tingkat oligopoli ketat. Hal tersebut wajar, mengingat peningkatan jumlah perusahaan tidak terlalu besar, pada tahun-tahun sebelumnya yaitu 1996-1999,
dan 2001-2005. Penelitian ini akan menganalisis tidak hanya terkait SCP pada industri
rokok kretek, namun juga pada industri rokok putih. Tahun analisis yang digunakan dimulai dari tahun 1991 hingga tahun 2008. Hal ini dilakukan sebagai
tindak lanjut dari penelitian sebelumnya, mengingat setelah tahun 2005, banyak perusahaan baru yang masuk dalam industri. Kondisi ini kemudian memunculkan
suatu indikasi baru tentang adanya perubahan tingkat konsentrasi dari industri itu sendiri. Perubahan tersebut diduga akan berpengaruh terhadap kinerja industri.
Pembahasan dalam penelitian ini juga akan dilengkapi dengan satu analisis tambahan yang tidak didapatkan dalam penelitian sebelumnya. Analisis tersebut
berupa analisis perilaku dari masing-masing industri. Analisis perilaku ini muncul setelah analisis struktur dan kinerja industri tersebut diketahui.
2.4. Kerangka Pemikiran
Tujuan utama ekonomi industri menurut Jaya 2001, adalah mengembangkan suatu alat untuk menganalisis organisasi pasar dan dampaknya
terhadap kinerja ekonomi. Konsep Struktur, Kinerja, dan Perilaku SCP menjelaskan tentang bagaimana perusahaan akan berperilaku conduct dalam
menghadapi struktur pasar tertentu, dimana dari perilaku tersebut akan tercipta suatu kinerja performance.
Penelitian ini akan membahas tentang struktur, perilaku, dan kinerja dari industri rokok kretek dan rokok putih di Indonesia selama periode 1991-2008.
Penelitian ini penting karena perubahan yang terjadi hampir di setiap tahunnya, mengindikasikan pula terjadinya perubahan pada struktur, perilaku, maupun
kinerja dari kedua industri.
Industri Rokok di Indonesia 1991-2008
Gambar 1.2. Kerangka Pemikiran Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran yang terdapat dalam Gambar 1.2., analisis dimulai secara deskriptif tentang bagaimana kondisi dari struktur, kinerja,
dan perilaku dari kedua industri. Struktur akan dianalisis melalui konsentrasi rasio empat perusahaan terbesar CR4 dan hambatan masuk pasar MES. Adapun
kinerja akan dijelaskan melalui Analisis Price Cost Margin PCM. Setelah mengetahui tentang bagaimana struktur, kinerja, dan perilaku dari
kedua industri, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja dari industri rokok tersebut. PCM yang
mencerminkan tingkat keuntungan dari industri akan dilihat keterkaitannya
Struktur
CR
4
Hambatan Masuk
Perilaku
Strategi Harga Strategi Promosi
Kinerja
PCM X-eff
Growth Industri Rokok Putih
Industri Rokok Kretek
Hubungan SCP Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kinerja Industri Rokok Indonesia
Analisis Regresi dengan Metode OLS
Kesimpulan Saran
dengan variabel-variabel yang terdiri dari tingkat pertumbuhan nilai output Growth, jumlah perusahaan Usaha serta efisiensi internal X-eff. PCM
ditetapkan sebagai variabel dependen, sedangkan variabel-variabel lainnya yaitu Growth, jumlah perusahaan, dan X-eff ditetapkan sebagai variabel independen.
Adapun perilaku akan dianalisis berdasarkan strategi harga dan promosi dari kedua industri.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data utama berasal dari Statistik Industri Besar dan Sedang dalam bentuk
buku, Ditjen Bea Cukai, jurnal-jurnal ilmiah, serta literatur-literatur terkait. Data yang digunakan adalah data time series dari tahun 1991-2008. Data-data yang
diambil dalam penelitian ini terdiri dari: 1 jumlah perusahaan; 2 PCM; 3 CR4; 4 MES; 5 PCM; serta 6 X-eff. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel dan Eviews 6.
3.2. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua pendekatan. Pertama, pendekatan deskriptif dengan SCP untuk menganalisis
struktur, perilaku, dan kinerja industri rokok. Kedua adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan salah satu model ekonometrika, yaitu Ordinary Least
Square OLS. Pendekatan ini digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja dari industri rokok kretek maupun industri rokok putih.
3.2.1. Analisis Struktur
Struktur industri di Indonesia dicirikan dengan tingginya tingkat konsentrasi pada beberapa perusahaan oligopolistik. Struktur industri juga
menunjukkan atribut pasar yang mempengaruhi persaingan dalam industri. Struktur pasar biasanya dinyatakan dalam ukuran distribusi perusahaan pesaing.