20
C. Metode Pengembangan Sistem Berorientasi Objek
Menurut O’brien 2008 proses pengembangan sistem informasi umumnya meliputi tiga tahapan proses, 1 Analisis sistem, yaitu studi mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan
oleh pemakai akhir yang menghasilkan persyaratan fungsional dan digunakan sebagai dasar desain sistem informasi yang dibuat. 2 Desain Sistem merupakan serangkaian aktivitas-aktivitas desain
yang menghasilkan spesifikasi sistem yang memenuhi persyaratan fungsional pada tahap analisis sistem. 3 Pengembangan pemakai akhir merupakan tahap merubah dari konsep desain pada tahap
sebelumnya menjadi sebuah perangkat aplikatif yang sesuai kebutuhan pengguna akhir. Pada penelitian ini, metode pengembangan sistem yang digunakan adalah pendekatan
pengembangan sistem berorientasi objek yang dapat secara cepat dan jelas memodelkan dan membangkitkan solusi seperti di dunia nyata. Pemodelan yang digunakan dalam pengembangan
dengan pendekatan berorientasi objek adalah Unified Modeling LanguangeUML.
D. Tahapan Pengembangan Sistem
Tahapan pengembangan sistem informasi bisnis agroindustri biopellet berbahan baku lps seperti pada Gambar 12.
Gambar 12. Tahapan Penelitian
1. Analisis sistem
Metode analisis sistem pada pengembangan sistem informasi bisnis biopellet ini adalah metode bottom-up, dimana pendekatan pengembangan dimulai dengan menganalisis
kebutuhan pengguna akhir. Analisis sistem diawali dengan deskripsi sistem dan analisis kebutuhan informasi. Selanjutnya pembuatan persyaratan fungsional sistem yang meliputi
kebutuhan data, perangkat lunak, perangkat keras, sumber daya manusia, serta pemeliharaan sistem.
21
2. Desain sistem
Pada tahap desain sistem metode yang digunakan adalah UML. Pada tahapan ini dibuat berbagai diagram yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem. Diagram-diagram yang
dibutuhkan meliputi: a.
Use case diagram diagram kasus Diagram ini digunakan untuk menggambarkan fungsionalitas sistem dari sudut
pandang pengguna. Diagram ini menekankan pada apa yang dikerjakan sistem. Diagram ini juga menggambarkan interaksi sistem dengan pelaku aktor diluar
sistem. b.
Activity diagram diagram aktivitas. Diagram aktivitas digunakan untuk menggambarkan aliran kerja aktivitas di dalam
sistem atau dengan kata lain adalah bagaimana sistem itu mengerjakan fungsionalitas tertentu.
c. Collaboration diagram diagram kolaborasi.
Diagram kolaborasi menggambarkan objek-objek yang terlibat dalam menghasilkan suatu fungsionalitas. Dalam diagram tersebut ditampilkan objek-
objek yang berperan, serta relasi dan pesan yang disampaikan antar objek. d.
Sequence diagram diagram urutan . Sequence
diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam sistem berupa penyampaian message pesan yang dikaitkan terhadap waktu. Sequence diagram
terdiri atas dimensi vertikal waktu dan dimensi horizontal objek-objek yang terkait. Sequence diagram juga menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-
langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
e. Class diagram diagram kelas
Diagram kelas merupakan diagram utama dalam pemodelan berorientasi objek. Diagram kelas digunakan untuk memperlihatkan struktur statis sistem tersebut.
Kelas adalah kumpulan objek yang mempunyai atribut dan tingkah laku operasi yang mirip.
3. Tahap implementasi sistem.
Tahap implementasi sitem merupakan proses transformasi desain sistem menjadi sebuah sistem aplikatif atau perangkat lunak. Implementasi SIBBioPeS 1.0 pada tahap desain sistem
menggunakan Microsoft Visio 2003Microsoft 2002 dan Sybase Power Designer 12.0 Sybase 2005 sedangkan pada tahap pembuatan paket program menggunakan perangkat
lunak Borland Delphi 7Borland 2002 dan Ulead Photoimpact 8.0 Ulead 1999 untuk perancangan antarmuka sistem manajemen dialog. Sedangkan Microsoft Acces 2007
Microsoft 2005 dan MySQL Oracle 2009 digunakan sebagai sistem manajamen basis data dinamis. Selain itu agar tampilan antar muka lebih menarik dan userfriendly, sistem ini juga
menggunakan format swf Shockwave flash yang dibuat menggunakan perangkat lunak Swish MX 3.0 Swish 2007
22
4. Verifikasi sistem
Verifikasi merupakan tahapan untuk mengetahui apakah program yang dibuat menghasilkan keluaran secara keseluruhan sesuai yang diinginkan. Proses verifikasi
dilakukan selama pembuatan dan setelah selesai. Tahap verifikasi dilakukan dengan cara pengujian keluaran paket program dan pelacakan kesalahan sistem testing and debuging.
23
IV. ANALISIS SISTEM
A. Deskripsi Sistem
Sistem informasi bisnis agroindustri biopellet limbah pelepah sawit yang dibuat ini dinamakan SIBBioPeS 1.0. Sistem ini adalah sistem informasi bisnis berbasis komputer yang
dirancang menggunakan UML untuk menyajikan informasi yang menunjang dalam merencanakan dan menjalankan bisnis biopellet lps khususnya di wilayah propinsi Banten.
Informasi yang dibutuhkan dalam aktifitas produksi meliputi ketersedian bahan baku, perencanaan produksi, serta penjadwalan pengambilan bahan baku. Sedangkan pada aktifitas
keuangan menginformasikan kebutuhan modal serta tingkat kelayakan dalam menjalankan bisnis tersebut menggunakan skema pembiayaan syariah.
Sumber data yang digunakan pada SIBBioPeS 1.0 berasal antara lain dari PTPN VIII unit kelapa sawit propinsi Banten, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Banten, Badan Pusat Statistik, dan
sumber literatur lainnya yang relevan. Data-data yang dibutuhkan terutama meliputi kondisi umum wilayah, data perkebunan kelapa sawit, serta data kelayakan finansial. Selanjutnya data tersebut
diolah oleh perangkat lunak aplikatif SIBBioPeS 1.0 untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang berguna dalam melaksanakan aktivitas bisnis biopellet lps.
B. Konfigurasi Sistem.