ANALISIS HASIL PENELITIAN PENUTUP

b. Risiko likuiditas liquidity risk, risiko ini berkaitan dengan kemampuan saham yang bersangkutan untuk dapat segera diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti. c. Risiko tingkat bunga interest rate risk, merupakan risiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga yang berlaku di pasar, biasanya risiko ini berjalan berlawanan dengan harga-harga instrumen pasar modal. d. Risiko pasar market risk, risiko yang timbul akibat kondisi perekonomian negara yang berubah-ubah dipengaruhi oleh resesi dan kondisi perekonomian lain. Ketika security market index meningkat secara terus-menerus selama jangka waktu tertentu, trend yang menaik ini disebut bull market. Sebaliknya, ketika security market index menurun secara terus-menerus selama jangka waktu tertentu, trend yang menurun ini disebut bear market. Dengan kekuatan bull market dan bear market ini cenderung mempengaruhi semua saham secara sistematis, sehingga return pasar menjadi fluktuatif. e. Risiko daya beli purchasing power-risk, merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh tingkat inflasi, di mana perubahan ini akan menyebabkan berkurangnya daya beli uang yang diinvestasikan maupun bunga yang diperoleh dari investasi. Sehingga nilai riil pendapatan akan lebih kecil. f. Risiko mata uang currency risk, merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan nilai tukar mata uang domestik misalnya rupiah dengan mata uang negara lain misalnya dolar Amerika.

4. Bentuk Investasi

Biasanya investor menempatkan dananya dalam dua jenis investasi, yaitu: a. Investasi pada real assets yaitu investasi yang dilakukan pada aset berwujud fisik seperti : properti, tanah, emas dan lain-lain. b. Investasi pada financial assets yaitu investasi yang dilakukan pada surat-surat berharga yang diterbitkan oleh penerbitnya seperti : pasar uang SBPU,treasury bills, commercial paper, dsb dan pasar modal obligasi, saham, reksa dana, dsb.

B. Saham

1. Pengertian Saham

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau pihak badan usaha dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas. 5 Sederhananya saham merupakan surat bersifat kepemilikan. Artinya si pemilik saham merupakan pemilik perusahaan. Semakin besar porsi saham yang dimilikinya maka semakin besar pula kekuasaanya di perusahaan itu. 5 Abdul Azis, Manajemen Investasi Syariah, Bandung: Penerbit Alfabeta, 2010, h. 84

Dokumen yang terkait

Analisis integrasi indeks harga saham syariah pada pasar modal syariah Indonesia, Malaysia, Cina dan Jepang: Periode pengamatan Mei 2011-Desember 2014

1 18 100

Analisis Integrasi Indeks Harga Saham Syariah Pada Pasar Modal Syariah Indonesia,Malaysia,Cina dan Jepang (Periode Pengamatan Mei 2011-Desember 2014)

2 21 100

Analisis Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan Periode 2003-2012.

0 3 52

Pengaruh Variabel Ekonomi Makro dan IHSG Terhadap Return Pasar ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia): Studi Kasus: Bursa Efek Indonesia (BEI)Periode Juni 2011 – Mei 2015

1 11 127

Analisis Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) (Periode Mei 2011 – Mei 2016)

3 18 121

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO TERHADAP PERMINTAAN REKSA DANA SAHAM DI INDONESIA PERIODE 2001 - 2011

0 3 18

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN.

0 0 11

Pengaruh variabel makro ekonomi terhadap return saham perusahaan yang tercatat di Jakarta Islamic index periode 2011-2015.

1 1 116

Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (Periode Mei 2011-September 2015 Dengan Model ECM)

0 0 15

ANALISIS INTEGRASI INDEKS HARGA SAHAM SYARIAH PADA PASAR MODAL SYARIAH INDONESIA, MALAYSIA, CHINA, DAN JEPANG (Periode Mei 2011 – Desember 2016) - Raden Intan Repository

0 0 162