40 dapat menyelesaikan pokok-pokok; 3 siswa dapat meningkatkan hasil
belajarnya dengan adanya kerja semua unsur dalam kelas; 4 siswa dapat meningkatkan kemampuan dalam diskusi dan menyelesaikan tugas.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian pengaruh model pembelajan Jigsaw dan STAD ditinjau dari motivasi berprestasi telah banyak dilakukan. Perbandingan memperoleh hasil
belajar melalui model pembelajaran Jigsaw dan STAD ada perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian Indiyah 2006 menunjukkan: 1 Ada perbedaan
pengaruh antara metode Cooperative Learning Jigsaw dan STAD terhadap prestasi belajar Matematika siswa kelas I SMP Negeri 4 Sukoharjo, diperoleh koefisien
signifikan 0,000 0,05. 2 Ada perbedaan pengaruh antara motivasi berprestasi tinggi dengan motivasi berprestasi rendah terhadap prestasi belajar Matematika
diperoleh koefisien signifikan 0,000 0,05. 3 Ada perbedaan prestasi belajar matematika akibat interaksi antara penggunaan metode pembelajaran dengan
motivasi berprestasi diperoleh koefisien signifikan 0,019 0,05.
C. Kerangka Berfikir
1. Perbedaan pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar Bahasa Inggris
Dalam pembelajaran Bahasa Inggris, dapat digunakan berbagai macam model pembelajaran. Model Cooperative Learning Jigsaw dan STAD untuk
mata pelajaran Bahasa Inggris dapat meningkatkan self-esteem, kemampuan interpersonal dan menerima kesenjangan akademik di antara siswa. Di samping
41 itu pendekatan Cooperative Learning Jigsaw dan STAD dapat mendorong
siswa memiliki motivasi, keberanian, dan memiliki toleransi terhadap berbagai budaya di dalam kelas yang heterogen.
Model Cooperative Learning Jigsaw dan STAD sama-sama memiliki kesamaan yaitu dapat mendorong siswa memiliki motivasi, keberanian, dan
memiliki toleransi terhadap berbagai budaya di dalam kelas yang heterogen, tetapi model Cooperative Learning Jigsaw memiliki keunggulan bila
dibanding dengan STAD, yaitu pada Cooperative Learning Jigsaw kelompok belajar dibagi lagi menjadi sub kelompok yang memiliki kekeluasaan untuk
bergabung di kelompok lain untuk memberikan informasi dan mencari informasi mengenai materi yang dibahas oleh kelompok lain, sehingga dapat
memberikan manfaat yang besar di kelompoknya untuk menguasai materi pelajaran. Di samping Cooperative Learning Jigsaw memiliki beberapa
kelebihan, metode STAD juga memiliki kelebihan, diantaranya: siswa dan guru mendapatkan kemudahan untuk memahami materi pelajaran; siswa secara
kooperatif dapat menyelesaikan pokok-pokok; siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan adanya kerja semua unsur dalam kelas; siswa dapat
meningkatkan kemampuan dalam diskusi dan menyelesaikan tugas. Dari penjelasan model pembelajaran Cooperative Learning Jigsaw dan
STAD, model Cooperative Learning Jigsaw lebih efektif dibanding STAD. Jadi pada dasarnya kedua model tersebut berpengaruh dengan tingkat ketertarikan
siswa, tetapi masing-masing metode mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Oleh karena itu model Cooperative Learning Jigsaw dirancang lebih efektif
dibanding dengan model STAD, maka diasumsikan pembelajaran Bahasa Inggris yang disampaikan dengan model Cooperative Learning Jigsaw
42 memiliki pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model
STAD. 2. Perbedaan pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Bahasa
Inggris Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh,
baik perasaan maupun intelektualnya dapat memberikan hasil yang intensif dan lestari. Motivasi berprestasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan
seseorang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan belajar. Motivasi dapat ditimbulkan dari dalam maupun dari luar diri siswa. Seorang
siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan memperoleh hasil belajar yang maksimal. Sedangkan siswa yang memiliki motivasi yang lemah akan
memperoleh hasil belajar yang tidak maksimal rendah. Keberhasilan atau prestasi belajar seseorang dipengaruhi oleh banyak
hal, salah satunya adalah faktor dari dalam diri yang mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang. Faktor tersebut antara lain yang diangkat dalam
penelitian ini yaitu motivasi berpretasi. Dari penjelasan di atas siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi
lebih giat belajar dan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah akan malas belajar terhadap peningkatan prestasi belajar Bahasa Inggris siswa kelas
VIII SMP Negeri Ngawi Barat, sehingga dapat diasumsikan bahwa siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan lebih baik prestasi belajar Bahasa
Inggris dibanding dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.
43 3. Interaksi antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap prestasi
belajar Bahasa Inggris Model pembelajaran akan lebih meningkatkan prestasi belajar Bahasa
Inggris kalau penerapannya sesuai dengan situasi dan kondisi serta tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Motivasi berprestasi akan mendukung
terhadap pembelajaran Bahasa Inggris, bila model pembelajaran dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran. Prestasi belajar Bahasa Inggris siswa yang kurang
diduga siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah, sehingga siswa kurang memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru, maka sangat
diperlukan model pembelajaran yang sesuai, baik dengan situasi dan kondisi siswa maupun dengan tujuan pembelajaran. Dengan demikian antara model
pembelajaran dan motivasi berprestasi siswa diduga akan berinteraksi dalam meningkatkan prestasi belajar Bahasa Inggris.
D. Perumusan Hipotesis