Prasarana atau Fasilitas Kelurahan Pulau Panggang .1 Kondisi Geografis

selain usaha warung dan budidaya ikan kerapu dimana tercatat terdapat 14 orang pemilik jaring muroami dengan tenaga kerja sebanyak 135 orang. Usaha-usaha lainnya seperti nelayan bubu, pembudidaya ikan hias, pembudidaya karang hias, home industry dan sebagainya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Jumlah dan Persentase Pengusaha dan Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Pekerjaan Masyarakat di Kelurahan Pulau Panggang Tahun 2011 No. Jenis pekerjaan Jumlah Pengusaha Orang Persentase Pengusaha Jumlah Tenaga Kerja Orang Persentase Tenaga Kerja 1. Nelayan Bubu 12 3,5 24 3,5 2. Pemilik Usaha Jaring Muroami 14 4,1 135 19,9 3. Pembudidaya Ikan Hias 22 6,5 29 4,3 4. Pembudidaya Karang Hias 16 4,7 41 6,0 5. Pedagang Kaki Lima 33 9,7 40 5,9 6. Tukang Kapal 7 2,1 19 2,8 7. Home Industry 8 2,4 14 2,1 8. Warung Sembako 84 24,9 205 30,2 9. Pembudidaya Ikan Kerapu 130 38,5 150 22,1 10. Warung Handphone 6 1,8 12 1,8 11. Pembuat Batako 6 1,8 9 1,3 Jumlah 338 100,0 678 100,0 Sumber : Profil Kelurahan Pulau Panggang Tahun 2011 Bila melihat dari segi agama yang dianut, maka mayoritas masyarakat di Kelurahan Pulau Panggang umumnya beragama Islam. Bahasa yang digunakan penduduk sehari-hari umumnya Bahasa Indonesia, meskipun demikian terdapat logat khas yang membedakan antara orang pulau dengan orang dari luar pulau. Masyarakat di Kelurahan ini juga umumnya berasal dari keturunan suku Bugis, Banten, Betawi dan Jawa. Kebudayaan khas pulau, menginduk pada kebudayaan Betawi dan Melayu yaitu adanya marawis, qosidah, orkes Melayu dan lenong.

4.3.3 Prasarana atau Fasilitas

Terdapat tiga status tanah di Kelurahan Pulau Panggang yaitu tanah milik adat, tanah sertifikat dan tanah milik negara. Bila dirinci maka sebanyak 31 Ha merupakan tanah milik adat, 10 Ha merupakan tanah sertifikat dan 5,36 Ha merupakan tanah milik negara. Berdasarkan peruntukkan tanah, data Kelurahan Pulau Panggang menunjukkan bahwa 25,713 Ha merupakan tanah perumahan, 5,362 Ha merupakan tanah perkantoran, 16,694 Ha merupakan tanah fasilitas umum dan 11,300 Ha merupakan tanah pemakaman. Mengenai sarana transportasi, untuk angkutan darat khususnya motor dapat menggunakan fasilitas jalan setapak sepanjang 70,7 Km yang terdapat di pulau-pulau pemukiman yang berupa perkerasan dengan menggunakan material semen, material aspal dan konblok. Pulau wisata seperti Pulau Pramuka cenderung lebih banyak menggunakan material konblok sebagai jalan setapak. Dalam hal fasilitas angkutan laut, terdapat beberapa pelabuhan yang mempunyai akses ke Kepulauan Seribu Kelurahan Pulau Panggang yaitu Pelabuhan Marina, Muara Baru, Muara Angke, Rawasaban, Muara Kamal, Keronjo dan Maok. Pelabuhan yang mengakses angkutan menuju Kepulauan Seribu disajikan dalam Gambar 3. Fasilitas angkutan udara dapat menggunakan fasilitas umum airstrip yang berada di Pulau Panjang. Namun, kondisinya saat ini sudah tidak layak pakai dan belum dipergunakan kembali. Terdapat juga helipad pada beberapa resort wisata yang dapat digunakan sebagai sarana transportasi umum. No. Dermaga Lokasi Jenis Angkutan 1. Marina Ancol DKI Jakarta Pariwisata, Dinas, Penumpang 2. Muara Baru DKI Jakarta Penumpang, Barang, Wisata 3. Muara Angke DKI Jakarta Penumpang, Barang, Wisata 4. Muara Kamal DKI Jakarta Penumpang, Barang, Wisata 5. Rawasaban Banten Penumpang, Barang, Wisata 6. Keronjo Banten Penumpang, Barang, Wisata 7. Mauk Banten Penumpang, Barang, Wisata Sumber : Review Rencana Pengelolaan TNKpS tahun 1999-2019. Gambar 3. Matriks Pelabuhan yang Melayani Transportasi Ke Kepulauan Seribu Dalam hal sarana dan jasa pelayanan, terdapat satu Kantor Pos dan Giro yang bertempat di Pulau Pramuka Kelurahan Pulau Panggang. Selain itu telah tersedia sarana telekomunikasi berupa provider telepon selular sehingga provider- provider besar seperti Telkomsel, IM3 dan XL dapat terjangkau. Mengenai fasilitas listrik, semua rumahtangga di pulau-pulau pemukiman sudah menggunakan listrik sebagai alat penerangannya. Sumber listrik ini berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel PLTD yang beroperasi mulai pukul 18.00 – 06.00 WIB setiap harinya. Namun belakangan ini jadwal beroperasi listrik PLTD sering berubah dan cenderung berkurang dikarenakan subsidi pemerintah untuk PLTD yang mulai dikurangi. Terlalu banyaknya homestay yang menggunakan AC ketika jumlah hunian wisatawan meningkat juga sering menyebabkan adanya pemadaman listrik di malam hari khususnya di Pulau Pramuka. Saat ini pemerintah sedang berupaya melakukan pemasangan kabel listrik bawah laut untuk nantinya listrik dapat menyala 24 jam di wilayah Kelurahan Pulau Panggang, listrik tersebut nantinya di bayar menggunakan sistem voucher . Untuk sarana air bersih, seluruh masyarakat menggunakan air tanah sumur untuk keperluan MCK sedangkan untuk konsumsi menggunakan air mineral melalui pengisian galon. Kualitas air tanah di Pulau Panggang masih berupa air payau air asin sedangkan untuk Pulau Pramuka kualitas air tanahnya jauh lebih baik sehingga air tanahnya berupa air tawar. Sarana umum dan prasarana air bersih yang ada di Kelurahan Pulau Panggang diantaranya adalah satu unit MCK Umum, tujuh unit WC terapung, tiga unit hydran umum, 855 unit PAH, 708 unit sumur gali masyarakat, 335 unit jamban keluarga, 42 unit sumur resapan, dan 320 unit biopori. Selain itu terdapat 60 saluran drainase sepanjang 15 Kilometer. Wilayah Kepulauan Seribu terutama Kelurahan Pulau Panggang tidak memiliki pasar yang merupakan fasilitas dalam perekonomian. Selama ini masyarakat Kelurahan Pulau Panggang harus menyeberang ke pasar-pasar yang ada di sekitar Jakarta dan Tangerang untuk memenuhi kebutuhan pokok dan menjual hasil penangkapan ikan. Namun untuk kebutuhan sehari-hari seperti sembako, masyarakat dapat membeli pada warung-warung dan penjual keliling yang tersedia di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka. Terdapat juga agen atau penjual kredit untuk barang-barang elektronik di wilayah ini yang merupakan penduduk lokal, sehingga masyarakat dapat memesan barang pada agen tersebut tanpa harus menyeberang ke Jakarta. Terdapat sebuah lembaga keuangan berupa Bank di Pulau Pramuka yaitu Kantor Cabang Bank DKI dan hingga saat ini belum tersedia kantor cabang bank lainnya di Kelurahan Pulau Panggang bahkan mesin ATM. Masyarakat atau pengunjung di wilayah ini yang memiliki rekening Bank lain selain Bank DKI umumnya akan menyeberang ke Jakarta atau Dermaga Marina untuk melakukan transaksi keuangan. Tidak adanya mesin ATM atau kantor cabang Bank lainnya kerap menjadi kendala para wisatawan yang datang ke pulau ini, sehingga wisatawan yang hendak berkunjung harus selalu diingatkan untuk membawa uang tunai yang cukup untuk berlibur. Sarana olahraga di Kelurahan ini terdiri dari enam lapangan voli, tiga lapangan bulu tangkis, dua lapangan sepak bola dan satu lapangan tenis. Jumlah sarana olahraga di tiap RW Kelurahan Pulau Panggang dapat dilihat pada Tabel 8. Berdasarkan data pada Tabel 8, dapat dilihat bahwa Pulau Panggang meliputi RW 01, 02, dan 03 memiliki tiga lapangan voli, satu lapangan bulu tangkis, dan satu lapangan sepak bola, sedangkan Pulau Pramuka meliputi RW 04 dan 05 memiliki tiga lapangan voli, dua lapangan bulu tangkis, satu lapangan sepak bola, dan satu lapangan tenis. Tabel 8. Jumlah Sarana Olahraga di tiap RW Kelurahan Pulau Panggang Tahun 2011 NO. RW VOLI BULU TANGKIS SEPAK BOLA TENIS 1 01 1 - - - 2 02 1 - 1 - 3 03 1 1 - - 4 04 - - 1 1 5 05 3 2 - - JUMLAH 6 3 2 1 Sumber : laporan Bulanan Kelurahan Pulau Panggang, Februari 2011. Di bidang kesehatan, Kelurahan Pulau Panggang memiliki satu buah puskesmas dan satu buah pos kesehatan yang letaknya di Pulau Panggang. Selain itu terdapat satu buah BKIA dan satu buah Rumah Sakit yang letaknya di Pulau Pramuka. Karyawan tenaga medis di Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari dua orang dokter umum, empat orang paramedis, dua orang bidan, dua orang dukun bayi, empat orang karyawan non medis dan satu orang ahli gizi. Fasilitas pendidikan di Kelurahan Pulau Panggang meliputi tiga buah PAUD, lima buah Taman Kanak-Kanak, tiga buah Sekolah Dasar, tiga buah Madrasah Ibtidaiyah, satu Sekolah Menengah Pertama, satu Madrasah Tsanawiyah dan satu Sekolah Menengah Atas. Hanya terdapat satu buah SMA di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dan SMA tersebut berada di Pulau Pramuka, sehingga banyak siswa yang berasal dari pulau lain menetap sementara di asrama siswa atau mengontrak rumah di Pulau Pramuka. Sarana peribadatan di Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari dua buah masjid yaitu satu buah masjid di Pulau Panggang dan satu buah masjid di Pulau Pramuka. Terdapat delapan buah musholla dengan rincian enam musholla berada di Pulau panggang dan dua musholla berada di Pulau Pramuka. Sarana transportasi yang dimiliki oleh masyarakat Kelurahan Pulau Panggang meliputi transportasi kapal motor, perahu motor, perahu layar, perahu dayung, speed boat, sepeda motor, sepeda dan andong. Jumlah dan persentase sarana transportasi berdasarkan jenis angkutan yang dimiliki oleh masyarakat Kelurahan Pulau Panggang disajikan dalam Tabel 9. Tabel 9. Jumlah dan Persentase Sarana Transportasi Berdasarkan Jenis Angkutan di Kelurahan Pulau Panggang Tahun 2011 No. Jenis Angkutan Jumlah Persen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kapal Motor Perahu Motor Perahu Layar Perahu DayungSampan Speed Boat Sepeda Motor Sepeda Andong 9 417 11 36 2 56 147 3 1,3 61,2 1,6 5,3 0,3 8,2 21,6 0,5 Jumlah 681 100,0 Sumber : Laporan Bulanan Kelurahan Pulau Panggang, Februari 2011. Dari data pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa sarana transportasi terbanyak yang dimiliki oleh masyarakat Kelurahan Pulau Panggang adalah perahu motor yaitu sebanyak 417 buah. Kemudian untuk sarana transportasi di darat adalah sepeda yaitu sebanyak 147 buah, sedangkan untuk angkutan umum terdapat 13 buah kapal motor reguler antar kota Muara Angke – Pulau Panggang – Rawa Saban dan 11 buah motor ojek antar pulau Pulau Pramuka – Pulau Karya – Pulau Panggang.

4.3.4 Potensi Pariwisata