Kondisi Sosial Ekonomi Kelurahan Pulau Panggang .1 Kondisi Geografis

pasang-surut dengan ketinggian pasang antara 1-1,5 meter. Berdasarkan morfologi pulau, maka wilayah Kelurahan Pulau Panggang merupakan dataran rendah pantai dengan perairan laut ditumbuhi karang yang membentuk atoll maupun karang penghalang. Suhu udara rata-rata di wilayah ini adalah 27 o C – 32 o C. Jarak Kelurahan Pulau Panggang dari Pusat Kantor Kecamatan Kepulauan Seribu Utara adalah 9 Km. Jarak dari Pusat Kantor Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu adalah 2 Km dan jarak dari Pusat Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta adalah 74 Km. Pulau-pulau dalam Kelurahan Pulau Panggang dapat dicapai melalui perjalanan laut dengan perahu motor tradisional dari pelabuhan nelayan Muara Angke, Muara Baru, Rawasaban, Muara Kamal, Keronjo dan Maok ataupun dengan perahu motor cepat speedboat dari dermaga kapal Marina Ancol di Taman Impian Jaya Ancol. Batas wilayah Kelurahan Pulau Panggang yaitu : 1. Sebelah Utara : 05’41’41”LS-05’41’41”LS 2. Sebelah Selatan : 106’44’50”BT 3. Sebelah Barat : 106’19’30”BT 4. Sebelah Timur : 05’47’00”LD-05’45’14”LS Keadaan angin di wilayah ini sangat dipengaruhi oleh angin monsoon yang secara garis besar dapat dibagi menjadi Angin Musim Barat Desember-Maret dan Angin Musim Timur Juni-September. Musim pancaroba terjadi antara bulan April-Mei dan Oktober-November. Kecepatan angin pada Musim Barat bervariasi antara 7 - 20 knot per jam yang umumnya bertiup dari Barat Daya sampai Barat Laut, sedangkan pada Musim Timur kecepatan angin berkisar antara 7-15 knot per jam yang bertiup dari arah Timur sampai Tenggara. Musim hujan biasanya terjadi antara Bulan November-April dengan hujan antara 10-20 hari bulan. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan Januari dengan total curah hujan tahunan sekitar 1.700 mm. Pada saat musim kemarau bulan Mei hingga Oktober juga terdapat hujan dengan jumlah hari antara 4-10 haribulan. Curah hujan terkecil terjadi pada bulan Agustus.

4.3.2 Kondisi Sosial Ekonomi

Berdasarkan data Demografi Kelurahan Pulau Panggang bulan Februari 2011 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kelurahan Pulau Panggang adalah 5.751 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki sebesar 2.928 jiwa dan perempuan 2.823 jiwa. Kelurahan Pulau Panggang sendiri terdiri dari 5 RW dan 29 RT. Sebanyak 3 RW dan 21 RT berada di Pulau Panggang dan sisanya 2 RW dan 8 RT berada di Pulau Pramuka. Wilayah Pulau Panggang digunakan seluruhnya untuk pemukiman penduduk, sedangkan wilayah Pulau Pramuka selain digunakan untuk pemukiman terdapat juga kantor kabupaten, sekolah dan perkantoran lainnya. Rincian jumlah RT di setiap RW Kelurahan Pulau Panggang disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Jumlah RT di Setiap RW Kelurahan Pulau Panggang Tahun 2011 NO. RW JML. RT KETERANGAN 1 01 7 Pulau Panggang bagian barat, lingkungan pemukiman penduduk. 2 02 7 Pulau Panggang bagian tengah, lingkungan pemukiman penduduk. 3 03 7 Pulau Panggang bagian timur, lingkungan pemukiman penduduk. 4 04 4 Pulau Pramuka bagian utara, lingkungan pemukiman penduduk, rumah dinas, rumah sakit, penginapan, TPI dan PHKA. 5 05 4 Pulau Pramuka bagian selatan, lingkungan pemukiman penduduk, kabupaten, sekolah, asrama, perhubungan dan DEPAG. Jumlah 29 Sumber : Laporan Bulanan Kelurahan Pulau Panggang, Februari 2011. Dari data pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa Pulau Panggang dibagi ke dalam tiga kawasan yaitu Pulau Panggang bagian Barat, Tengah dan Timur dengan masing-masing kawasan per RW terdapat sebanyak 7 RT, sedangkan Pulau Pramuka dibagi ke dalam dua kawasan yaitu Pulau Pramuka bagian Utara dan Selatan dengan masing-masing kawasan per RW terdapat sebanyak 4 RT. Terdapat sekitar 1.468 kepala keluarga di wilayah Kelurahan Pulau Panggang dengan jumlah kepala keluarga laki-laki sebanyak 1.320 dan kepala keluarga perempuan sebanyak 148. Jumlah kepala keluarga di Pulau Panggang adalah sekitar 1.033 dengan rincian sebanyak 930 kepala keluarga merupakan kepala keluarga laki-laki dan sisanya 103 merupakan kepala keluarga perempuan, sedangkan jumlah kepala keluarga di Pulau Pramuka adalah sekitar 435 kepala keluarga dengan rincian sebanyak 390 kepala keluarga merupakan kepala keluarga laki-laki dan sisanya 45 merupakan kepala keluarga perempuan. Jumlah kepala keluarga terbanyak berada di RW 03 yaitu sebanyak 379 kk sedangkan jumlah kepala keluarga tersedikit berada di RW 04 sebanyak 183 kk. Jumlah penduduk di tiap RW Kelurahan Pulau Panggang disajikan dalam Tabel 4. Tabel 4. Jumlah Penduduk di Tiap RW Kelurahan Pulau Panggang Tahun 2011 No. RW KK JML. Dewasa Anak-Anak JML. JML. Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr PULAU PANGGANG = 4.075 Jiwa 1. 01 327 35 362 284 278 443 440 727 718 1.445 2 02 256 36 292 270 265 419 413 689 678 1.367 3. 03 347 32 379 247 240 416 360 663 600 1.263 PULAU PRAMUKA = 1.676 Jiwa 4. 04 162 21 183 129 126 220 217 349 343 692 5. 05 228 24 252 208 194 292 290 500 484 984 JUMLAH 1.320 148 1.468 1.138 1.103 1.790 1.720 2.928 2.823 5.751 Keterangan : Lk = laki-laki ; Pr = Perempuan Sumber : Laporan Bulanan Kelurahan Pulau Panggang, Februari 2011. Berdasarkan data jumlah penduduk di tiap RW yang disajikan pada Tabel 4 maka dapat dilihat bahwa penduduk di Pulau Panggang tergolong lebih padat yaitu sebanyak 4.075 jiwa dibandingkan di Pulau Pramuka yaitu sebanyak 1.676 jiwa. Penduduk terpadat berada di RW 01 dengan jumlah sebesar 1.445 jiwa, sedangkan penduduk tersedikit berada di RW 04 dengan jumlah sebesar 692 jiwa. Selain itu, berdasarkan komposisi penduduk laki-laki dan perempuan, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan yaitu jumlah penduduk laki-laki sebanyak 2.928 jiwa 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 00 – 04 05 – 09 10 – 14 15 – 19 20 – 24 25 – 29 30 – 34 35 – 39 40 – 44 45 – 49 50 – 54 55 – 59 60 – 64 65 – 69 70 – 74 7 5 Laki-Laki Perempuan Jumlah sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 2.823 jiwa. Jumlah penduduk baik dewasa maupun anak-anak terbanyak berada di RW 01 dengan komposisi 727 laki-laki terdiri dari 284 laki-laki dewasa dan 443 laki-laki anak-anak dan 718 perempuan terdiri dari 278 perempuan dewasa dan 440 perempuan anak-anak. Jumlah penduduk tersedikit baik dewasa maupun anak-anak berada di RW 04 dengan komposisi 349 laki-laki terdiri dari 129 laki-laki dewasa dan 220 laki-laki anak-anak dan 343 perempuan terdiri dari 126 perempuan dewasa dan 217 perempuan anak-anak. Hal lainnya adalah bahwa jumlah penduduk anak-anak jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah penduduk dewasa yaitu sebanyak 3.510 jiwa dengan jumlah anak-anak laki-laki sebanyak 1.790 jiwa dan anak-anak perempuan sebanyak 1.720 jiwa, sedangkan jumlah penduduk dewasa yaitu sebanyak 2.241 jiwa dengan jumlah laki-laki dewasa sebanyak 1.138 jiwa dan jumlah perempuan dewasa sebanyak 1.103 jiwa. Data jumlah penduduk menurut umur di Kelurahan Pulau Panggang disajikan dalam Gambar 2. Gambar 2. Grafik Jumlah Penduduk Menurut Umur di Kelurahan Pulau Panggang Tahun 2011 Berdasarkan grafik jumlah penduduk menurut umur pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa penduduk terbanyak berada pada rentang umur 0 – 04 tahun yaitu sebanyak 930 jiwa. Dari grafik juga dapat dilihat bahwa penduduk laki-laki hampir di setiap rentang umur memiliki jumlah yang lebih banyak daripada penduduk perempuan kecuali pada umur lebih dari 75 tahun. Bila dilihat jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Kelurahan Pulau Panggang dari data pada Tabel 5, dapat dikatakan bahwa pendidikan masyarakat Kelurahan Pulau Panggang masih relatif rendah. Hal ini karena sebagian besar masyarakat di Kelurahan ini 688 jiwa merupakan lulusan SD. Selain itu masih ada 42 jiwa yang tidak menamatkan pendidikannya di Sekolah Dasar dan hanya ada 103 jiwa yang menamatkan pendidikan di perguruan tinggi. Data lainnya yaitu terdapat 310 jiwa yang menamatkan pendidikan di SLTP dan 145 jiwa yang menamatkan pendidikan di SMA. Sumberdaya manusia di Kelurahan ini masih tergolong memprihatinkan sehingga perlu peningkatan dan perhatian yang serius terutama dari Dinas Pendidikan. Tabel 5. Jumlah dan Persentase Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Pulau Panggang Tahun 2011 No. Pendidikan Laki - Laki Perempuan Jumlah Persen 1. Tidak Sekolah 2. Tidak Tamat SD 20 22 42 3,3 3. Tamat SD 370 318 688 53,4 4. Tamat SLTP 180 130 310 24,1 5. Tamat SLTA 140 145 145 11,3 6. Tamat PT 66 37 103 7,9 Jumlah 776 652 1.288 100,0 Sumber : Laporan Bulanan Kelurahan Pulau Panggang, Februari 2011. Berdasarkan mata pencaharian, data Kelurahan Pulau Panggang mencatat bahwa penduduk Pulau Panggang mayoritas bermatapencaharian nelayan, sedangkan penduduk Pulau Pramuka umumnya bermatapencaharian sebagai pedagang, pegawai kantoran dan persewaan dari pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Kegiatan yang paling menonjol dalam perekonomian masyarakat Kelurahan Pulau Panggang adalah usaha perikanan dan pariwisata. Bila melihat data pada Tabel 6, dapat dilihat bahwa sebanyak 1.722 jiwa di Kelurahan Pulau Panggang bermatapencaharian sebagai nelayan, sedangkan sisanya sebanyak 348 jiwa bekerja sebagai karyawan swasta, pegawai pemerintahan dan ABRI, 114 jiwa bermatapencaharian sebagai pedagang, 24 jiwa merupakan pensiunan, 22 jiwa bekerja pada sektor pertukangan serta pada pekerjaan lainnya tercatat sebanyak 58 jiwa. Nelayan di Kelurahan Pulau Panggang hampir semuanya merupakan nelayan tradisional dengan berbagai tipe yaitu nelayan harian, mingguan maupun bulanan. Penghasilan yang diperoleh pun tidak menentu tergantung musim, karena para nelayan sangat mengandalkan alam. Hal tersebut mendorong beberapa nelayan untuk melakukan kegiatan budidaya ikan baik sendiri maupun menjadi tenaga kerja terutama dengan bantuan investor luar yang berusaha di sektor perikanan. Namun sayangnya jumlah pembudidaya ikan masih relatif sedikit karena perkembangannya masih dalam tahap rintisan dan adanya faktor kinerja tenaga lokal yang rendah. Tabel 6. Jumlah dan Persentase Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Kelurahan Pulau Panggang Tahun 2011 Sumber : Laporan Bulanan Kelurahan Pulau Panggang, Februari 2011. Peluang usaha yang ada di wilayah Kelurahan Pulau Panggang umumnya berkaitan dengan sektor perikanan termasuk adanya penyewaan kapal nelayan untuk kegiatan survai, penelitian maupun kegiatan wisata. Peluang usaha yang banyak dimanfaatkan oleh ibu-ibu atau perempuan di wilayah ini adalah pengolahan rumput laut menjadi dodol dan manisan, pembuatan kerupuk ikan, ikan asin, kerupuk sukun dan makanan lainnya. Selain itu pembudidayaan ikan kerapu cukup banyak dilakukan oleh masyarakat di Kelurahan Pulau Panggang, tercatat terdapat 130 pengusaha dengan 150 orang yang menjadi tenaga kerja di usaha ini. Peluang usaha terbanyak kedua adalah usaha warung sembako yaitu sebanyak 84 pengusaha dengan tenaga kerja sebanyak 205 orang. Usaha jaring muroami juga terlihat sebagai usaha yang menyerap tenaga kerja cukup banyak No. Pekerjaan Laki- Laki Perempuan Jumlah Persen 1. Kary. Swasta Pemerintahan ABRI 297 51 348 15,2 2. Pedagang 95 19 114 5,0 3. Nelayan 1.722 1.722 75,3 4. Pensiunan 19 5 24 1,0 5. Pertukangan 22 22 1,0 6 Lain-lain 58 58 2,5 Jumlah 2.213 75 2.288 100,0 selain usaha warung dan budidaya ikan kerapu dimana tercatat terdapat 14 orang pemilik jaring muroami dengan tenaga kerja sebanyak 135 orang. Usaha-usaha lainnya seperti nelayan bubu, pembudidaya ikan hias, pembudidaya karang hias, home industry dan sebagainya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Jumlah dan Persentase Pengusaha dan Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Pekerjaan Masyarakat di Kelurahan Pulau Panggang Tahun 2011 No. Jenis pekerjaan Jumlah Pengusaha Orang Persentase Pengusaha Jumlah Tenaga Kerja Orang Persentase Tenaga Kerja 1. Nelayan Bubu 12 3,5 24 3,5 2. Pemilik Usaha Jaring Muroami 14 4,1 135 19,9 3. Pembudidaya Ikan Hias 22 6,5 29 4,3 4. Pembudidaya Karang Hias 16 4,7 41 6,0 5. Pedagang Kaki Lima 33 9,7 40 5,9 6. Tukang Kapal 7 2,1 19 2,8 7. Home Industry 8 2,4 14 2,1 8. Warung Sembako 84 24,9 205 30,2 9. Pembudidaya Ikan Kerapu 130 38,5 150 22,1 10. Warung Handphone 6 1,8 12 1,8 11. Pembuat Batako 6 1,8 9 1,3 Jumlah 338 100,0 678 100,0 Sumber : Profil Kelurahan Pulau Panggang Tahun 2011 Bila melihat dari segi agama yang dianut, maka mayoritas masyarakat di Kelurahan Pulau Panggang umumnya beragama Islam. Bahasa yang digunakan penduduk sehari-hari umumnya Bahasa Indonesia, meskipun demikian terdapat logat khas yang membedakan antara orang pulau dengan orang dari luar pulau. Masyarakat di Kelurahan ini juga umumnya berasal dari keturunan suku Bugis, Banten, Betawi dan Jawa. Kebudayaan khas pulau, menginduk pada kebudayaan Betawi dan Melayu yaitu adanya marawis, qosidah, orkes Melayu dan lenong.

4.3.3 Prasarana atau Fasilitas