2. Industri yang dianalisis dalam penelitian ini adalah industri alas kaki besar
dan sedang. Kode KBLI Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia untuk industri alas kaki ini mengalami perubahan sebanyak tiga kali, yaitu untuk
periode tahun 1984-1989 kode KBLI adalah 32400, untuk periode tahun 1990-1997 kode KBLI adalah 324, dan untuk periode tahun 1998-2008 kode
KBLI adalah 192. 3.
Analisis penelitian ini menggunakan beberapa variabel untuk melihat faktor- faktor yang memengaruhi kinerja. Kinerja industri alas kaki di Indonesia
diwakili oleh variabel Price Cost Marginal PCM. Variabel-variabel lain yang digunakan dalam mewakili faktor-faktor yang memengaruhi kinerja
adalah rasio konsentrasi empat perusahaan CR
4
, produktivitas PROD, nilai efisiensi tenaga kerja TK, dan nilai produksi PR.
4. Model yang digunakan untuk mengestimasi adalah model Ordinary Least
Square OLS dengan data time series, karena model ini dianggap lebih sederhana dan mudah dibanding metode yang lainnya baik dalam penggunaan
maupun pendeskripsian hasil regresi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Ekonomi Industri
Ekonomi industri merupakan suatu cabang khusus dalam ilmu ekonomi yang menjelaskan alasan adanya pengorganisasian pasar dan bagaimana
pengorganisasiannya memengaruhi cara kerja industri. Ekonomi industri menelaah struktur pasar dan perusahaan yang secara relatif lebih menekankan
pada studi empiris faktor-faktor yang memengaruhi struktur, perilaku dan kinerja pasar. Kemudian, dalam ekonomi industri akan dipelajari mengenai langkah-
langkah apa yang dilakukan perusahaan terhadap pesaingnya dan terhadap para konsumennya, dimana didalamnya meliputi harga, promosi atau periklanan, serta
penelitian dan pengembangan Martin dalam Kuncoro, 2007. Pengertian industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang
menghasilkan produk sejenis di mana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang digunakan, proses, bentuk produk akhir, dan konsumen akhir Hasibuan dan
Sudarman dalam Kuncoro, 2007. Industri dalam arti luas didefinisikan sebagai kumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa dengan elastisitas
silang cross elasticities of demand yang positif dan tinggi Kuncoro, 2007. Secara garis besar, industri didefinisikan sebagai kumpulan perusahaan yang
memproduksi barang dan jasa sejenis, maupun sekelompok perusahaan yang bersifat substitusi.
2.2. Teori
Structure-Con
Teori structure-cond digunakan untuk melihat bag
Structure mengacu pada stru pasar. Rasio konsentrasi pasa
dalam industri. Conduct me ini bersifat persaingan comp
dalam penetapan harga, ikla adalah ukuran efisiensi sos
power semakin besar keku kinerja yang lain adalah keun
Mason Marthin, 198 pasar, perilaku perusahaan d
pengaruh tersebut tidak sea linier sederhana antara strukt
Sumber: Marthin, 1988
Gambar 2.1 Hubung 2.2.1. Struktur Pasar Indu
Hubungan linier
memperlihatkan bahwa stru untuk melihat pengaruh peri
Struktur
onduct-Performance SCP
nduct-performance SCP merupakan teori yang d bagaimana struktur, perilaku serta kinerja suatu ind
struktur pasar yang didefinisikan oleh rasio konsen asar adalah rasio yang mengukur distribusi pangsa p
merupakan perilaku perusahaan dalam industri. Per ompetitive atau kerjasama collusive, seperti misa
klan, produksi dan predation. Performance atau ki sosial yang biasanya didefinisikan oleh rasio ma
kuatan pasar semakin rendah efisiensi sosial. Uk euntungan perusahaan atau profitabilitas.
1988 menduga ada hubungan langsung antara str n di dalam pasar, dan kinerja, meski dalam kenyataa
searah, melainkan kompleks dan interaktif. Hubu uktur-perilaku-kinerja digambarkan sebagai berikut
ungan Linier Struktur-Perilaku-Kinerja ndustri
er sederhana
antara struktur-perilaku-ki
truktur pasar industri merupakan variabel yang pe erilaku dan kinerja perusahaan yang ada dalam ind
Perilaku Kinerja
g dapat industri.
sentrasi sa pasar
erilaku isalnya
kinerja market
Ukuran
struktur taannya
bungan ut :
-kinerja penting
ndustri,