Sumber Data METODE PENELITIAN

regresi yang dihasilkan tidak mengandung fenomena nonsense regression spurious regression . Yaitu, keadaan yang menggambarkan hubungan variabel nampak signifikan secara statistik, namun sebenarnya tidak memiliki hubungan. 2

a. Uji Akar Unit

Dalam menguji stasioneritas data dengan menggunakan uji formula sering disebut dengan Uji Akar Unit Unit Root Test. Uji akar unit dilakukan untuk melihat apakah data yang digunakan stasioner atau tidak. Apabila hasil uji akar unit menunjukkan data belum stasioner pada level, maka akan dilakukan cara differencing data hingga data menjadi stasioner. Dalam penelitian ini, metode uji mengunakan Augmented Dickey-Fuller ADF test. Hipotesis: Ho: Data tidak Stasioner H 1 : Data Stasioner Apabila hasil uji Augmented Dickey-Fuller menyatakan bahwa: Jika ADF test statistk mackinnon critical value, maka data tidak stasioner, Ho diterima. Jika ADF test statistk mackinnon critical value, maka data stasioner, Ho ditolak. 2 Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta: Gramata Publishing, 2013, h.271-272.

b. Uji Derajat Integrasi

Uji derajat integrasi dilakukan apabila uji stasioneritas dengan menggunakan uji akar unit menunjukkan data belum stasioner pada tingkat level, sehingga perlu distasionerkan. Uji derajat integrasi ini ada dua, yaitu diferensiasi pertama first difference dan diferensiasi kedua second difference. Apabila pada pengujian diferensiasi pertama data masih belum stasioner, maka dilakukan pengujian diferensiasi kedua. Seperti pada uji akar unit, apabila hasil uji ADF menyatakan: Jika ADF test statistk mackinnon critical value, maka data tidak stasioner, Ho diterima Jika ADF test statistk mackinnon critical value, maka data stasioner, Ho ditolak

4. Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi dilakukan untuk mengetahui hubungan jangka panjang antara variabel-variabel yang secara individu tidak stasioner, tetapi kombinasi linear antara dua variabel atau lebih tersebut stasioner. Dengan kata lain, kombinasi variabel-variabel yang tidak stasioner menghasilkan residual yang stasioner. Dengan demikian, seluruh variabel tersebut bergerak bersama menuju keseimbangan jangka panjang. 3 Apabila data variabel-variabel tersebut stasioner maka antara variabel memiliki hubungan jangka panjang. 3 Ibid,, h.274

Dokumen yang terkait

Analisis integrasi indeks harga saham syariah pada pasar modal syariah Indonesia, Malaysia, Cina dan Jepang: Periode pengamatan Mei 2011-Desember 2014

1 18 100

Analisis Integrasi Indeks Harga Saham Syariah Pada Pasar Modal Syariah Indonesia,Malaysia,Cina dan Jepang (Periode Pengamatan Mei 2011-Desember 2014)

2 21 100

Analisis Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan Periode 2003-2012.

0 3 52

Pengaruh Variabel Ekonomi Makro dan IHSG Terhadap Return Pasar ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia): Studi Kasus: Bursa Efek Indonesia (BEI)Periode Juni 2011 – Mei 2015

1 11 127

Analisis Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) (Periode Mei 2011 – Mei 2016)

3 18 121

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO TERHADAP PERMINTAAN REKSA DANA SAHAM DI INDONESIA PERIODE 2001 - 2011

0 3 18

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN.

0 0 11

Pengaruh variabel makro ekonomi terhadap return saham perusahaan yang tercatat di Jakarta Islamic index periode 2011-2015.

1 1 116

Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (Periode Mei 2011-September 2015 Dengan Model ECM)

0 0 15

ANALISIS INTEGRASI INDEKS HARGA SAHAM SYARIAH PADA PASAR MODAL SYARIAH INDONESIA, MALAYSIA, CHINA, DAN JEPANG (Periode Mei 2011 – Desember 2016) - Raden Intan Repository

0 0 162