Hormon sitokinin Hormon giberelin

giberelin untuk menstimulasi pertumbuhan pada daun dan batang, pertumbuhan buah, dan perkecambahan Gardner et al. 1991. Mekanisme giberelin dalam pertumbuhan tanaman seperti halnya auksin yaitu mengendorkan dinding sel, tetapi tidak mengasamkan dinding sel, yang memfasilitasi penetrasi ekspansi ke dalam dinding sel untuk bekerja sama dalam meningkatkan perpanjangan sel. Saat fase tumbuhan menjadi fase generatif, terjadi ledakan giberelin yang menginduksi internodus ruas menjadi memanjang dengan cepat sehingga kuncup bunga menjadi tinggi dan berkembang pada ujung batang Dewi 2008.

2.6.4 Hormon asam absisat ABA

Asam absisat merupakan zat yang dihasilkan untuk menghambat pembelahan sel pada jaringan meristem apikal dan pada kambium pembuluh sehingga menunda pertumbuhan primer maupun sekunder. ABA memiliki fungsi terhadap dormansi biji dan cengkaman kekeringan Dewi 2008.

2.6.5 Etilen

Etilen secara umum memiliki pengaruh terhadap respon fisiologi pascapanen tanaman. Peranan dari hormon fisiologi pada pascapanen untuk mempercepat proses pemasakan buah dan meningkatkan kualitas biji Gardner et al. 1991 3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan September 2009. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Darmaga, Bogor yang terletak pada ketinggian 250 meter di atas permukaan laut m dpl dengan jenis tanah Latosol, Laboratorium Biokimia Hasil Perairan, Laboratorium Mikrobiologi Hasil Perairan, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

3.2 Alat dan Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu kitosan larut asam, akuades, benih tanaman kedelai, pupuk kandang, media tumbuh tanaman, polybag, pupuk urea, HCl, H 2 SO 4 , air, NaOH, asam borat, kjeldtec, dan pupuk KCl. Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain adalah neraca analitik, cawan porselen, semprotan, plastik, cawan porselin, desikator, pipet ukur, bulb, erlenmeyer, gelas ukur, oven, tabung Kjeldahl, kertas coklat, dan penggaris.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu, penelitian pendahuluan meliputi analisis proksimat serta analisis derajat deasetilisasi kitosan yang digunakan. Sedangkan penelitian utama untuk mengetahui pengaruh perlakuan kitosan terhadap laju pertumbuhan dan fase awal generatif tanaman kedelai.

3.3.1 Penelitian pendahuluan

Penelitian pendahuluan terdiri dari uji sifat kimia kitosan yang digunakan meliputi uji proksimat antara lain uji kadar air, uji kadar abu, dan uji kadar protein, serta analisis derajat deasetilisasi kitosan menggunakan metode modifikasi titrasi asam basa.

3.3.2 Penelitian utama

Penelitian utama dilakukan untuk mengetahui pengaruh perlakuan kitosan terhadap tanaman kedelai selama fase vegetatif dan awal fase generatif. Percobaan