dengan membaca doa
“Rabbana taqabbal minna innaka antas sami‟ul „alim.” “Ya Tuhan kami, terimalah kiranya kurban kami ini,
sesungguhnya Engkau Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui.”.
58
Untuk penyembelihan kambing cukup dengan mengmeganginya saja sudah
cukup, sedangkan
untuk sapi
dan kerbau
dengan membaringkanya lalu mengikat kaki-kainya. Berbeda dengan unta,
unta disunahkan menyembelihnya dalam keadaan berdiri. b.
Penyembelih melakukan penyembelihan, sambil membaca:
“Bismillahi Allahu akbar.” Artinya: “Dengan nama Allah, Allah Maha Besar”. Setelah itu disunahkan untuk membaca sholawat atas
Nabi Muhammad SAW.
59
Untuk hewan kambing,sapi dan kerbau penyembelihan dilakukan di ujung leher dekat dengan kepala. Tetapi
untuk unta penyembelihan dilakukan di leher dekat dengan dada. c.
Kemudian penyembelih membaca doa, agar apa yang diniatkakan dan kurbanya diterima Allah SWT. Sebagaimana doa yang dibaca Nabi
Muhammad yaitu :
“Ya Allah, ini pemberian-Mu dan aku kembalikan kepada-Mu maka terimalah ini dariku”.
60
Agama Islam sebenarnya tidak mewajibkan untuk menyebut nama Tuhanya didalam penyembelihan. Karena itulah seorang muslim
dibolehkan memakan daging dari hasil sembelihan orang ahlul kitab yang memang mereka didalam penyembelihan tidak menyebut nama Allah.
Tetapi beda halnya dengan kurban, di dalam pelaksanaanya diharuskan untuk menyebut nama Allah dan ber
do’a serta menyembelih sendiri, jika diwakili haruslah dia yang beragama Islam serta pandai didalam
penyembelihan.
58
Mansyur, dkk., op.cit.,h. 52.
59
Ibid.
60
Al-Imam Taqiyuddin Abu Bakar Al-Husaini, op.cit., h. 252.
Selain itu ada beberapa sunnah yang harus diperhatikan, Syekh Abu Syuja’ mengatakan di dalam buku Kifayatul Akhyar yaitu :
“Pada waktu menyembelih disunahkan lima hal: 1 Membaca basmalah, 2 Membaca selawat atas Nabi SAW, 3 Menghadapkan
binatang yang disembelih ke kiblat, 4 Membaca takbir, 5 Berdoa agar diterima oleh Allah.”
61
Perkataan Syekh Abu Syuja’ di atas menjelaskan beberapa sunah yang
perlu diperhatikan yaitu membaca basmalah menyebut nama Allah, membaca sholawat nabi Muhammad SAW, mengahadapkan binatang yang
disembelih kearah kiblat, mambaca takbir dan berdoa kepada Allah agar kurbanya diterima.
7. Hikmah Berkurban
Setelah kita tahu apa itu ibadah kurban, kapan waktu pelaksanaannya, syarat-syarat pelaksanaannya dan tatacara melakukannya, tentulah sampai
pada hikmah didalam melaksanakan ibadah kurban. Adapun hikmah berkurban sebagai berikut :
a. Untuk meneladani perintah-perintah berkurban pada nabi-nabi
terdahulu seperti perintah berkurban yang dijalankan oleh nabi Ibrahim A.S dan putranya nabi Ismail A.S. dan juga menjalankan syariat nabi
Muhammad SAW. b.
Hikmah lain dari berkurban adalah membangun mentallitas kepedulian sosial yang tinggi, utamanya bagi mereka yang mampu, Dengan tujuan
untuk memperkokoh ikatan persaudaraan antar sesama muslim dalam satu ikatan yang kuat.
62
61
Ibid., h. 250.
62
Ahmad Rofiq, Fiqh Kontekstual: dari Normatif ke Pemaknaan Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, h. 241.
c. Agar menyamai tarhadap apa yang dilakukan oleh umat Islam yang
sedang melaksanakan ibadah haji pada hari itu tanggal 10 Dzul Hijjah dengan menyembelih hewan kurban dan membagi-bagikan
dagingnya pada fakir-miskin, sekaligius sebagai isyarat akan besarnya dambaan terhadap perkumpulan agung di tanah haram.
63
Dari hikmah di atas, sebagai umat muslim seharusnya kita mengetahui jika memiliki harta yang cukup, maka tidak ada salahnya untuk
melaksanakan ibadah kurban. Selain cara untuk menjalankan syariat nabi Muhammad serta menjalankan ibadah, kurban juga merupakan salah satu
cara untuk mempersatukan umat tanpa memandang status sosial dan ekonomi seseorang dengan yang lainnya.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan ini disebut juga sebagai tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka berfungsi untuk memberikan paparan tentang penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan. Dengan tinjauan pustaka ini penelitian seseorang dapat diketahui keasliannya dengan cara mempertegas
perbedaan dan persamaan diantara masing-masing judul dan masalah yang akan dibahas oleh penulis. Adapun hasil penelitian yang relevan dengan
penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut: 1.
“Peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi pokok kurban melalui metode resitasi pada siswa kelas V MI MATHOLI’UL HUDA
PASONO KLAKAHSIHAN
GEMBONG PATI
TAHUN PELAJARAN 2010\
2011”. Skripsi ini dibuat oleh Darwati mahasiswi Fakultas Tarbiyah jurusan PAI di UIN Semarang pada tahun 2011.
Adapun yang dibahas didalam skripsi tersebut tentang bagaimana belajar dengan melihat langsung serta berpartisipasi pada pelaksanan
ibadah kurban. Persamaanya dengan pada penelitian ini ialah
63
M. Husain Nashir, op.cit., h. 35.
mengkaji ibadah kurban. Sedangkan perbedaanya ialah dari segi tujuan penelitian yang ingin dicapai serta metode penulisan.
64
2. “Pemotongan Hewan Kurban Urgensi Tujuan dan Pemanfaattannya
bagi Pribadi dan Masyarakat, Telaah Ayat-ayat Suci al- Qur’an dan as-
Sunnah sebagai dasar hukum”. Skipsi ini dibuat oleh Suhaimi mahasiswa Fakultas Syari’ah UIN Jakarta pada tahun 2014. Adapun
yang dibahas didalam skripsi ini yaitu suatu permasalahan mengenai bagaimana kedudukan kurban dalam syari’at Islam, manfaat serta
tujuan berkurban bagi pribadi dan masyarakat, sejauh mana penerapan ayat al-
Qur’an dan Hadis sebagai dasar hukum mengenai kurban, dan bagaimana hukum pemanfaatan daging kurban. Dalam skripsi ini juga
menjelaskan bahwa ibadah kurban bukan hanya sebagai ibadah saja namun juga mengajarkan kerja sama dalam tolong menolong.
65
64
Darwati, Peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih materi pokok kurban melalui metode resitasi pada siswa kelas V MI MATHOLI‟UL HUDA PASONO KLAKAHSIHAN GEMBONG
PATI TAHUN PELAJARAN 2010\2011, Semarang : IAIN Walisongo, 2011
65
Suhaimi, Pemotongan Hewan Kurban Urgensi Tujuan dan Pemanfaattannya bagi Pribadi dan Masyarakat; Telaah Ayat-ayat Suci al-
Qur‟an dan as-Sunnah Sebagai Dasar Hukum, Jakarta: UIN Jakarta, 2014.
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek dan Waktu Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah mengenai nilai pendidikan pada syariat kurban kajian tafsir surat al-Hajj ayat 34 dan surat al-Kautsar ayat
1-3. 2.
Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu selama
dua semester terhitung dari tanggal 6 Oktober 2015 sampai dengan selesai. Tempat penelitian dilakukan di beberapa perpustakaan yang ada
yaitu di PSQ Pusat Studi Qur`ân, PU UIN Perpustakaan Utama , PT UIN Perpustakaan Tarbiyah dan Perpustakaan Umum Islam Iman Jama.
B. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriprif analisis yang
menggunakan tehnik analisis kajian melalui studi kepustakaan Library Research.
2. Sumber Data
Penelitian ini merupakan library research, maka sumber data pada penelitian ini adalah literatur-literatur yang berkaitan. Sebagaimana yang
dikatakan oleh Maman, “sumber data penelitian kualitatif ialah tindakan dan perkataan manusia dalam suatu latar yang bersifat alamiah. Sumber
data lainnya ialah bahan-bahan pustaka, seperti: dokumen, arsip, koran, majalah, jurnal ilmiah, buku, laporan tahunan dan lain sebagainya”.
1
1
U. Maman Kh, dkk., Metodologi Penelitian Agama Teori dan Praktek, Jakarta: Raja Grafindo Persada Press, 2006, cet. 1, h. 80.
Adapun literatur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer, yaitu kitab suci al-Qur`ân, dan kitab-kitab tafsir al-Qur`ân yang
menjelaskan surat al-Hajj ayat 34 dan surat al-Kautsar ayat 1-3, diantaranya: Tafsir Al-Maraghi karya Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir
Al-Misbah karya M. Quraish Shihab, Tafsir Ath-Thabari, dan Tafsir Al- Qurthubi. Dan data sekunder, yaitu buku-buku yang membahas tentang
nilai pendidikan akhlak adil, tafsir-tafsir penjelas al-Qur`ân, kamus-kamus yang relevan dengan pembahasan dan literatur lain yang dianggap relevan
dengan pembahasan. 3.
Analisis Data Mengenai analisis data, menurut Imam Gunawan, “analisis data
kualitatif sesungguhnya sudah dimulai saat peneliti mulai mengumpulkan data, dengan cara memilah mana data yang sesungguhnya penting atau
tidak. Ukuran penting atau tidaknya mengacu pada kontribusi data tersebut pada upaya menjawab fokus penelitian”.
2
Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian karena dari analisis ini akan
diperoleh temuan, baik temuan substantif maupun formal.
3
Karena penelitian ini merupakan penelitian tafsir, dalam meneliti ayat- ayat al-Qur`ân dengan mengacu pada pandangan al-Farmawi yang dikutip
oleh Abudin Nata bahwa metode tafsir yang bercorak penalaran bukan jalur riwayat ini terbagi menjadi empat macam metode, yaitu: tahlilî,
ijmalî, muqârin, dan mauđu’î.
4
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode tahlilî. Metode tafsir tahlilî adalah satu metode tafsir yang mufassirnya berusaha
menjelaskan kandungan ayat-ayat al-Qur`ân secara berurutan ditinjau dari berbagai seginya dengan memperhatikan urutan-urutan ayat-ayat dalam
muşhaf.
5
Tafsir tahlilî merupakan suatu metode yang bermaksud
2
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, h. 209.
3
Ibid.
4
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2004, cet. 9, h. 219.
5
Didin Saefuddin Buchori, Metodologi Studi Islam, Bogor: Granada Sarana Pustaka, 2005, cet. I, h. 19.