Lingkungan Industri Model Lima Kekuatan Porter .1 Produk Subsitusi

61 dituntut untuk mengendalikan hama dan penyakit tidak menggunakan pestisida atau obat lainya yang berbahan kimia. Kondisi tersebut diatas merupakan salah satu ancaman yang mengakibatkan volume produksi perusahan pada tahun 2008 mengalami penurunan Tabel 3. 6.2.2 Lingkungan Industri Model Lima Kekuatan Porter 6.2.2.1 Produk Subsitusi Pada industri sayuran organik yang dapat digolongkan menjadi produk subsitusi adalah sayuran yang dibudidayakan secara konvendional. Kelebihan dari produk subsitusi tersebut antara lain dari segi harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan produk organik, memiliki tekstur dan penampilan yang lebih bagus, lebih mudah diperoleh, serta volume produksi lebih banyak. Kelebihan yang dimiliki produk subsitusi tersebut dapat mendorong konsumen untuk beralih ke produk subsitusi, namun produk organik juga memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki produk subistusi, seperti kandungan nutrisi yang jauh lebih tinggi dibandingkan produk anorganik, jauh lebih aman bagi kesehatan manusia, dan sistem pertaniaannya sangat aman bagi kelestarian lingkungan sehingga dapat menjaga alam dengan baik. Meskipun demikian, produk subsitusi menjadi ancaman bagi perkembangan industri pertanian organik.

6.2.2.2 Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Keberadaan pemasok mempunyai peranan yang penting dalam kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Para pemasok dan produsen seringkali bekerjasama dengan menetapkan harga yang terjangkau, mutu barang yang lebih baik, dan penyerahan barang tepat waktu,.Adapun bentuk lain yaitu tanpa adanya perjanjian kerjasama terlebih dahulu sehingga memberikan kebebasan pada pihak perusahaan untuk memilih pemasoknya. Meskipun hubungan Permata Hati Organic Farm dengan pemasok telah terjalin dengan baik, namun perusahaan tidak terikat hanya pada satu pemasok saja, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjaga ketersediannya bahan baku. Dalam hal memenuhi kebutuhan produksinya sendiri Permata Hati Organic Farm memperoleh bahan baku berupa bibit sayuran dari perusahaan pengadaan bibit 62 dan input pertanian bernama Mitra Tani yang terletak di Cipanas. Sistem pembelian yang dilakukan adalah beli putus, jadi tidak ada kontrak yang mengikat perusahaan dengan organisasi pengadaan input ini. Selain membeli bibit dari pemasok, perusahaan juga mengusahakan bibit tanaman sendiri walaupun masih dalam jumlah yang sedikit sehingga diharapkan tidak terlalu tergantung dengan suplai bibit dari pemasok. Sedangkan peralatan pertanian seperti cangkul, parang, dan gunting perusahaan membelinya di toko-toko pertanian yang ada, dalam artian tidak mengkhususkan tempatnya. Sementara itu untuk memenuhi kebutuhan pupuknya Permata Hati Organic Farm membelinya dari perusahaan pupuk dan masyarakat sekitar yang memiliki peternakan. Perusahan juga memiliki peternakan domba untuk menutupi kekurangan pupuk yang disuplai dari pemasok.

6.2.2.3 Ancaman Pendatang Baru

Pendatang baru dalam industri dapat menunjukkan tingkat persaingan yang akan dihadapi oleh suatu usaha dalam industri tersebut. Jika semakin banyak pendatang baru yang memasuki wilayah industri maka akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahan yang ada, misalnya terjadi perebutan sumberdaya produksi yang terbatas. Sebaliknya dengan rendahnya ancaman pendatang baru dapat mengimpikasikan kesulitan untuk memasuki pasar cukup tinggi. Hambatan yang dirasakan oleh perusahaan dalam menjalankan usahatani sayuran organik adalah volume produksi sayuran yang mengalami penurunan sehingga belum bisa memenuhi seluruh permintaan konsumen., belum adanya sertifikasi produk dan keterbatasan modal. Pendatang baru dalam industri ini dapat masuk dengan skala usaha kecil dan pengunaan modal yang tidak terlalu besar, hal ini dikarenakan biaya produksi pertanian organik tidak terlalu besar dan bahan baku yang digunakan dapat dihasilkan sendiri secara organik. Akan tetapi, curahan waktu yang dibutuhkan lebih banyak dan persiapan pengetahuan mengenai pertanian organik yang komplek mulai dari sisi teknis, sosial, maupun, ekonomi. Hal ini diperumit juga oleh sistem pasar, ketika produk masuk ke pasar maka akan muncul rantai perdagangan yang panjang sebelum sampai ke tangan konsumen. Agar dapat bersaing maka pendatang baru harus mengimbangi harga pasar yang belum tentu sesuai dengan harapannya. Oleh karena itu, hambatan bagi pendatang baru untuk 63 memasuki industri sayuran organik yang cukup sulit, sehingga menjadikan peluang bagi Permata Hati Organic Farm untuk dapat mempertahankan pasar atau memperluas pasar.

6.2.2.4 Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Konsumen sayuran organik sebagian besar berasal dari golongan menengah keatas, yaitu konsumen yang sudah mengerti akan pentingnya mengkonsumsi makanan sehat dan mempunyai keinginan untuk mengkonsumsinya. Pemilihan segmentasi keatas didasarkan atas pertimbangan bahwa sayuran anorganik memiliki harga yang relatif mahal, sehingga tidak semua kalangan membelinya. Secara umum sayuran organik yang diproduksi oleh perusahaan dijual kepada pengunjung resortkonsumen, atau dipasarkan secara tidak langsung melalui agen distributor. Preferensi dan permintaan konsumen juga sangat beragam baik dari ukuran, penampilan kualitas, dan kuantititas, sehingga perencanaan tanam dan panen harus dilakukan dengan teliti agar tidak mengecewakan konsumen karena sayuran yang diterima tidak sesuai dengan permintaan. Selama ini loyalitas konsumen dan distributor cukup tinggi karena perusahaan selalu menjaga hubungan baik dengan konsumen dan distributor yakni memberikan pelayanan yang memuaskan seperti meningkatkan kualitas produk, keramahan kepada pelanggan, dan penyedian produk secara berkesinambungan.

6.2.2.5 Persaingam antar Kompetitor

Tingkat persaingan diantara para produsen sayuran organik dapat diminimalisir oleh perusahan jika strategi yang dijalankan memiliki keunggulan kompetitif competitive advantage. Pada umumnya persaingan yang diperebutkan adalah posisi tawar market share, pengusahaan saluran distribusi dan pemasok. Banyaknya produsen yang mengusahakan sayuran organik, mengimplikasikan tingginya tingkat persaingan. Hal ini merupakan ancaman bagi perusahaan dan peluang bagi pesaing dalam memperluas pasarnya. Pesaing yang cukup potensial bagi Permata Hati Organic Farm yaitu produsen yang lebih dahulu menjalankan usaha sayuran organik dan telah menjadi leader di daerah 64 Jawa Barat diantaranya PT Amani Mastra, Parung Farm dan RR Organic. Pangsa pasar produk sayuran organik perusahaan tersebut sudah memasuki swalayan ataupun pasar internasional. Produk sayuran organik yang ditawarkan oleh produsen-produsen lain yang bergerak dalam industri pertanian organik dinilai cukup menarik karena dikemas dengan baik. Selain itu, produsen tersebut juga bersaing dalam hal kualitas sayuran, harga yang bervariasi, dan upaya promosi. Untuk menghadapi persaingan di dalam industri yang semakin kompetitif maka setiap produsen sayuran organik dapat menonjolkan keunggulan produknya dibandingkan dengan produk pesaing melalui penciptaan inovasi-inovasi baru. 65

VII. FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

7.1 Tahap Masukan The Input Stage

Tahap ini merupakan tahap lanjutan pertama setelah identifikasi faktor- faktor internal dan eksternal. Berdasarkan informasi pada identifikasi faktor internal dan eksternal tersebut, maka disusunlah matriks IFE Internal Factor Evaluation dan matriks EFE External Factor Evaluation. Analisis matriks IFE dan EFE pada Permata Hati Organic Farm akan dibahas sebagai berikut: 7.1.1Analisis Matriks IFE Internal Factor Evaluation Analisis matriks IFE diperoleh dengan menganalisis lingkungan internal Permata Hati Organic Farm sehingga dapat diperoleh faktor-faktor kunci yang termasuk dalam kekuatan dan kelemahan perusahaan. Identifikasi faktor-faktor kunci internal diperoleh melalui wawancara dengan pihak manajemen dan data- data internal perusahaan. Setelah faktor-faktor kunci internal diperoleh, selanjutnya dilakukan pembobotan dan peratingan terhadap faktor-faktor tersebut. Pembobotan dilakukan dengan metode paired comparation yaitu pembobotan dengan cara membandingkan setiap faktor kunci untuk mengetahui tingkat kepentingan dari faktor-faktor tersebut bagi perusahaan. Sedangkan peratingan dilakukan untuk mengetahui apakah faktor-faktor tersebut merupakan kekuatan besar atau kecil serta kelemahan besar atau kecil. Skor yang diperoleh dari matriks IFE menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfatkan kekuatan yang dimiliki dan mengatasi kelemahan yang ada. Pembobotan dan rating dilakukan oleh empat responden yaitu pemilik, manajer umum, manajer operasional, dan consultan dapat dilihat pada Lampiran 2, sedangkan perhitungannya terdapat pada Lampiran 3. Berikut ini merupakan hasil analisis matriks IFE pada Permata Hati Organic Farm dapat dilihat pada Tabel 13.