Pendapatan Transportasi TINGKAT PENDAPATAN USAHA DAN KERJA

6.5 Pendapatan Transportasi

Usaha yang turut memanfaatkan kunjungan wisatawan di sektor transportasi adalah ojek Muara Angke, ojek antar pulau dan penyewaan kapal. Ojek Muara Angke menarik penumpang dengan sistem piket yang telah diatur oleh Paguyuban Ojek Muara Angke dan telah disepakati oleh para anggotanya. Dalam satu minggu satu ojek Muara Angke dapat piket antara satu hingga dua kali giliran. Keberangkatan kapal adalah pada jam tujuh pagi dan jam satu siang, lebih dari jam tersebut maka sudah tidak ada lagi keberangkatan kapal, kecuali bila kapal tersebut disewa. Anak Buah Kapal ABK ojek Muara Angke berkisar antara empat hingga enam orang termasuk satu nahkoda. Tarif kapal ojek Muara Angke saat ini adalah Rp 30.000,00penumpang dengan kapasitas kapal mencapai 100 - 300 orang tergantung dari ukuran kapal tersebut. Biaya operasional yang umumnya dibutuhkan untuk sekali berlayar pergi dan pulang adalah Rp 1.500.000,00, dimana biaya tersebut sudah termasuk solar cadangan selama di perjalanan laut. Pendapatan ojek Muara Angke berkisar pada Rp 3.000.000,00 untuk kapal dengan kapasitas 100 orang dan Rp 9.000.000 untuk kapal dengan kapasitas 300 orang untuk setiap sekali jalan. Bila kapal tersebut disewa, harga yang ditawar umumnya Rp 4.000.000,00 - Rp 8.000.000,00, atau seharga dengan kapasitas maksimal kapal tersebut dan tergantung jarak pulau yang ditempuh. Para wisatawan umumnya menyewa ojek Muara Angke pada akhir pekan. Kadang-kadang di saat penumpang sepi, pendapatan kapal bisa mencapai Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00sekali jalan. Dalam hal upah tenaga kerja ojek Muara Angke, umumnya pembagian upah tidak selalu dilakukan satu bulan sekali. Pembagian dapat dilakukan dua bulan atau tiga bulan sekali tergantung kesepakatan dan besarnya pendapatan yang diraih oleh kapal tersebut. Secara umum, sistem bagi hasil kapal ojek Muara Angke umumnya adalah dengan membagi dua pendapatan, sehingga 50 persen untuk operasional kapal perbaikan dan perawatan kapal dan 50 persen untuk dibagi sama rata pada ABK kapal. Sebagai contoh bila pendapatan kapal adalah Rp 7.000.000,00, maka pembagiannya adalah Rp 3.500.000,00 untuk kapal, dan Rp 3.500.000,00 untuk ABK. Bila ABK seumpamanya berjumlah lima orang, maka masing-masing orang akan mendapatkan upah Rp 700.000,00. Rata-rata pendapatan yang diterima ABK Ojek Muara Angke per bulan adalah Rp 1.000.000,00. Kehadiran angkutan Kerapu yang dibuat oleh Dinas Perhubungan dari Dermaga Marina Ancol belakangan telah menimbulkan persaingan dengan kapal ojek masyarakat. Dibutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk mencapai Pulau Pramuka bila menggunakan kapal ojek Muara Angke, maka dengan menggunakan Kapal Kerapu perjalanan hanya membutuhkan waktu satu setengah jam. Selain itu harga tiket Kerapu adalah Rp 32.000,00penumpang, dimana harga tersebut tidak berbeda jauh dengan tarif kapal ojek Muara Angke. Kapasitas Kapal Kerapu hanyalah sekitar 20 orang dengan biaya operasional yang disubsidi oleh pemerintah, sehingga meski jumlah penumpang hanya sedikit, kapal tersebut akan tetap berangkat sesuai jadwal. Dermaga untuk berlabuh Kapal Kerapu pun dibuat khusus di dua tempat yaitu Pulau Pramuka serta di Dermaga Marina Ancol, sedangkan kapal ojek Muara Angke sampai saat ini masih menumpang berlabuh di dermaga tempat pelelangan ikan pasar Muara Angke. Melihat kondisi tersebut, tentunya para wisatawan akan cenderung memilih menggunakan Kapal Kerapu. Hal ini karena hanya dengan Rp 32.000,00, perjalanan jauh akan lebih singkat dan tidak harus melewati pasar. Sejauh ini paguyuban ojek Muara Angke sudah menyampaikan keluhan mereka kepada Sudin Perhubungan agar menaikkan harga tarif Kapal Kerapu sehingga kapal ojek Muara Angke tidaklah dirugikan. Hal ini seperti yang disampaikan oleh salah satu responden ojek Muara Angke sebagai berikut : “Ya kita sih sebenernya nerima-nerima aja ada Kapal Kerapu di Pulau Pramuka, asal harga yang dipasang tuh adil. Dengan uang Rp 32.000,00 orang naik Kerapu cuma butuh satu setengah jam buat ke Pulau Pramuka, sedangkan dengan uang Rp 30.000,00 orang naik Ojek Angke butuh waktu tiga jam buat ke Pulau Pramuka. Perbedaan harga cuma selisih Rp 2.000,00, otomatis ya yang wisatawan milih yang lebih enak kayak Kapal Kerapu. Udah mesinnya canggih, cepet, dan berangkat sesuai jadwal mau itu sepi atau rame, soalnya di subsidi pemerintah. Makanya kami dari paguyuban ojek Muara Angke merasa dirugikan dan menyampaikan keluhan tersebut kepada Sudin Perhubungan ” Adl, 43 tahun. Ojek antar pulau juga kerap membawa wisatawan. Saat ini tarif ojek Pulau Pramuka - Pulau Panggang - Pulau Karya adalah Rp 3.000,00penumpang. Kapasitas kapal ojek antar pulau adalah 20 hingga 25 orang. Rata-rata pendapatan ojek antar pulau adalah Rp 50.000,00 – Rp 400.000,00hari. Ojek ini juga tidak jarang disewa oleh wisatawan untuk mengantarkan mereka ke pulau tertentu terutama untuk kegiatan snorkeling. Harga sewa kapal tersebut berkisar pada harga Rp 350.000,00 – Rp 500.000,00, tergantung jarak dan penawaran yang dilakukan. Kapal ojek antar pulau umumnya dijalankan oleh pemiliknya langsung, namun ada pula yang dijalankan oleh anak buah kapal sang pemilik yang berjumlah satu hingga dua orang. Sistem bagi hasil dilakukan atas kesepakatan antara pemilik dengan pengelola kapal dimana biasanya adalah dengan membagi dua pendapatan sama rata. Rata-rata pendapatan para pengelola kapal adalah Rp50.000,00hari. Usaha penyewaan kapal untuk kegiatan snorkeling, diving, mancing maupun trip pulau juga mulai bermunculan seiring usaha penyewaan alat snorkeling dan diving tumbuh. Tarif penyewaan kapal berkisar pada Rp 300.000,00 – Rp 700.000,00trip. Tarif untuk kegiatan snorkeling dan diving umumnya adalah Rp 300.000,00, tarif untuk kegiatan mancing umumnya Rp 500.000,00, sedangkan untuk kegiatan trip umumnya antara Rp 500.000,00 – Rp 700.000,00 tergantung jarak yang ditempuh. Lokasi yang umumnya dicapai adalah Pulau Air, Pulau Semak Daun, Pulau Kotok dan daerah soft coral. Rata- rata pendapatan penyewaan kapal Rp 1.200.000,00 – Rp 3.000.000,00bulan. Ketika kunjungan wisatawan tergolong sepi kadang-kadang pendapatan penyewaan kapal hanya Rp 300.000,00bulan. Terdapat satu kapal yang didesain khusus untuk kegiatan diving yaitu Kapal DMG. Kapal ini dimiliki oleh investor luar yang dikelola oleh penduduk asli Pulau Pramuka dan masih tergolong baru. Kapal tersebut menerima antar jemput pulang-pergi Jakarta dengan harga sewa Rp 3.500.000,00trip dengan kapasitas 35 orang. Pendapatan kapal ini berkisar Rp 14.000.000.00bulan. Sistem bagi hasil dari kapal tersebut tidak beda jauh dengan sistem bagi hasil kapal ojek Muara Angke, yaitu dengan membagi dua pendapatan setelah dikurangi biaya operasional dan pajak 10 persen. Pendapatan yang telah dibagi dua tersebut diberikan untuk pemilik dan untuk dibagi kepada ABK yang berjumlah dua orang. Perubahan tarif pada kapal ojek Muara Angke dan ojek antar pulau semenjak pariwisata berkembang di Pulau Pramuka lebih disebabkan oleh meningkatnya harga bahan bakar kapal sehingga peningkatan tarif kapal lebih disesuaikan dengan peningkatan harga solar. Sebaliknya harga penyewaan kapal untuk snorkeling dan diving sebelumnya belum ada patokan harga, sehingga pendapatannya juga tidak menentu.

6.6 Pendapatan Jasa