Analisis Kebutuhan Informasi Pengguna Hubungan Antar Pelaku Use case diagram diagram kasus.

24 Microsoft Acces 2007 Microsoft Corp, 2006. sebagai manajemen basis data lokal offline, sedangkan DBMS untuk basis data online adalah MySQL Oracle, 2009.

C. Analisis Kebutuhan Informasi Pengguna

Analisis kebutuhan dimaksudkan untuk mendapatkan jenis informasi yang dibutuhkan oleh pengguna yang sekaligus juga merupakan faktor kritis bisnis biopellet pelepah sawit. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan, dapat diidentifikasikan beberapa informasi yang dibutuhkan oleh pelaku bisnis: 1. Informasi bahan baku yang meliputi ketersediaan, lokasi, serta peramalannya. 2. Informasi biaya investasi pendirian industri yang mencakup kebutuhan modal, serta kelayakan finansial dengan skema pembiayaan syariah. 3. Informasi lokasi pabrik yang tepat berdasarkan kajian biaya transportasi untuk mendukung rantai pasokan bahan baku. 4. Informasi kebutuhan produksi yang mencakup kebutuhan bahan baku dan penjadwalan pengumpulan bahan baku. 5. Informasi umum tentang pembuatan biopellet pelepah sawit yang meliputi proses pembuatan serta standar mutunya.

D. Hubungan Antar Pelaku

Pelaku yang berperan dalam sistem informasi ini digolongkan menjadi tiga yaitu pelaku sumber data, pengembang sistem, serta pengguna akhir. Sumber data pada SIBBioPeS 1.0 meliputi PTPN VII Unit kelapa sawit, Badan Pusat Statistik, Dinas Kehutunan dan Perkebunan, Departemen ESDM, perbankan syariah, serta sumber pustaka yang mendukung lainnya. Pelaku SIBBioPeS 1.0 terdiri dari dua kelompok, yaitu pelaku internal dan pelaku eksternal sistem. Pelaku yang berperan secara langsung dalam pengembangan SIBBioPeS 1.0 adalah pelaku internal seperti analis, administrator dan pemrogram. Gambar 13. Diagram hubungan antar pelaku 25

E. Kebutuhan Fungsional Sistem

Kebutuhan fungsional untuk menjalankan SIBBioPeS 1.0 meliputi kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak, kebutuhan tenaga, serta pemeliharaan sitem.

1. Kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras.

Kebutuhan perangkat keras minimal adalah seperangkat komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:  Prosesor pentium IV 1,66 GHz atau yang setara.  RAM minimal adalah 512 MB.  Ruang kosong pada hardisk sebesar 100 MB.  Printer dan monitor sebagai media keluaran data.  Serta perangkat masukan data seperti keyboard dan mouse.  Koneksi internet untuk akses database online Sedangkan kebutuhan perangkat lunak untuk menjalankan sistem ini adalah sistem operasi Windows XP SP2 Microsoft 2002, flashplayer versi 9 Adobe 2009, Microsoft Acces 2003 Microsoft 2003 sebagai manajemen basis data. Serta jaringan internet sebagai perantara akses database online MySQL. Komponen ODBC open connection database yang berguna sebagai perantara untuk koneksi database MySQL Oracle 2009.

2. Kebutuhan tenaga

Kebutuhan tenaga pada SIBBioPeS 1.0 meliputi system analyst, administrator, pemrogram, pengumpul data serta pengguna atau operator yang masing-masing mempunyai tugas, wewenang dan spesifikasi keahlian minimum. a. Analis sistem Analis sistem system analyst adalah orang yang bertindak sebagai desainer dan konseptor sebuah sistem. Keahlian khusus yang harus dimiliki oleh analis sitem adalah mempunyai kepakaran dalam analisis sitem serta mempunyai pengetahuan tentang bisnis biopelet. b. Administrator Administrator adalah orang yang bertanggung jawab terhadap keamanan data dan kebenaran informasi sistem. Keahlian yang harus dimiliki oleh administrator adalah memahami struktur data dari sistem: c. Pemrogram Pemrogram adalah orang yang bertindak mengimplementasikan sistem kedalam sebuah perangkat lunak. Keahlian khusus yang dimiliki administrator adalah mmpunyai kemampuan dalam bahasa pengkodean dan transformasi desain ke dalam perangkat lunak. d. Pengumpul data Pengumpul data adalah orang yang bertanggung jawab dalam pengumpulan dan pengujian kebenaran dari sumber data. e. Pengguna akhir Pengguna akhir dari SIBBioPeS 1.0 ini adalah para pelaku bisnis yang akan melakukan usaha pada biopellet dari pelepah sawit. Kemampuan dasar yang harus 26 dimiliki adalah mampu mengoperasikan sistem secara baik serta mengetahui pengoperasian komputer secara umum.

3. Pemeliharaan Sistem.

Pemeliharaan sistem meliputi perbaruan dan pemeliharaan data serta merancang bangun ulang sistem yang ada guna memenuhi perubahan kebutuhan pengguna akhir. Rancang bangun ulang pada pemeliharaan sistem dilakukan karena beberapa alasan antara lain program mengalami kerusakan baik oleh pihak luar maupun karena kerusakan sistem karena crash atau terdapat bug. 27 V. PEMODELAN SISTEM Pada perancangan paket program SIBBioPeS 1.0, tidak semua diagram yang terdapat pada UML dibuat, karena kebutuhan pemodelan sistem yang tidak terlalu kompleks. Diagram-diagram yang dibuat pada perancangan sistem ini meliputi diagram kasus use case, aktivitas activity, kolaborasi collaboration, urutan sequence dan kelas class. Pembuatan diagram tersebut dilakukan dengan alat bantu perangkat lunak Microsoft Visio 2003 Microsoft, 2003 dan Sybase Power Designer 12.5. Sybase, 2005

A. Use case diagram diagram kasus.

Langkah awal dalam perancangan sistem berorientasi obyek adalah dengan membuat diagram kasus. Diagram kasus menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem yang memperlihatkan apa yang akan dilakukan oleh sistem dan bukan bagaimana sistem itu melakukan. Diagram tersebut dihasilkan karena adanya interaksi pelaku actor yang berinterakai dengan sistem tersebut atau dapat juga dihasilkan dari kebutuhan pengguna terhadap sistem. Diagram kasus dapat digunakan sebagai prosedur awal pengujian sistem, membantu dalam menyusun kebutuhan sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan pihak lain, dan merancang test case semua fitur yang ada pada sistem. Gambar 14. Diagram kasus dari SIBBioPeS 1.0 Diagram kasus terdiri dari tiga buah notasi utama yaitu actor pelaku, case kejadianperilaku, dan relationship hubungan. Sebuah sistem dibatasi oleh area berbetuk persegi yang diberi nama sesuai dengan nama sistem tersebut. Selanjutnya aktor yang berperan 28 terhadap sistem berada di luar area tersebut. Aksi atau perilaku yang dapat dilakukan sistem diletakkan dalam sebuah elips. Gambar 15 menyajikan contoh diagram kasus dari sub-sistem analisis finansial pada SIBBioPeS 1.0. Diagram lengkap terdapat pada Lampiran 1 sampai dengan lampiran 6 Berdasarkan diagram kasus pada Gambar 15, aktor utama pada SIBBioPeS 1.0 adalah pengguna, administrator, web service dan DBMS database management system. Administrator merupakan subclass dari pengguna yang dapat bertindak sebagai pengguna tetapi mempunyai aksi tambahan atau khusus yaitu membuka sub-sistem kendali admin. Sedangkan aksi yang dapat dilakukan oleh sistem adalah seperti yang terlihat dalam elips, sebagai contoh adalah memilih database yang akan digunakan, pengaturan tampilan antar muka customize user interface, dan memilih sub sistem yang ingin digunakan. Selanjutnya aksi yang dipilih pengguna, akan dihubungkan dengan sub-sistem yang bersangkutan. Notasi extends menunjukkan bahwa aksi tersebut terdiri atas aksi-aksi yang lain sebagai contoh koneksi database terdiri atas koneksi database online dan database offline, dimana database online akan melibatkan aktor di luar sistem yaitu web services. Gambar 15. Diagram kasus sub-sistem analisis finansial Pada sub-sistem analisis finansial, pelaku yang berperan ada dua yaitu pengguna sistem dan DBMS. Aksi case yang dapat dilakukan sistem terhadap aktor pengguna tersebut adalah menentukan kelayakan investasi, menghitung kriteria kelayakan, menghitung proyeksi arus kas, proyeksi laba rugi, dan kebutuhan modal. Keterkaitan antar perilaku ditunjukkan dengan relasi uses yang menunjukkan bahwa suatu perilaku membutuhkan atau menggunakan perilaku yang lainnya. Sebagai contoh, perilaku penentuan kelayakan investasi akan menggunakan perilaku menghitung kriteria investasi IRR, PBP, NPV dan BC dan dalam menjalankan perilaku menghitung kriteria investasi akan membutuhkan perilaku menghitung proyeksi arus kas.

B. Activity diagram diagram aktifitas