74
1.Melakukan riset pasar untuk memantau perkembangan pemasaran produk dan tingkat persaingan
Dengan adanya kelemahan perusahaan dalam hal belum adanya riset pasar, kemasan dan label kurang menarik serta ancaman yang dihadapi
perusahaan yaitu tingginya tingkat persaingan dalam industri sayuran organik dan kemudahan konsumen mendapatkan produk subsitusi, mendorong perusahaan
agar melakukan riset pasar untuk memantau perkembangan pemasaran produk dan tingkat persaingan sehingga perusahaan dapat terus mempertahankan pasar yang
telah ada. Strategi ini dapat dilakukan dengan merapihkan kembali pembukuan usahatani sehingga data-data dari pembukuan tersebut dapat digunakan untuk
melakukan riset pasar, kemudian dengan menjalin kerjasama net working dengan perusahaan-perusahaan sejenis yang mempunyai pangsa pasar yang lebih
luas, agar informasi mengenai pasar sayuran organik dapat diperoleh. 3.
Melakukan diversifikasi terhadap produk yang tidak terjual atau tidak layak jual
Dengan adanya kelemahan perusahaan dalam hal keuntungan yang masih sedikit dan keterbatan modal yang dimiliki perusahaan serta ancaman yang
dihadapi perusahaan semakin meningkatnya persaingan dalam industri, kemudahan konsumen mendapatkan produk subsitusi. Mendorong perusahaan
untuk melakukan strategi agar dapat bertahan dalam industri pangan organik. Alternatif strategi yang dapat menjadi pilihan perusahaan dengan melakukan
diversifikasi terhadap produk yang tidak terjual atau tidak layak jual dengan mengolah produk-produk yang tidak terjual dan tidak layak jual tersebut menjadi
produk yang lebih bermanfaat dan bernilai jual tinggi, misalnya dengan membuat kripik dari sayuran-sayuran yang tidak terjual ataupun mengolahnya menjadi
makan ternak organik, sehingga perusahaan dapt memperoleh keuntungan tambahan dari produk baru tersebut.
7.3 Tahap Keputusan The Decision Stage
Setelah dilakukan tahap input analisis lingkungan internal dan eksternal melalui matriks IFE dan EFE serta tahap pencocokan dengan matriks IE dan
SWOT maka tahap selanjutnya yakni tahap keputusan dengan menggunakan matriks QSP. Teknik ini secara objektif mengindikasikan alternatif strategi mana
75
yang terbaik. Matriks QSP menggunakan input dari tahap pertama dan pencocokan dari tahap kedua untuk menentukan secara objektif diantara alternatif
strategi. Dalam pengembangan matriks QSP, dibuat daftar kekuatan, kelemahan,
ancaman, dan peluang serta nilai bobot rata-rata sesuai dengan matriks IFE dan EFE. Kemudian dari masing-masing variabel ini dicari nilai Attractiveness Score
AS. Nilai AS menunjukkan daya tarik masing-masing strategi terhadap faktor kunci internal dan eksternal perusahaan. Nilai AS diperoleh melalui kuisioner
yang ditujukan kepada responden yakni Pemilik dan Manajer Kebun.. Nilai AS dari masing-masing responden tersebut kemudian dikalikan dengan nilai bobot
rata-rata dari masing-masing variabel sehingga diperoleh nilai TAS Total Attractiveness Scores. Kemudian seluruh nilai TAS dari masing-masing variabel
tersebut dijumlahkan sehingga diperoleh nilai STAS Sum Total Attractiveness Scores.
Perhitungan matriks QSP untuk masing-masing responden dapat dilihat pada Lampiran 7-8. Selanjutnya setelah diperoleh nilai STAS dari masing-masing
responden maka dilakukan perhitungan nilai STAS rata-rata dari masing-masing responden tersebut dengan menjumlah masing-masing variabel STAS dari
masing-masing responden kemudian dibagi dengan jumlah responden. Perhitungan STAS rata-rata ini dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Peringkat Alternatif Strategi
76
Alternatif Strategi
Responden 1 Responden 2
Rata-rata Peringkat
Strategi STAS1
5.155 4.712
4.934 II
STAS2 4.863
4.105 4.484
IV STAS3
5.858 4.920
5.389 I
STAS4 4.493
4.089 4.291
VI STAS5
4.495 4.351
4.423 V
STAS6 4.370
4.131 4.250
VII STAS7
5.027 4.563
4.795 III
STAS8 3.179
3.820 3.500
IX STAS9
4.340 4.148
4.244 VIII
Keterangan: Responden 1 : Dr. Soedarso, yaitu PemilikOwner
Responden 2 : Adi, yaitu Manajer Operasional
Berdasarkan hasil perhitungan STAS rata-rata pada Tabel 16, maka prioritas strategi terbaik yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
mengembangkan usahanya adalah. meningkatkan volume produksi perusahaan dengan STAS Sum Total Attractife Score tertinggi sebesar 5.389. Selengkapnya
strategi tersebut dapat diperingkatkan sebagai berikut : 1.
Meningkatkan dan mengopimalkan volume produksi perusahaan dengan
memanfaatkan teknologi dan informasi dibidang pertanian 5.389
2. Mempertahankan kualitas dan mutu pelayanan kepada konsumen dan
distributor 4.934
3. Mempertahankan dan meningkatkan kerjasama dengan distributor dan
pemasok 4.795
4.
Memperluas pasar untuk meningkatkan penjualan 4.484
5. Memperbaiki kemasan dan label produk untuk meningkatkan dan
mempertahankan loyalitas konsumen 4.423
6.
Meningkatkan kemampuan manajerial melalui pelatihan dan seminar 4.291
7. Mengusahakan sertifikasi organik dengan memanfaatkan modal pinjaman
yang ditawarkan pemerintah atau lembaga keuangan lain. 4.250
77
8. Melakukan diversifikasi terhadap produk yang tidak terjual atau tidak layak
jual untuk meningkatkan keuntungan 4.244
9. Melakukan riset pasar untuk memantau perkembangan pemasaran produk dan
tingkat persaingan 3.500
78
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisis faktor eksternal dan internal, diketahui faktor-
faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Adapun faktor yang menjadi kekuatan utama Permata Hati Organic Farm adalah
produk yang berkualitas. Kekuatan perusahaan lainya adalah hubungan atasan dan karyawan terjalin baik, perencanaan tanam yang sudah baik,
sistem pendistribusian yang sudah bagus, pelayanan konsumen yang cukup memuaskan, lokasi kebun yang strategis dekat dengan bahan baku dan
distributor, serta dapat menyerap tenaga kerja sekitar. Sedangkan kelemahan utama perusahaan adalah volume produksi menurun. Selain itu, Permata
Hati Organic Farm memiliki faktor lain yang menjadi kelemahan perusahaan yaitu keterbatasan modal, belum adanya sertifikasi produk,
keuntungan masih sedikit, kurang menariknya kemasan dan label, teknologi produksi yang digunakan sebagian besar masih sederhana, belum
profesionalnya manajerial yang dijalankan, belum adanya riset pasar, pembukuan usahatani dan pengarsipan masih belum tersusun rapi.
Faktor yang menjadi peluang utama bagi perusahaan adalah pangsa pasar sayuran organik terus meningkat. Selain itu faktor yang menjadi
peluang bagi perusahaan adalah loyalitas konsumen dan distributor cukup tinggi, tersedia pasokan bahan baku, kebijakan pemerintah mengenai
program “GO organik 2010”, perkembangan teknologi dan informasi di bidang pertanian, perubahan gaya hidup masyarakat yang cendrung back to
nature, adanya asosiasi pertanian organik, keadaan perekonomian negara berangsur-angsur stabil. Ancaman utama yang harus dihadapi perusahaan
adalah tingkat persaingan cukup tinggi. Faktor-faktor lain yang merupakan ancaman bagi perusahaan diantaranya yaitu kemudahan mendapatkan
produk subsitusi, perkembangan jenis hama dan penyakit tanaman perubahan iklim dan gejala alam,
2. Berdasarkan analisis matriks IE, perusahaan Permata Hati Organic Farm
berada pada kuadran II. Inti strategi yang diterapkan yaitu strategi grow and