Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham, yaitu:
a. Deviden Deviden merupakan pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan yang berasal dari keuntungan yang diperoleh perusahaan.
b. Capital Gain Capital Gain
merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Sebagai instrument investasi, saham memiliki risiko, antara lain:
a. Capital Loss Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi
dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. b. Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak
klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi dari hasil penjualan
kekayaan perusahaan. Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara
proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak
akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut.
2. Indeks Harga Saham
Indeks harga saham adalah indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks harga saham menggambarkan kinerja saham baik
individual maupun kumulatif kinerja pasar, sehingga dapat diketahui konteks yang terjadi, bagaimana sesungguhnya perilaku investor dan
saluran dana secara makro lewat mekanisme pasar modal.
6
Indeks harga saham merupakan salah satu parameter ekonomi makro, karena indeks harga saham merupakan indikator utama yang
menggambarkan pergerakan harga saham, fungsi dari indeks harga saham antara lain:
1 Sebagai indikator dari trend pasar. 2 Sebagai indikator tingkat keuntungan.
3 Sebagai tolak ukur benchmark kinerja suatu portofolio. 4 Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif.
5 Berkembangnya produk derivatif. 6 Menunjukkan kualitas kerja emiten.
7 Menunjukkan kepercayaan investor dalam dan luar negeri. 8 Menggambarkan arah capital cash folw di suatu negara.
9 Bergairahnya sumber pendanaan eksternal dengan cost of capitali rendah.
Sekarang ini BEI mempunyai beberapa jenis indeks harga saham yang secara konsisten disebar luaskan melalui media cetak atau elektronik, yang
6
Nor Hadi, Pasar Modal Acuan Teorits dan Praktis Investasi di Instrumen Keuangan Pasar
, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013, h.184
dapat digunakan sebagai pedoman oleh investor untuk melakukan investasi di pasar modal, indeks harga saham tersebut antara lain:
7
a. Indeks Saham Individual b. Indeks Harga Saham Sektoral
Di Bursa Efek Indonesia, indeks harga saham sektoral terbagi dalam sembilan sektor, antara lain:
1 Sektor pertanian. 2 Sektor pertambangan.
3 Sektor industri dasar. 4 Sektor aneka industri.
5 Sektor konsumsi. 6 Sektor properti.
7 Sektor infrastruktur. 8 Sektor keuangan.
9 Sektor perdagangan dan jasa sektor manufaktur. c. Indeks LQ 45 ILQ45
d. Indeks Kompas 100 e. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG
f. Indeks Syariah Saat ini ada dua indeks syariah yaitu: Jakarta Islamic Index JII
dan Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI. JII sebagai rujukan
7
Indonesia Stock Exchange, Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia, Jakarta: Indonesia Stock Exchange Building,2010, h.3.