Peramalan Jumlah Potensi Bahan Baku

11 bara adalah 1:1,5 dengan asumsi nilai kalor rata-rata tiap satu kilogram batu bara adalah 5500 Kcal. Perbandingan beberapa standar biopellets dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Perbandingan Standar Biopellets beberapa negara Karakteristik Biopellets Satuan öNorm M 7135 Austria a DIN 51731 Jermana DIN Plus Pellet Association Germanya Pellet Fuel Institute b ITEBE c 2001- 2007 Diameter Mm 4,0 - 10 ,0 4-10 .1 - 6,35 - 7,94 6,0 - 16 Panjang mm 5 x D 1 50 5 x D 1 38,1 10,0 – 50 Densitas kgdm3 1,12 1,0 - 1,4 1.12 0,64 1,15 Kadar Air 10 12 10 - 15 Kadar Abu 0,5 1,5 0,5 3 Standar 1premium 6 nilai kalor MJKg 18 17,5 - 19,5 18 19,08 16,9 S 0,04 0,08 0,04 - 0,10 N 0,3 0,3 0,3 - 0,5 Cl 0,02 0,03 0,02 0,03 0,07 Abrasi 2,3 - 2,3 - - Bahan Tambahan 2 -2 2 - 2 PHI dalam Umam, 2007

F. Peramalan Jumlah Potensi Bahan Baku

Metode kuantitatif merupakan metode yang menggunakan data numerik masa lalu untuk mendapatkan peramalan masa akan datang dengan asumsi pola pada masa lalu akan berulang di masa akan datang assumption of continuity. Metode kuantitatif dibedakan menjadi dua yaitu teknik peramalan deret waktu time series dan teknik kausal. Teknik deret waktu adalah teknik peramalan terhadap masa datang yang dilakukan atas dasar nilai-nilai peubah dan atau galat masa lalu. Teknik ini bertujuan untuk mengungkapkan pola dari deret data masa lalu yang kemudian di ekstrapolarisasikan pola data tersebut ke masa datang. Machfud, 1999. Teknik peramalan deret waktu dikelompokkan mejadi empat kelompok yaitu 1 metode perataan averaging methods, 2 metode pemulusan eksponensial exponential smoothing, 3 metode dekomposisi dan 4 metode Box-Jenkis autoregressive integrated moving average= ARIMA. Selanjutnya metode-metode tersebut dibagi-bagi lagi menjadi beberapa kelompok lagi yang disesuaikan dengan kebutuhan peramalan Machfud, 1999. Penentuan metode peramalan yang tepat untuk suatu data harus memperhatikan sifat data tersebut. Sifat dan pola data dalam klasifikasi Pegels dibedakan menjadi sembilan macam yang merupakan kombinasi dari tiga pengaruh musiman dan tiga pengaruh kecenderungan. Pengarug musiman meliputi:1 tidak ada pengaruh musiman, 2 Pengaruh musiman aditif dan 3 pengaruh musiman multiplikatif. Sedangkan pengaruh kecenderungantrend meliput: 1 tidak ada trend, 2 trend aditif, dan 3 trend multiplikatif Makridakis 1995. Makridakis 1995 menambahkan bahwa selain melihat pola data, harus dilihat pula sifat dari data yang akan digunakan. Untuk data yang bersifat stasioner, maka pemulusan eksponensial tunggal banyak digunakan dengan respon yang adaptif untuk meminumkan error. Sedangkan untuk data non-stasioner dapat digunakan metode pemulusan eksponensial linear satu parameter dari Brown atau dua parameter dari Holt dengan nilai pemulus antara 0,1 sampai 0,2. Pada data yang bersifat musiman misalnya seperti kuartalan, semesteran ataupun bulanan, peramalan yang dapat dipilih adalah metode Winters. Namum metode ini memiliki beberapa kelemahan yaitu menggunakan tiga parameter yang menyebabkan banyak kombinasi yang timbul. 12 Pendekatan lain yang dapat dilakukan adalah menghilangkan faktor musiman. Faktor musiman dihilangkan dengan cara plot rata-rata bergerak dari data menggunakan panjang periode rataan adalah panjang periode musiman misal empat bulanan untuk kuartalan. Dengan demikian analis tinggal mkonsentrasi pada trend dan stasioner data Makridakis 1995. Menurut Machfudz 1999, dalam melakukan peramalan dari data masa lalu harus melihat nilai dari kecermatan peramalan tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk melihat seberapa jauh mana selisih nilai-nilai hasil peramalan dengan data aktual. Selain itu juga untuk melihat kesesuaian teknik yang digunakan dengan pola data. Salah satu ukuran kecermatan yang dapat digunakan adalah ukuran relatif Ukuran relatif merujuk kepada persentase galat atau kesalahan peramalan Percentage Error =PE yang dirumuskan sebagai berikut: Sedangkan ukuran kecermatan peramalan yang sering digunakan adalah sebagai berikut: Rataan persen galat Mean Percentage Error ∑ Rataan persen absolut galat Mean Absolute Percentage Error ∑ | |

G. Pembiayaan Syariah.