2.3 Hipotesis Pengarah
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka disusun hipotesis pengarah
sebagai berikut :
1. Adanya kegiatan pariwisata akan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan peluang usaha dan kerja yang ada seperti dalam usaha
penginapan, rumah makan, perdagangan, transportasi dan jasa dimana pemanfaat peluang usaha dan kerja tersebut memiliki karakteristik tertentu
berdasarkan asal penduduk, tingkat pendidikan, jenis kelamin, umur dan status perkawinan.
2. Adanya kegiatan pariwisata mengakibatkan munculnya peluang usaha dan kerja dimana bentuk pemanfaatan peluang usaha dan kerja di pariwisata
akan dapat menyebabkan peluang pendapatan usaha atau kerja yang berbeda pada setiap pelaku usaha atau kerja tersebut.
3. Adanya kegiatan pariwisata mengakibatkan munculnya peluang usaha dan kerja dimana bentuk pemanfaatan peluang tersebut dapat menyebabkan
peningkatan permintaan terhadap hasil-hasil pertanian seperti perikanan baik dari sektor penginapan, rumah makan, transportasi, perdagangan
maupun jasa. Adanya kegiatan pariwisata mengakibatkan munculnya peluang usaha dan kerja dimana bentuk pemanfaatan peluang tersebut
dapat menyebabkan hasil usaha atau kerja berupa keuntungan usaha atau kerja, dimana keuntungan tersebut dapat digunakan untuk membiayai
investasi di bidang pariwisata maupun di bidang lainnya. 4. Adanya kegiatan pariwisata mengakibatkan munculnya peluang usaha dan
kerja dimana bentuk pemanfaatan peluang tersebut memerlukan tempat atau lokasi yang dapat mempertemukan kebutuhan wisatawan dengan
pengusaha. Lokasi yang dianggap strategis memungkinkan adanya intervensi dari pihak luar yang bermodal kuat pendatang untuk membeli
lahan tersebut sehingga dapat terjadi alih sumberdaya lahan dari masyarakat lokal ke masyarakat pendatang investor luar. Adanya alih
sumberdaya lahan tidak terlepas dari kebijakan yang mengatur hal tersebut, dimana kebijakan tersebut bisa saja mendukung atau membatasi
laju konversi pengalihan lahan.
2.4 Definisi Operasional