73
negara yang berangsur-angsur stabil dan kebijakan pemerintah mengenai program ”GO Organik 2010 yang memberikan kemudahan bagi petani dan pengusaha yang
bergerak dalam budidaya sayuran organik di Indonesia untuk memperoleh pinjaman. Oleh karena itu perusahaan dapat melakukan pinjaman kepada
pemerintah atau lembaga keuangan yang ada agar perusahaaan memiliki cukup modal untuk mengusahakan sertifikasi organik yang tentunya memerlukan biaya
cukup besar. Selain itu pinjaman tersebut dapat digunakan perusahaan untuk mengembangkan usaha melalui peningkatan produktifitas dan pengembangan
produk baru.
3. STRATEGI S-T
Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal dengan menggunakan kekuatan-kekuatan internal
yang ada. Beberapa alternatif strategi S-T yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan diantaranya :
1. Mempertahankan hubungan baik dengan distributor dan pemasok Adanya perubahan iklim dan gejala alam seperti angin kencang dan
longsor yang dapat merusak prasarana pembudidayaan, perkembangan jenis hama dan penyakit, tingkat persaingan cukup tinggi, serta kemudahan konsumen
mendapatkan produk subsitusi merupakan ancaman bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertahankan dan lebih meningkatkan kerjasama dengan
pemasok dan distributor sehingga kontinuitas pasokan bahan baku dapat tetap terjaga, sekaligus menjaga keberlangsungan produksi dan penjualan. Dengan
kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan diantaranya. perencanaan tanam yang sudah baik, sistem pendistribusian yang sudah bagus, pelayanan konsumen yang
cukup memuaskan, serta lokasi kebun yang strategis dekat dengan bahan baku dan distributor akan membuat strategi tersebut dapat dijalankan sebaik-baiknya.
5. STRATEGI W-T
Strategi W-T adalah strategi yang berusaha untuk meminimalkan kelemahan yang dimiliki serta dapat menghindari ancaman dari luar. Alternatif strategi
tersebut diantaranya adalah:
74
1.Melakukan riset pasar untuk memantau perkembangan pemasaran produk dan tingkat persaingan
Dengan adanya kelemahan perusahaan dalam hal belum adanya riset pasar, kemasan dan label kurang menarik serta ancaman yang dihadapi
perusahaan yaitu tingginya tingkat persaingan dalam industri sayuran organik dan kemudahan konsumen mendapatkan produk subsitusi, mendorong perusahaan
agar melakukan riset pasar untuk memantau perkembangan pemasaran produk dan tingkat persaingan sehingga perusahaan dapat terus mempertahankan pasar yang
telah ada. Strategi ini dapat dilakukan dengan merapihkan kembali pembukuan usahatani sehingga data-data dari pembukuan tersebut dapat digunakan untuk
melakukan riset pasar, kemudian dengan menjalin kerjasama net working dengan perusahaan-perusahaan sejenis yang mempunyai pangsa pasar yang lebih
luas, agar informasi mengenai pasar sayuran organik dapat diperoleh. 3.
Melakukan diversifikasi terhadap produk yang tidak terjual atau tidak layak jual
Dengan adanya kelemahan perusahaan dalam hal keuntungan yang masih sedikit dan keterbatan modal yang dimiliki perusahaan serta ancaman yang
dihadapi perusahaan semakin meningkatnya persaingan dalam industri, kemudahan konsumen mendapatkan produk subsitusi. Mendorong perusahaan
untuk melakukan strategi agar dapat bertahan dalam industri pangan organik. Alternatif strategi yang dapat menjadi pilihan perusahaan dengan melakukan
diversifikasi terhadap produk yang tidak terjual atau tidak layak jual dengan mengolah produk-produk yang tidak terjual dan tidak layak jual tersebut menjadi
produk yang lebih bermanfaat dan bernilai jual tinggi, misalnya dengan membuat kripik dari sayuran-sayuran yang tidak terjual ataupun mengolahnya menjadi
makan ternak organik, sehingga perusahaan dapt memperoleh keuntungan tambahan dari produk baru tersebut.
7.3 Tahap Keputusan The Decision Stage