Efisiensi Industri Penelitian Terdahulu
pendekatan Structure Conduct Performance SCP dan Ordinary Least Square OLS untuk melihat bagaimanakah struktur, perilaku dan kinerja industri
minuman ringan di Indonesia, serta faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kinerja industri tersebut. Hasil penelitian menunjukkan struktur pasar dalam
industri minuman ringan adalah oligopoli sedang. Berdasarkan analisis perilaku perusahaan pada industri minuman ringan di Indonesia perilaku yang terjadi
adalah strategi produk, strategi harga dan strategi promosi. Hasil estimasi model menunjukkan bahwa dari empat variabel independen CR
4
, efisiensi, MES, dan Usaha atau jumlah perusahaan yang dirumuskan berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen adalah efisiensi dan Usaha jumlah perusahaan. Penelitian Putra 2009 yang berjudul Analisis Struktur, Perilaku, dan
Kinerja Industri Pulp dan Kertas di Indonesia juga menggunakan pendekatan Structure Conduct Performance SCP dan Ordinary Least Square OLS.
Industri pulp dan kertas memiliki struktur industri tergolong oligopoli ketat. Perilaku yang terjadi dalam industri ini adalah strategi produk, strategi harga dan
strategi distribusi. Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja industri pulp dan kertas secara signifikan adalah Growth, efisiensi, MES dan ekspor. Sedangkan
variabel yang tidak berpengaruh nyata terhadap kinerja adalah CR
4
dan krisis. Berdasarkan analisis Structure Conduct Performance SCP dalam
penelitian Winsih 2007 yang berjudul Analisis Struktur, Perilaku dan Kinerja Industri Manufaktur Indonesia, industri ini memiliki struktur oligopoli longgar,
sedang dan ketat. Sedangkan perilaku pasarnya dapat dilihat dari strategi harga, strategi produk dan promosi, strategi distribusi dan perilaku kolusi. Dengan
menggunakan pendekatan panel data terlihat bahwa variabel produktivitas dan efisiensi berpengaruh nyata terhadap kinerja industri manufaktur. Sedangkan
variabel CR
4
, Growth, ekspor dan impor tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja industri ini.