76
5,661 3,99 atau nilai signifikansi 0,021 0,05, sehingga dapat dikatakan ada pengaruh interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan motivasi
berprestasi terhadap prestasi belajar bahasa Inggris.
3. Rangkuman Pengujian Hipotesis
Dengan membandingkan F
hitung
dengan F
tabel
maka dapat diketahui keputusan ditolak atau diterimanya hipotesis nihil. Untuk itu secara keseluruhan dapat dilihat
rangkuman dari hasil uji statistik secara uji F seperti yang tampak dalam tabel berikut ini.
Tabel 15. Kesimpulan Hasil Penelitian
No. Hipotesis Nihil
F
hitung
F
tabel
Kesimpulan pada
=0,05 1.
2.
3. Tidak ada perbedaan pengaruh antara
model pembelajaran Cooperative Learning Jigsaw dan STAD terhadap
prestasi belajar Bahasa Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri Ngawi Barat.
Tidak ada perbedaan pengaruh antara motivasi berprestasi tinggi dan
motivasi berprestasi rendah terhadap prestasi belajar Bahasa Inggris siswa
siswa kelas VIII SMP Negeri Ngawi Barat
Tidak ada interaksi pengaruh penggunaan model pembelajaran
dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Bahasa Inggris siswa
siswa kelas VIII SMP Negeri Ngawi Barat
6,683
6,250
5,661 3,99
3,99
3,99 Ditolak
Ditolak
Ditolak
Sumber: Lampiran 24 halaman 159. 6.3
77
Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dapat diketahui adanya pengaruh interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan motivasi berprestasi
terhadap prestasi belajar bahasa Inggris, selanjutnya dilakukan analisis lanjut dengan menggunakan uji Tukey untuk mengetahui sejauhmana perbedaan interaksi masing-
masing perlakuan. Berdasarkan hasil perhitungan uji Tukey yang dapat dilihat pada lampiran 25 halaman 162 dapat diinterpretasikan hasil sebagai berikut:
Tabel 15. Rangkuman Hasil Uji Tukey
Uji Tukey P. Value
Critical Value
α
Keputusan Uji Antar Sel:
A1B1 – A1B2 A1B1 – A2B1
A1B1 – A2B2 A1B2 – A2B1
A1B2 – A2B2 A2B1 – A2B2
0,005 0,003
0,005 1,000
0,999 1,000
0,05 0,05
0,05 0,05
0,05 0,05
ada perbedaan ada perbedaan
ada perbedaan tidak ada perbedaan
tidak ada perbedaan tidak ada perbedaan
Dari analisis data dari tabel rangkuman uji lanjutan dengan uji t di atas dapat diketahui sebagai berikut:
1. Nilai F
oA1B1-A1B2
yang dikerjakan dengan uji Tukey diperoleh probabilitas value 0,005 0,05. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan prestasi
belajar bahasa Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri Ngawi Barat yang menggunakan model Jigsaw dengan motivasi berprestasi tinggi dan motivasi
berprestasi rendah. 2. Nilai F
oA1B1-A2B1
yang dikerjakan dengan uji Tukey diperoleh probabilitas value 0,003 0,05. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan prestasi
belajar bahasa Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri Ngawi Barat yang menggunakan model Jigsaw dengan STAD dengan motivasi berprestasi tinggi.
78
3. Nilai F
oA1B1-A2B2
yang dikerjakan dengan uji Tukey diperoleh probabilitas value 0,005 0,05. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan prestasi
belajar bahasa Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri Ngawi Barat yang menggunakan model Jigsaw motivasi berprestasi tinggi dengan menggunakan
model STAD motivasi berprestasi rendah. 4. Nilai F
oA1B2-A2B1
yang dikerjakan dengan uji Tukey diperoleh probabilitas value 1,000 0,05. Dengan demikian tidak terdapat perbedaan prestasi belajar bahasa
Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri Ngawi Barat yang menggunakan model Jigsaw motivasi berprestasi rendah dengan model STAD motivasi berprestasi
tinggi. 5. Nilai F
oA1B2-A2B2
yang dikerjakan dengan uji Tukey diperoleh probabilitas value 0,999 0,05. Dengan demikian tidak terdapat perbedaan prestasi belajar bahasa
Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri Ngawi Barat yang menggunakan model Jigsaw motivasi berprestasi rendah dengan menggunakan model STAD motivasi
berprestasi rendah. 6. Nilai F
oA2B1-A2B2
yang dikerjakan dengan uji Tukey diperoleh probabilitas value 1,000 0,05. Dengan demikian tidak terdapat perbedaan prestasi belajar bahasa
Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri Ngawi Barat yang menggunakan model STAD motivasi berprestasi tinggi dengan menggunakan model STAD motivasi
berprestasi rendah.
C. Pembahasan Hasil Analisis Data
Dari perbedaan model pembelajaran dari kedua model tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: