Uji Error Correction Model ECM

DFFR -11984.20 34946.22 -0.342933 0.7332 DBIRATE -181719.5 451010.9 -0.402916 0.6888 DKURS -13.08789 2.817019 -4.646007 0.0000 DJUB 0.020318 0.019218 1.057232 0.2958 ECT-1 -0.249327 0.113371 -2.199214 0.0328 R-squared 0.372346 Mean dependent var 384.6481 Adjusted R-squared 0.292220 S.D. dependent var 5973.396 S.E. of regression 5025.397 Akaike info criterion 20.00282 Sum squared resid 1.19E+09 Schwarz criterion 20.26065 Log likelihood -533.0761 Hannan-Quinn criter. 20.10225 F-statistic 4.647009 Durbin-Watson stat 1.815775 ProbF-statistic 0.000876 .

d. Persamaan Jangka Pendek Model Malaysia

HSFBMS = β0 + Dβ1INFLASIt + Dβ2FFRt + Dβ3MALAYRATEt + Dβ4KURS t + Dβ5JUBt + ECT Tabel 4.23 Hasil Pengujian Jangka Pendek Model Malaysia Dependent Variable: DFBMS Method: Least Squares Date: 083116 Time: 10:00 Sample adjusted: 2011M02 2015M08 Included observations: 55 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 81.75106 47.05262 1.737439 0.0887 DINFLASI -2675.808 1853.297 -1.443810 0.1553 DFFR 4261.957 2648.581 1.609147 0.1141 DMALAYRATE 1385.656 440.2424 3.147484 0.0028 DKURS -0.247257 0.042532 -5.813437 0.0000 DJUB 0.000158 0.000356 0.442934 0.6598 ECT-1 -0.417925 0.105584 -3.958222 0.0002 R-squared 0.481756 Mean dependent var 43.63473 Adjusted R-squared 0.416975 S.D. dependent var 353.5983 S.E. of regression 269.9938 Akaike info criterion 14.15309 Sum squared resid 3499039. Schwarz criterion 14.40857 Log likelihood -382.2099 Hannan-Quinn criter. 14.25188 F-statistic 7.436733 Durbin-Watson stat 1.826837 ProbF-statistic 0.000012 Untuk menyatakan apakah model ECM benar atau tidak, maka koefisien Error Correction Term ECT harus signifikan. Untuk melihat apakah koefisein ECT signifikan atau tidak dilihat dari nilai probabilitasnya. Untuk model Indonesia dari tabel di atas diperoleh nilai probabiltas koefisien ECT sebesar 0.0328 yang lebih kecil dari 0.05. kemudian nilai koefisien ECT sebesar -0.249327 yang berarti bahwa ketidakseimbangan jangka pendek menuju keseimbangan jangka panjang dapat terkoreksi sebesar 24 dalam jangka pendek. Sedangakn untuk model Malaysia diperoleh nilai probabiltas koefisien ECT sebesar 0.0002 yang lebih kecil dari 0.05. kemudian nilai koefisien ECT sebesar -0.417925 yang berarti bahwa ketidakseimbangan jangka pendek menuju keseimbangan jangka panjang dapat terkoreksi sebesar 41 dalam jangka pendek. Tabel 4.24 Hasil Perhitungan Koefisien Jangka Pendek Jangka Panjang Model Indonesia Variabel Jangka Pendek Jangka Panjang Koefisien Probabilitas Koefisien Probabilitas Konstanta 961.9827 0.3006 98549.30 0.0000 Inflasi -18439.77 0.8558 194240.9 0.0206 FFR -11984.20 0.7332 -69254.67 0.1268 BI Rate -181719.5 0.6888 466919.9 0.1346 Nilai Tukar Kurs -13.08789 0.0000 -27.42307 0.0000 JUB 0.020318 0.2958 0.089148 0.0000 Tabel 4.25 Hasil Perhitungan Koefisien Jangka Pendek Jangka Panjang Model Malaysia Variabel Jangka Pendek Jangka Panjang Koefisien Probabilitas Koefisien Probabilitas Konstanta 81.75106 0.0887 2692.851 0.0000 Inflasi -2675.808 0.1553 -4646.165 0.0171 FFR 4261.957 0.1141 4776.150 0.3532 Malay Rate 1385.656. 0.0028 1242.600 0.1478 Nilai Tukar Kurs -0.247257 0.0000 - 0.163587 0.0000 JUB 0.000158 0.6598 0.001061 0.0000

B. Pengujian Hipotesis

1. Pengaruh Inflasi terhadap ISSI dan FBMS

a. Pengaruh Inflasi terhadap ISSI Jangka Pendek dan Jangka Panjang Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka pendek inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham ISSI. Hal ini ditunjukkan dari nilai probabilitas sebesar 0.8558 yang lebih besar dari tingkat α = 5. Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka panjang inflasi memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap harga saham ISSI. Hal ini ditunjukkan dari nilai koefisiennya sebesar 194240.9 dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0206 yang lebih kecil dari tingkat α = 5. Jadi dapat disimpulkan bila inflasi naik sebesar 1 maka harga saham ISSI akan naik pula sebesar 194240.9 . b. Pengaruh Inflasi terhadap FBMS Jangka Pendek dan Jangka Panjang Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka pendek inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham FBMS. Hal ini ditunjukkan dari nilai probabilitas sebesar 0.1553 yang lebih besar dari tingkat α = 5. Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka panjang inflasi memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap harga saham FBMS. Hal ini ditunjukkan dari nilai koefisiennya sebesar - 4646.165 dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0171 yang lebih kecil dar i tingkat α = 5. Jadi dapat disimpulkan bila inflasi naik sebesar 1 maka harga saham FBMS akan turun pula sebesar 4646.165 .

2. Pengaruh Suku Bunga The Fed terhadap ISSI dan FBMS

a. Pengaruh Suku Bunga The Fed terhadap ISSI Jangka Pendek dan Jangka Panjang Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka pendek suku bunga the fed tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham ISSI. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya sebesar 0.7332 yang leb ih besar dari tingkat α = 5. Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka panjang suku bunga the fed tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham ISSI. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya sebesar 0.1268 yang lebih besar dari tingkat α = 5. b. Pengaruh Suku Bunga The Fed terhadap FBMS Jangka Pendek dan Jangka Panjang Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka pendek suku bunga the fed tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham FBMS. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya sebesar 0.1141 yang lebih besar dari tingkat α = 5. Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka panjang suku bunga the fed tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham FBMS. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya sebesar 0.3532 yang lebih besar dari t ingkat α = 5.

3. Pengaruh Suku Bunga Domestik terhadap ISSI dan FBMS

a. Pengaruh Suku Bunga Domestik terhadap ISSI Jangka Pendek dan Jangka Panjang Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka pendek suku bunga domestik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham ISSI. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya sebesar 0.6888 yang l ebih besar dari tingkat α = 5. Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka panjang suku bunga domestik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham ISSI. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya sebesar 0.1346 yang lebih besar dari tingkat α = 5. b. Pengaruh Suku Bunga Domestik terhadap FBMS Jangka Pendek dan Jangka Panjang Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka pendek suku bunga domestik memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap harga saham FBMS. Hal ini ditunjukkan dari nilai koefisiennya sebesar 1385.656 dan nilai probabilitasnya sebesar 0.0028 yang le bih kecil dati tingkat α = 5. Jadi dapat disimpulkan bila suku bunga naik sebesar 1 maka harga saham FBMS akan naik pula sebesar 1385.656 . Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka panjang suku bunga domestik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham FBMS. Hal ini terlihat dari nilai probabilitasnya sebesar 0.1478 yang lebih besar dari tingkat α = 5.

4. Pengaruh Nilai Tukar Kurs terhadap ISSI dan FBMS

a. Pengaruh Nilai Tukar Kurs Terhadap ISSI Jangka Pendek dan Jangka Panjang Hasil perhitungan menunjukkan dalam jangka pendek Kurs memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap harga saham ISSI. Hal ini terlihat dari nilai koefisiennya sebesar -13.08789 dan nilai probabilitas sebesar 0.0000 yang lebih kecil dari tingkat α = 5. Dapat disimpulkan apabila Kurs naik sebesar 1 maka harga saham ISSI akan mengalami penurunan sebesar 13.08789.

Dokumen yang terkait

Analisis integrasi indeks harga saham syariah pada pasar modal syariah Indonesia, Malaysia, Cina dan Jepang: Periode pengamatan Mei 2011-Desember 2014

1 18 100

Analisis Integrasi Indeks Harga Saham Syariah Pada Pasar Modal Syariah Indonesia,Malaysia,Cina dan Jepang (Periode Pengamatan Mei 2011-Desember 2014)

2 21 100

Analisis Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan Periode 2003-2012.

0 3 52

Pengaruh Variabel Ekonomi Makro dan IHSG Terhadap Return Pasar ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia): Studi Kasus: Bursa Efek Indonesia (BEI)Periode Juni 2011 – Mei 2015

1 11 127

Analisis Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) (Periode Mei 2011 – Mei 2016)

3 18 121

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO TERHADAP PERMINTAAN REKSA DANA SAHAM DI INDONESIA PERIODE 2001 - 2011

0 3 18

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM ANALISIS PENGARUH VARIABEL MAKRO TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM SEKTOR KEUANGAN.

0 0 11

Pengaruh variabel makro ekonomi terhadap return saham perusahaan yang tercatat di Jakarta Islamic index periode 2011-2015.

1 1 116

Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (Periode Mei 2011-September 2015 Dengan Model ECM)

0 0 15

ANALISIS INTEGRASI INDEKS HARGA SAHAM SYARIAH PADA PASAR MODAL SYARIAH INDONESIA, MALAYSIA, CHINA, DAN JEPANG (Periode Mei 2011 – Desember 2016) - Raden Intan Repository

0 0 162