Kondisi Umum Lingkungan Pengaruh perlakuan kitosan terhadap pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max) selama fase vegetatif dan awal fase generatif

4.2 Kondisi Umum Lingkungan

Pertumbuhan tanaman kedelai dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, karena kondisi lingkungan merupakan faktor eksternal yang berpengaruh terhadap metabolisme tumbuhan untuk melakukan pertumbuhan. Kondisi lingkungan yang optimal bagi suatu tanaman akan menyebabkan optimalisasi pertumbuhan tanaman tersebut. Kondisi lingkungan yang diperlukan untuk setiap tanaman berbeda sesuai dengan genetiknya. Kondisi lingkungan pada penelitian utama memiliki rata-rata suhu harian 31,67 o C dan kelembaban udara RH 66,58. Rukmana dan Yuniarsih 1996 dalam Rahadia 2008 menyatakan bahwa kondisi lingkungan yang dapat ditanami kedelai adalah suhu 28 –39 o C, rata-rata RH 60-70, sehingga kondisi lingkungan penelitian dapat ditanami kedelai. Suhu lingkungan memiliki beberapa pengaruh terhadap reaksi fisiologi suatu tanaman, misalnya laju difusi gas dan zat cair dalam tanaman, kelarutan zat, kecepatan reaksi, sistem absorbsi mineral dan air, dan respirasi suatu tanaman. Peningkatan suhu akan menyebabkan peningkatan laju difusi gas dan zat cair; kelarutan zat; kecepatan reaksi; respirasi; serta absorbsi mineral dan air. RH berpengaruh terhadap evapotranspirasi dari tanaman, bila RH meningkat maka evapotranspirasi akan menurun begitu sebaliknya bila RH menurun Gardner et al. 1991. Gambar 4 Rumah kaca Media tanam yang digunakan, dicampur dengan pupuk kandang. Pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang sapi. Pupuk kandang sapi digunakan karena pupuk kandang sapi mudah diperoleh. Penggunaan pupuk kandang sapi bertujuan untuk menyediakan unsur mikro seng dan mangan dan makro nitrogen, fosfor, kalium, dan kalsium yang dibutuhkan tanaman, memperbaiki unsur tanah sebagai media tumbuh, meningkatkan kapasitas kation, dan mendorong kehidupan jasad renik dalam tanah Sutedjo 1994. Pupuk kandang dicampur dengan tanah secara merata dan didiamkan satu hari agar energi panas yang dihasilkan dari penguraian pupuk kandang dapat hilang dan keasaman tanah tidak terlalu rendah. Tanah yang terlalu asam dapat menyebabkan tanaman tersebut tidak dapat hidup dan energi panas akan berakibat buruk pada tanaman Prihmantoro 1999. Hama dan penyakit merupakan salah satu faktor yang dapat menghambat pertumbuhan vegetatif dan awal generatif pada tanaman. Pada penelitian ini tanaman kedelai terserang penyakit karat daun Phakopspora pachyrizi yang menyebabkan daun berwarna coklat dan cepat layu. Hama yang menyerang tanaman kedelai pada penelitian ini adalah ngengat putih Scirpophaga sp., wereng daun Empoasca sp. mengganggu pertumbuhan dan proses fotosintesis karena sebagai vektor virus serta media tumbuh cendawan yang dapat menutup permukaan daun dengan spora hitamnya, dan belalang yang memakan daun kedelai sehingga dapat mempengaruhi kinerja dari proses fotosintesis suatu tanaman Purwono dan Purnawati 2007. a b c d Gambar 5 Gejala kerusakan tanaman a. hama belalang, b. karat daun, c. ngenget putih, dan d. wereng daun 66,7

4.3 Pengaruh Kitosan terhadap Daya Berkecambah Kedelai