Pengaruh Kitosan terhadap Fase Vegetatif Tanaman Kedelai

4.4 Pengaruh Kitosan terhadap Fase Vegetatif Tanaman Kedelai

Pertumbuhan vegetatif merupakan pertumbuhan pada tanaman yang dimulai sejak tanaman muncul di permukaan tanah sampai tanaman mulai berbunga. Parameter pertumbuhan tanaman antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, panjang dan lebar daun, serta jumlah cabang. Tinggi tanaman merupakan salah satu aspek dalam perkembangan vegetatif. Tinggi merupakan pertumbuhan dari tanaman secara vertikal dan setiap harinya pengalami perubahan. Pengaruh kitosan terhadap tinggi tanaman disajikan Gambar 7. Gambar 7 memberikan informasi mengenai perkembangan masing- masing perlakuan setiap minggunya mulai dari 2 MST terhadap tinggi tanaman kedelai cm. Gambar 7 Grafik pengaruh kitosan terhadap tinggi tanaman Gambar 7 menunjukkan bahwa rata-rata tinggi tanaman kedelai setiap minggunya mengalami peningkatan. Peningkatan ini terjadi karena proses pembelahan sel pada dasar ruas tanaman kedelai. Pembelahan sel pada tanaman kedelai disebabkan oleh asupan nutrisi tanaman kedelai tercukupi contohnya nitrogen, air, dan lain-lain Gardner et al. 1991, sehingga pertumbuhan tanaman kedelai mengalami peningkatan. Hasil pengukuran tinggi tanaman kedelai diuji secara statistik untuk menentukan apakah setiap perlakuan pemberian kitosan memberikan pengaruh 20 40 60 80 100 120 140 160 180 2 3 4 5 6 R a ta -R a ta T in gg i c m Minggu SetelahTanam MST O 25 50 75 100 P yang berbeda nyata atau tidak terhadap tinggi tanaman dan pengaruh pertumbuhan tinggi tanaman setiap minggunya. Hasil uji statisatik Lampiran 1b menunjukkan bahwa keenam perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap parameter tinggi tanaman dan setiap tanaman berbeda nyata terhadap parameter tinggi setiap minggunya. Hal ini disebabkan oleh sifat kitosan yang mampu merangsang pertumbuhan tanaman Nge et al. 2006, dengan meningkatkan respon terhadap hormon giberelin dan auksin Uthairatanakij et al. 2007. Hasil uji statistik tersebut dilanjutkan lagi dengan uji lanjut Tukey untuk melihat pengaruh terhadap masing-masing perlakuan berbeda nyata atau tidak. Hasil dari uji Tukey menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi kitosan 100 ppm memiliki pengaruh yang berbeda nyata terhadap perlakuan kitosan dengan konsentrasi 25 ppm dan 75 ppm, sedangkan perlakuan kitosan dengan konsentrasi 75 ppm memiliki pengaruh yang berbeda nyata dengan perlakuan kitosan dengan konsentrasi 50 ppm dan 0 ppm dan perlakuan kitosan terbaik ada pada konsentrasi 75 ppm. Hal ini disebabkan oleh masing-masing perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap tanaman terutama menstimulir hormon pertumbuhan Uthairatanakij et al. 2007 dan pemberian kitosan dengan konsentrasi 80 ppm pada tanaman padi mengikat nutrisi yang ada pada tanah akibat dari ion positif yang dimiliki oleh kitosan, dan mampu merangsang pertumbuhan tanaman padi Boonlertnirum et al. 2008. Tanaman padi dan tanaman kedelai merupakan kelompok dari tanaman pangan. Perbedaan yang nyata terjadi pada proses tinggi tanaman, hal ini disebabkan setiap hari tanaman mengalami pembelahan sel yang akan berhenti setelah tanaman tersebut mengalami penuaan akibat dari konsentrasi nutrien yang ada digunakan untuk fase generatif. Hal ini terlihat dari Gambar 7, dimana minggu ke-5 sampai ke-6 tidak mengalami perbedaan yang signifikan tanaman dengan perlakuan kitosan dengan konsentrasi 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm, dan kontrol karena pada minggu ke-5 bunga sudah terbentuk, bahkan ada tanaman yang telah memiliki polong, sehingga nutrien yang ada pada tanaman tidak lagi dikonsentrasikan untuk pertumbuhan tinggi tetapi untuk fase generatif. Berdasarkan Gambar 2 tinggi tanaman terbaik terukur pada minggu ke-6. Hal ini disebabkan pengukuran terakhir dilakukan pada minggu keenam dan setiap harinya terjadi pertumbuhan dan akumulasi sel Gardner et al. 1991. Jumlah cabang pada tanaman merupakan salah satu fase pertumbuhan vegetatif dari tanaman Purwono dan Purnawati 2007, dimana cabang muncul dari ketiak daun yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal Gardner et al. 1991. Hasil penelitian mengenai pengaruh kitosan terhadap jumlah cabang tanaman kedelai disajikan pada Gambar 8. Gambar 8 Grafik pengaruh kitosan terhadap jumlah cabang Gambar 8 menunjukkan bahwa jumlah cabang tanaman kedelai setiap minggunya mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman kedelai mengalami pertumbuhan akibat adanya asupan unsur N dan air yang dibutuhkan untuk oleh tanaman kedelai tercukupi Salisbury dan Ross 1992. Hasil uji statistik pada Lampiran 1c menunjukkan bahwa perlakuan pemberian kitosan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap produksi jumlah cabang tanaman kedelai. Hal ini dapat diduga konsentrasi kitosan yang diberikan kurang optimal dalam meningkatkan produksi jumlah cabang tanaman kedelai. Kitosan memiliki gugus N yang reaktif Ohta et al. 2004 dan sifat hidrophillic Kumar 2000. Gugus N yang ada pada kitosan mampu meningkatkan kinerja unsur N yang ada di dalam tanah dan sifat hidrophillic kitosan membantu proses penyerapan air yang ada di tanah. Air dan unsur N yang ada pada tanah merupakan faktor luar yang dapat mempercepat pertumbuhan 2 4 6 8 10 12 1 2 3 4 5 6 7 R at a -R at a jum la h c ab an g b ua h Minggu Setelah Tanam MST 0 ppm 25 ppm 50 ppm 75 ppm 100 ppm kontrol tanaman secara efektif apabila terpenuhi, apabila kekurangan unsur N dan air akan memperlambat pertumbuhan cabang tanaman Gardner et al. 1991. Gambar 8 menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi kitosan 100 ppm memberikan pengaruh yang terbaik terhadap jumlah cabang dan perlakuan pemberian kitosan dengan konsentrasi 0 ppm dan 25 ppm memiliki pengaruh yang kurang baik, meskipun hasil tersebut tidak signifikan. Hal ini dapat diduga karena pemberian kitosan dengan konsentrasi 100 ppm mampu mengefektifkan kerja akar dalam menyuplai nutrisi terutama air dan N, meskipun hasil tersebut tidak signifikan dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Hal ini sesuai dengan pernyataan Boonlertnirum et al. 2008, yang menyatakan kitosan berperan sebagai sumber karbon bagi mikroba di dalam tanah, mempercepat proses transformasi senyawa organik menjadi senyawa anorganik dan membantu sistem perakaran pada tanaman untuk menyerap lebih banyak nutrien dari tanah. Selain itu adanya kandungan gugus N yang reaktif dalam kitosan diduga dapat meningkatkan fungsi N di dalam tanah Chibu dan Hidejiro 1999. Parameter lain yang berpengaruh terhadap tanaman adalah daun. Daun pada tanaman berfungsi dalam proses fotosintesis dan hasil fotosintesisnya digunakan untuk pertumbuhan secara vegetatif maupun generatif. Parameter daun yang diamati adalah jumlah daun dengan panjang dan lebar daun. Gambar 9 menunjukkan pengaruh penambahan jumlah daun setiap minggunya dimulai dari 2 MST pada masing-masing perlakuan, sedangkan Gambar 10 menunjukkan pengaruh pemberian kitosan terhadap parameter panjang dan lebar daun setiap perlakuan di minggu terakhir pengamatan. Gambar 9 Pengaruh kitosan terhadap jumlah daun 2 4 6 8 10 12 14 1 2 3 4 5 6 7 Jum la h D aun R at a -R at a h el ai Minggu Setelah Tanam MST 0 ppm 25 ppm 50 ppm 75 ppm 100 ppm kontrol Gambar 9 menunjukkan bahwa setiap hari tanaman kedelai mengalami penambahan jumlah daun, sehingga proses fotosintesis dapat terjadi dan daun merupakan salah satu tempat terjadinya proses fotosintesis. Penambahan jumlah daun dikarenakan proses pembelahan sel yang terjadi di tanaman kedelai, dimana pembelahan sel merupakan salah satu indikasi proses pertumbuhan terjadi dan pemenuhan asupan nutrisi yang digunakan untuk proses pembelahan sel kedelai Gardner et al. 1991. Hasil uji statistik di Lampiran 1d menunjukkan bahwa perlakuan pemberian kitosan tidak berbeda nyata terhadap jumlah daun yang dihasilkan tanaman kedelai. Hal ini dapat diduga konsentrasi kitosan yang digunakan pada penelitian ini kurang optimal dalam meningkatkan produksi jumlah daun tanaman kedelai. Chibu dan Hidejiro 1999 menyatakan bahwa kitosan mampu meningkatkan fungsi nitrogen yang ada di dalam tanah untuk memproduksi jumlah daun tanaman kedelai. Perlakuan terbaik berdasarkan Gambar 9 adalah pemberian konsentrasi kitosan 75 ppm dan perlakuan kurang baik adalah kontrol positif, meskipun hasil tersebut tidak berbeda nyata. Gambar 10 Diagram Batang pengaruh kitosan terhadap panjang dan lebar daun Gambar 10 menunjukkan bahwa hasil panjang daun kedelai terbaik adalah kontrol positif, sedangkan pengaruh terhadap lebar daun kedelai terbaik adalah pemberian kitosan dengan konsentrasi 75 ppm. Menurut Ohta et al. 2004 kitosan memiliki gugus N yang reaktif dan gugus N pada kitosan mampu meningkatkan 4 2,9 4,9 3,5 4,5 3,2 5,2 3,7 4,7 3,4 5,3 3,5 1 2 3 4 5 6 Panjang Cm Lebar 0 ppm 25 ppm 50 ppm 75 ppm 100 ppm kontrol kinerja nitrogen yang ada di tanah Chibu dan Hidejiro 1999. Unsur nitrogen berpengaruh nyata terhadap perluasan dan pelebaran daun, karena unsur nitrogen pada tanaman sangatlah penting Gardner et al. 1991 terutama pada fase vegetatif Prihmantoro 1999. Panjang dan lebar suatu daun dipengaruhi oleh keefektifan tanaman dalam menyerap cahaya dalam proses fotosintesis, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tersebut Gardner et al. 1991.

4.5 Pengaruh Kitosan terhadap Pertumbuhan Awal Fase Generatif Kedelai