Pangsa Pasar TINJAUAN PUSTAKA

pasar. Kesuksesan suatu perusahaan biasanya selain digambarkan oleh profit dan harga saham, juga ditentukan oleh besarnya pangsa pasar. Secara umum terdapat korelasi positif antara pangsa pasar dengan profitabilitas. Tabel 2.1. menunjukkan tipe-tipe pasar yang dilihat dari kondisi pangsa pasarnya. Tabel 2.1. Tipe-Tipe Pasar Berdasarkan Kondisi Utama Tipe Pasar Kondisi Utama Monopoli murni Perusahaan menguasai 100 persen pangsa pasar. Perusahaan yang dominan Perusahaan minimal menguasai 50 persen dari pangsa pasar dan tanpa pesaing yang kuat. Oligopoli ketat Penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki pangsa pasar 60 persen sampai dengan 100 persen. Kesempatan diantara mereka untuk menetapkan harga lebih mudah Oligopoli sedang Penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki pangsa pasar sebesar 40 persen sampai 60 persen. Oligopoli longgar Penggabungan 4 perusahaan terkemuka yang memiliki pangsa pasar dibawah 40 persen. Persaingan monopolistik Banyak pesaing yang efektif dan tidak ada satupun yang memiliki pangsa pasar lebih dari 10 persen. Persaingan murni Terdapat lebih dari 50 pesaing dan tidak ada satupun yang memiliki pangsa pasar yang berarti Sumber : Jaya, 2001

b. Konsentrasi

Konsentrasi atau pemusatan merupakan kombinasi pangsa pasar dari perusahaan-perusahaan “oligopolis” dimana mereka menyadari adanya saling ketergantungan. Kelompok perusahaan ini terdiri dari dua sampai delapan perusahaan. Kombinasi pangsa pasar mereka membentuk suatu tingkat pemusatan dalam pasar. Faktor-faktor yang menyebabkan adanya konsentrasi adalah kemajuan teknologi, perlindungan yang berlebihan, penciptaan rintangan masuk, keringanan pajak dan subsidi, serta perilaku merger. Teori ekonomi memperkirakan bahwa kekuatan pasar lebih berlaku di dalam pasar yang menunjukkan tingkat konsentrasi yang tinggi. Kekuatan pasar dicerminkan oleh sedikitnya perusahaan yang menguasai pasar atau adanya perusahaan yang dominan dalam suatu industri.

c. Hambatan Masuk Pasar

Barier to Entry Menurut Asian Development Bank dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan 2001 barrier to entry dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk karakteristik pasar yang menghambat pendatang entrant baru untuk bersaing atas dasar yang sama dengan perusahaan yang sudah ada. Dalam definisi ini, kombinasi biaya yang hilang sunk cost dan skala ekonomi dapat menjadi barrier to entry. Menurut Shepherd 1990 adanya hambatan masuk akan menghalangi pesaing yang potensial untuk memasuki pasar dan menjadi pesaing yang sesungguhnya. Apapun yang mengurangi kemungkinan skala atau kecepatan dari masuknya perusahaan disebut sebagai hambatan masuk. Hambatan masuk dibagi menjadi dua jenis, yaitu hambatan eksogen dan hambatan endogen.