Pengertian Ibadah Kurban Nilai Pendidikan Pada Syariat Kurban Kajian Tafsir Surat Al-Hajj Ayat 34 dan Surat Al-Kautsar Ayat 1-3

mampu membayar hutangnya itu. 30 Pendapat ini lebih membolehkan seseorang walapun dengan cara berhutang, jika dia yakin mampu membayarnya maka dibolehkan berkurban. 3 Madzhab Malikiyah: Mereka berpendapat bahwa yang disebut mampu ialah mereka yang memiliki kemampuan membeli hewan kurban pada tahun ia berkurban, tetapi apabila ada kebutuhan yang sangat penting pada tahun yang sama dan mengharuskan memakai dana yang banyak sehingga tidak mampu lagi membeli hewan kurban maka orang tersebut tidak disunatkan berkurban. 31 Pendapat madzhab ini lebih berhati-hati dalam membolehkan seseorang berkurban, jika pada pada tahun yang sama terjadi suatu musibah yang memakan biaya banyak, sehingga menyebabkan dia belum bisa berkurban maka orang tersebut tidak dibolehkan berkurban pada tahun yang sama. 4 Syafi’iyah: Mereka berpendapat bahwa yang dimaksud orang yang mampu berkurban adalah orang yang memiliki harta untuk membeli hewan kurban lalu hartanya tersebut masih cukup untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan kebutuhan orang yang dalam tanggungannya seperti, kebutuhan makanan, lauk, kue, buah- buahan, dan lain sebagainya pada hari Idul Adha serta hari-hari tasyriq. 32 Pendapat madzhab ini mengatakan haruslah memenuhi kebutuhan orang-orang yang berada didalam tanggunganya jika semua terpenuhi barulah ia boleh berkurban. Ketika seseorang ingin berkurban maka mereka perlu mengetahui apa saja yang harus diperhatikan. Jika seseorang mempunyai hutang maka lunasilah hutangnya, jika keluarganya ada yang mendapat musibah lalu membutuhkan uang maka tolonglah mereka, baru dibolehkan untuk berkurban. Jika seseorang mempunyai tanggungan keluarga yang banyak tetapi ia ingin berkurban serta berimbas kepada 30 Ibid,. 31 Ibid,. 32 Ibid,. keluarga yang ditanggungnya maka orang tersebut tidak diharuskan berkurban sebagaimana pend apat yang diutarakan imam Syafi’i.

4. Waktu Pelaksanaan Ibadah Kurban

Ibadah kurban adalah ibadah yang terkait dengan pelaksanaan Ibadah Haji, yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah. Tetapi di dalam pelaksanaan ibadah kurban boleh dilaksanakan juga pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah atau yang disebut dengan hari tasyriq. Lebih tepatnya ialah waktu penyembelihan hewan kurban sejak tibanya shalat hari raya Idul Adha sampai tenggelamnya matahari diakhir hari tasriq. 33 Sebagaimana sabda Nabi SAW, sebagai berikut: “Muhammad bin Basyar menyampaikan kepada kami dari Ghundar, dari Syu‟bah, dari Zubaid al-Iyami, dari asy-Sya‟bi, dari al-Bara` bahwa Nabi Muhammad s.a.w bersabda: Pertama kali yang harus kita lakukan pada hari ini adalah shalat. Kemudian kita pulang, lalu kita menyembelih hewan kurban. Orang yang melaksanakannya, dia telah melakukan sunah kita; orang yang menyembelih sebelum shalat Id, daging hewan itu hanyalah seperti daging yang dipersembahkan untuk keluarganya dan bukan daging kurban. ” H.R. Bukhari 34 Didalam kitab Ar-Raudhah yang dikutip dibuku Kifayatul Akhyar tibanya waktu penyembelihan kurban adalah apabila matahari sudah terbit pada hari raya kurban dan telah lewat sedikit sekiranya cukup untuk sholat dua rakaat dan dua khotbah dengan singkat. 35 33 Al-Imam Taqiyuddin Abu Bakar Al-Husaini, Kifayatul Akhyar Jilid 3, Terj. dari Kifayatul Akhyar oleh Achmad Zaidun dan A. Ma’ruf Asrori, Surabaya: PT Bina Ilmu Offset: 1997, Cet. 1, h. 248. 34 Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Ensiklopedia Hadits 2: Shahih Bukhari 2, Penerjemah Subhan Abdullah, dkk., Jakarta: Almahira, 2012, h. 439. 35 Al-Imam Taqiyuddin Abu Bakar Al-Husaini, loc.cit,. Dan juga didalam buku Bidayatul Mujtahid menurut Imam Maliki menyembelih pada malam hari tidak boleh. Tetapi menurut Imam Syafi’I dibolehkan menyembelih pada malam hari. 36 Lalu ada pendapat yang mengatakan bahwa menyembelih pada malam hari adalah makruh hukumnya, karena dikhawatirkan penyembelihanya salah, atau pisaunya mengenaidiri penyembelih sendiri. 37 Dari penjabaran di atas penulis dapat memahami bahwa pelaksanaan ibadah kurban dapat dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah melaksanakan sholat Idul Adha dan mendengarkan dua khotbah sampai dengan sebelum terbenamnya matahari ditanggal 13 Dzulhijjah. Adapun waktu penyembelihan sebaiknya dilaksanakan pada pagi, siang dan sore hari. Jika tidak memungkinkan lalu melaksanakannya pada malam hari tidaklah mengapa.

5. Syarat Hewan Yang Boleh Dikurbankan

Dalam pelaksanaan ibadah kurban, tidak semua hewan dapat dijadikan kurban. Ada beberapa jenis hewan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi yang boleh dikurbankan. Para ulama telah bersepakat bahwa hewan kurban itu dapat diambil dari hewan ternak yang gemuk dan besar yaitu kambing, domba, unta, sapi dan kerbau. 38 Tetapi hewan-hewan tersebut harus memenuhi syarat tertentu, adapun ketentuan yang harus dipenuhi : a. Kambing dan Domba Untuk satu ekor kambing ketentuannya hanyalah untuk satu orang. Kambing yang boleh dijadikan untuk kurban yaitu yang sudah berumur satu tahun dan menginjak umur dua tahun, atau gigi depannya sudah ada yang tanggal dan berganti dengan gigi baru. 39 Sementara untuk kambing kacang yaitu harus yang sudah berumur dua tahun atau 36 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid: Analisa Fiqih Para Mujtahid, Terj. dari Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid oleh Imam Ghazali Said dan Acmad Zaidun, Jakarta: Pustaka Imani, 2007, Jilid. 2, h. 285. 37 Al-Imam Taqiyuddin Abu Bakar Al-Husaini, op.cit., h. 249. 38 Ibnu Rusyd, op.cit., h. 268. 39 Al-Imam Taqiyuddin Abu Bakar Al-Husaini, op.cit., h. 240.