pergerakan pada tanaman. Fitohormon dalam tanaman disebut dengan Zat Pengatur Pertumbuhan ZPT Gardner et al. 1991. ZPT dalam tanaman ada lima, antara lain auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat. Namun dari kelima hormon ini yang digunakan hanya empat hormon yang berbengaruh terhadap diferensiasi sel-sel pada tanaman. Hormon-hormon ini juga dapat mengubah ekspresi gen, dengan mempengaruhi aktivitas enzim yang ada, atau dengan mengubah sifat membran Dewi 2008.

2.6.1 Hormon auksin

Auksin merupakan sekelompok senyawa kimia yang berperan untuk perpanjangan kuncup yang sedang berkembang. Auksin dihasilkan secara alami oleh tumbuhan dari asam amino tritofan di dalam ujung tajuk tumbuhan dan berupa Asam Indol Asetat IAA Gardner et al. 1991. Hormon auksin, terutama IAA mempengaruhi pertumbuhan batang dan akar tanaman. IAA diproduksi di tunas ujung dan diangkut ke bagian bawah dan mendorong pemanjangan sel batang dalam kosentrasi tertentu 0,9 gl, apabila melebihi kosentrasi tersebut akan menghambat pemanjangan sel batang. Selain bagian batang, IAA juga mempengaruhi pemanjangan akar dengan kosentrasi kurang dari 10-6 gl. Bila melebihi kosentrasi yang ada akan menginduksi produksi etilen, yaitu suatu hormon yang berperan sebagai inhibitor dalam perpanjangan sel Dewi 2008. Mekanisme auksin berdasarkan hipotesis pertumbuhan asam yaitu pemompaan proton membran plasma, dimana proses ini merespon pertumbuhan sel. Daerah perpanjangan tunas, auksin menstimulasi pemompaan proton membran plasma, dan beberapa menit akan meningkatkan potensial membran dan menurunkan pH di dalam dinding sel. Pengasaman dinding sel akan mengaktifkan enzim ekspansin yang memecah ikatan hidrogen antara mikrofibril selulosa dan melonggarkan struktur dinding sel. Sedangkan peningkatan potensial membran, akan meningkatkan pengambilan ion ke dalam sel, yang menyebabkan pengambilan air secara osmosis dan akan meningkatkan plastisitas dinding sel. Plastisitas inilah yang memungkinkan sel memanjang. Auksin juga berpengaruh terhadap pertumbuhan buah karena meningkatkan induksi perkembangan buah Salisbury dan Ross 1995.

2.6.2 Hormon sitokinin

Sitokinin merupakan zat perangsang pertumbuhan yang mendorong pembelahan. Sitokinin secara alami dihasilkan pada jaringan yang tumbuh aktif terutama akar, embrio, dan buah. Sitokinin yang telah diproduksi akan diangkut ke xylem menuju sel-sel target pada batang Dewi 2008. Sitokinin memiliki banyak aplikasi antara lain meningkatkan pembelahan, pertumbuhan, perkembangan kultur sel tanaman, menunda penuaan daun; bunga; dan buah dengan cara mengontrol proses kemunduran penyebab kematian sel-sel tanaman. Penuaan pada daun melibatkan penguraian klorofil dan protein-protein, kemudian produk tersebut diangkut jaringan floem menuju jaringan meristemjaringan lain yang membutuhkan Gardner et al. 1991. Hormon sitokinin memiliki interaksi dengan auksin dengan perbandingan tertentu. Sitokinin diproduksi di akar dan diangkut menuju tajuk, sedangkan auksin dihasilkan di kuncup terminal dan diangkut di bagian bawah tumbuhan. Auksin cenderung menghambat aktivitas meristem lateral yang letaknya berdekatan dengan meristem apikal sehingga membatasi pembentukan tunas-tunas cabang. Kuncup aksilar yang terdapat dekat dengan kuncup terminal. Hal ini menunjukkan rasio sitokinin terhadap auksin lebih tinggi pada bagian bawah tumbuhan. Interaksi antagonis antara auksin dan sitokinin merupakan salah satu peranan dalam mengatur derajat pertumbuhan akar dan tunas Dewi 2008.

2.6.3 Hormon giberelin