Penjadwalan Lokasi Pengambilan Bahan Baku.

57 karena nilai IRR lebih besar dari pada bunga bank. Hal ini juga berarti industri tersebut lebih menguntungkan dibandingkan dengan menyimpan uang di bank. Dengan melihat semua nilai-nilai dari masing-masing kriteria investasi, dapat disimpulkan bahwa secara finansial, proyek industri tersebut layak dilaksanakan karena memenuhi semua kriteria-kriteria investasi. Namun demikian berdasarkan analisis sensitifitas, nilai yang didapat kan relatif kecil yaitu sebesar 3,75 untuk kenaikan harga bahan baku, dan sebesar 14,4 untuk penurunan harga jual. Sehingga kenaikan harga bahan baku sebesar 3,75 atau penurunan harga jual sebesar 14,4 dapat menyebabkan industri tersebut menjadi tidak layak. Hal tersebut juga menjadi salah satu faktor kritis dalam bisnis biopelet.

4. Penjadwalan Lokasi Pengambilan Bahan Baku.

Penjadwalan bahan baku digunakan untuk menjadwal lokasi pengambilan bahan baku selama satu tahun agar biaya transportasi bahan baku minimum. Selain itu penjadwalan lokasi ini juga digunakan untuk mengatur jadwal kendaraan yang digunakan untuk pengambilan bahan baku. Keluaran akhir dari modul penjadawalan ini adalah jadwal kendaraan yang digunakan meliputi lokasi dan waktu pengambilan bahan baku agar biaya transportasi minimum dengan periode harian selama satu tahun. Biaya tranportasi yang diperoleh digunakan sebagai input pada perhitungan finansial. Penyelesain masalah penjadwalan bahan baku ini dapat diselesaikan dengan pendekatan metode transportasi dengan n sumber bahan baku dan satu tujuan atau lokasi industri. Asumsi yang digunakan adalah jumlah kendaraan 3 unit dan jumlah hari kerja dalam setahun 300 hari. Sumber bahan baku merupakan wilayah yang mempunyai potensi bahan baku sedangkan tujuan adalah lokasi industri yang terpilih pada halaman pemilihan lokasi sebelumnya yaitu kecamatan Munjul. Sedangkan lokasi yang menjadi sumber bahan baku seperti pada Tabel 7. Tabel 12. Model Penentuan Jumlah Trip Kendaraan Tujuan S1 Knd1 c11 x11 Knd2 c12 x12 Knd3 c13 x13 S.. Knd1 c..1 x..1 Kndj c..2 x..j Si Knd1 ci1 xi1 knd2 ci2 xi2 Knd3 Ci3 xi3 58 Fungsi tujuan dari model tersebut adalah: Min Z=c11x11 +c12 x12 + c21 x21 + c22x22 + c..1x..1 + c..jx..j+ ci1xi1 +ci2xi2 Min TC= 43200x11 +43200x12 +43200x13 +…+ 55800x103 Dengan kendala : a. Kebutuhan bahan baku terpenuhi k 1 x 11 +k 2 x 12 +k 1 x ..1 +k 2 x ..2 +k 1 x i1 +k 2 x i2 = kebutuhan Produksi 10x 11 +10x 12 +…+10x 102 +10x 103 =26.571 kapasitas x konversi b. Jumlah trip tiap kendaraan tidak melibihi jumlah trip maksimum pertahun yaitu 600 asumsi satu hari hanya mampu dua trip X 11 =600 X 12 =600 X 13 =600 … X i1 =600 X i2 =600 X i3 =600 c. Jumlah ketersedian bahan baku di tiap sumber bahan baku. K 1 x 11 + K 2 x 12 = S 1 .. K 1 x i1 + K 2 x i2 = S i d. Jumlah trip harus positif X i1 =0 ; X i2 =0 Keterangan : Xi1 = Jumlah trip kendaraan-1 dari sumber ke-i Xij = Jumlah trip kendaraan-j dari sumber ke-i Cij = Biaya tiap trip kendaraan j dari sumber i Kj = Kapasitas kendaraan-j ton Si = Jumlah ketersedian bahan baku pada kecamatan-i. Tabel 13. Lokasi pengambilan bahan baku. No Kode kecamatan Kecamatan Potensi bahan baku Ton tahun 1 kec50 Angsana 1.474 2 kec19 Banjarsari 13.320 3 kec03 Cibaliung 145 4 kec77 Cigemblong 4.382 5 kec24 Cijaku 5.146 6 kec08 Cikeusik 8.650 7 kec14 Munjul 11.324 8 kec71 Panggarangan 8.536 8 kec51 Sindangresmi 536 10 kec70 Wanasalam 6.499 59 Hasil perhitungan persamaan tersebut didapatkan berupa jumlah trip dari masung wilayah bahan baku untuk tiap kendaraan. Tabel 14 menyajikan hasil verifikasi untuk penjadwalan lokasi pengambilan bahan baku dengan lokasi industri berada di kecamatan Munjul. Jumlah trip untuk masing masing kendaraan ditunjukkan dengan notasi x 21 = 377, dan x 72 =576. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa jumlah trip untuk kendaraan-1 dari kecamatan-2 Banjarsari adalah sebanyak 377, kendaraan-2 adalah 576 dari kecamatan-7 Munjul dan kendaraan-3 tidak ada trip. Berdasarkan nilai tersebut dapat dilihat bahwa kendaraan 3 tidak diperlukan Setelah mendapatkan jumlah trip tiap kendaraan, dilakukan pembagian keberangkatan kendaraan dengan menghitung kebutuhan bahan baku tiap hari dan sisa bahan baku pada hari sebelumnya. Tabel 14. Jadwal lokasi pengambilan bahan baku Keterangan Satuan Hari ke- 0 1 2 3 4 … Produksi Biopellet Ton 0 6 6 6 6 6 Kebutuhan Bahan Baku Ton 28,57 28,57 28,57 28,57 28,57 ======= - Sisa Bahan Baku Sebelumnya Ton 7,43 5,86 4,29 2,72 1,15 Kendaraan-1 Trip 2 2 2 2 2 2 Kendaraan-2 Trip 2 1 1 1 1 2 Kendaraan-3 Trip 0 0 0 0 0 0 Lokasi Pengambilan K-1 --- kec14 kec14 kec14 kec14 kec14 kec14 Lokasi Pengambilan K-2 ----- kec14 kec14 kec14 kec14 kec14 kec14 Lokasi Pengambilan K-3 ------- X X X X X X Pada hari ke-0 diinisiasikan semua kendaraan berangkat untuk membawa bahan baku dari kec19 kecamatan Banjarsari dengan kapasitas masing-masing kendaraan K= 10 ton. Selanjutnya bahan baku tersebut digunakan untuk produksi pada hari ke-1 sebanyak jumlah kebutuhan baku. Kebutuhan bahan baku adalah hasil kali kapasitas produksi harian dengan faktor konversi bahan baku yaitu 80 ditambah 10 sehingga kebutuhan bahan baku perhari adalah 10 ton x 10080 x 1+10 = 13,75 ton. Sehingga pada hari ke-1 terdapat sisa bahan baku sebesar 6,25 ton 2K-13,75. Pada hari berikutnya hari ke-1 jika sisa bahan baku cukup untuk produksi hari ke-2 maka kedua kendaraan tidak mengambil bahan baku. Namun jika sisa bahan baku tidak mencukupi, maka kendaraan-1 akan mengambil bahan baku sesuai dengan jadwal wilayahnya. Selajutnya jika jumlah antara sisa bahan baku dan kendaraan-1 mencukupi untuk hari kedua, maka kendaraan-2 tidak mengambil bahan baku. Tetapi jika tidak mencukupi maka kendaraan-2 akan mengambil bahan baku. secara matematis dapat ditulis, Untuk t=2 sampai t=300 ; ; ; , ; , , , Dengan, It = sisa bahan baku pada hari ke-t 60 , Kapasitas kendaraan pada hari ke t , Kapasitas kendaraan pada hari ke t kebt = Kebutuhan bahan baku pada hari ke-t.

5. Perkiraan energi proses pembuatan.