Prinsip Pertanian Organik Pertanian Organik .1 Pengertian Pertanian Organik

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertanian Organik 2.1.1 Pengertian Pertanian Organik Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi yang mendukung dan memperkaya keanekaragaman hayati, siklus biologi, dan aktivitas biolologi tanah. Pertanian organik didasarkan pada penggunaan residu kimia secara minimal dan praktek pengelolaan yang mengembalikan, menjaga, dan memperkaya keharmonisan ekologis 1 . Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang menjaga keselarasan antara kegiatan pertanian dan lingkungan dengan pemanfaatan proses alami secara maksimal, tidak menggunakan pupuk buatan. Sistem pertanian ini sering disebut sebagai sistem pertanian daur ulang. Pertanian organik menggunakan cara-cara tertentu dalam upaya mengurangi polusi udara, tanah, dan air. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pertanian organik adalah suatu sistem pertanian yang mengusahakan keseimbangan lingkungan, yakni dengan memelihara kesuburan tanah, melakukan pengendalian hama dan penyakit serta merupakan praktek bertani alternatif secara alami tanpa pupuk buatan dan pestisida.

2.1.2 Prinsip Pertanian Organik

Menurut IFOAM International Federation of Agriculture Movements prinsip-prinsip pertanian organik terdiri dari 2 : a. Prinsip Kesehatan Pada dasarnya pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. b. Prinsip Keadilan Pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama. Prinsip ini menekankan bahwa mereka yang terlibat dalam pertanian organik harus membangun hubungan yang manusiawi untuk memastikan adanya keadilan bagi semua pihak disegala tingkatan seperti: petani, pekerja, penyalur, pedagang, dan 1 www.. Organic Farming: Facing Choise ar the Crossroad, 1998 Diakses pada tanggal 21 Maret 2009 2 Husnain dan Haris Syahbudin. 2005. Prinsip-Prinsip Pertanian Organik. http; www.ifoam.orgabout_ifoampdfsPOA_folder Indonesia.pdf Diakses pada tanggal 25 Maret 2009 8 konsumen. Pertanian organik harus memberikan kualitas hidup yang baik bagi setiap orang yang terlibat, menyumbang bagi kedaulatan pangan, dan pengurangan kemiskinan. c. Prinsip Perlindungan Dalam melakukan pertanian organik perlindungan terhadap pelaku, pengguna, dan lingkungan juga harus diperhatikan, oleh karena itu diperlukan ilmu pengetahuan yang mendukung pertanian organik agar produk yang dihasilkan bersifat organik, menyehatkan, aman, serta ramah terhadap lingkungan. d. Prinsip Kesaling ketergantungan Para petani organik harus menganggap unit usahatani sebagai sebuah ekosistem dan menyadari bahwa merubah satu bagian dari ekosistem tersebut dapat mengganggu hubungan-hubungan yang kompleks dalam unit tersebut. e. Prinsip Keragaman Ekosistem alami memiliki keragaman dan jaring kehidupan yang rumit serta menciptakan keseimbangan hayati, sehingga dapat mencegah datangnya hama, karena kebutuhan tenaga kerja dan keterbatasan sumberdaya, tidaklah praktis untuk meniru keragaman sistem alamiah. Pertanian organik menyiasatinya dengan rotasi berbagai jenis tanaman, menjaga kelestarian habitat alamiah dalam usahatani dan ternak, sehingga keseimbangan antara tanaman dan ternak dapat terjaga. f. Prinsip Pendaur ulangan Usahatani organik tidak dapat sepenuhnya meniru sitem pendaurulangan hara sebagaimana pada ekosistem alamiah, namun pertanian organik menggunakan sistem alami sebagai model dan mengarah kepada swasembada self-suffiency dengan mendaur ulang hara pada usahatani. Residu tanaman dan ternak dikembalikan pada tanah untuk membantu membangun kesuburan tanah.

2.1.3 Tujuan Pertanian Organik