PT. Djarum PT. BAT Indonesia Tbk Morris Indonesia Tbk PMI

Sampoerna kemudian berhasil memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia. Keberhasilan Sampoerna menarik perhatian Philip Morris International untuk mengakuisisi kepemilikan sahamnya 6 . Keduanya kemudian memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan rokok di Indonesia, yang terdiri dari sigaret kretek tangan, sigaret kretek mesin, dan rokok putih. Rokok kretek menguasai sekitar 92 persen pasar rokok di Indonesia. Merek-merek yang dihasilkan keduanya antara lain: Dji Sam Soe, A Mild, Sampoerna Kretek sebelumnya disebut Sampoerna A Hijau, dan U Mild.

c. PT. Djarum

PT. Djarum didirikan oleh Oei Wie Gwan di Kudus pada tahun 1951. Produk pertamanya berupa Sigaret Kretek Tangan SKT, baru setelah itu disusul dengan Sigaret Kretek Mesin SKM 7 . Pada tahun 1985 dan 1986, PT. Djarum pernah menduduki tempat teratas dalam memproduksi rokok kretek di Indonesia. Produk-produk Djarum yang terkenal diantaranya Djarum Super, Djarum Super CS, Djarum Super Mezzo, Djarum Coklat, Djarum Coklat Extra, Djarum Istimewa, Djarum 76, Djarum Black, Djarum Black Slimz, Djarum Black Menthol, Djarum Black Cappucino, Djarum Black Tea, Djarum Vanilla, L.A Lights, serta L.A Menthol Lights.

d. PT. Bentoel

PT. Bentoel didirikan oleh Ong Hok Liong sebagai industri rumahan dengan nama “Strootjes Fabriek Ong Hok Liong” pada tahun 1930. Industri 6 Sampoerna. 2005. “Sejarah Perusahaan”. http:www.sampoernatbk.com. [5 Mei 2011]. 7 Djarum. 2011. “Tentang Perusahaan”. http:www.djarum.com. [5 Mei 2011]. rumahan tersebut berubah nama menjadi N.V Pertjetakan Hien An pada tahun 1951. Bentoel merupakan produsen rokok pertama yang memproduksi Sigaret Kretek Mesin SKM berfilter di Indonesia pada akhir tahun 60-an. Bentoel juga merupakan produsen pertama yang menggunakan plastik sebagai pembungkus kemasan sehingga menjadi acuan bagi produsen-produsen rokok lainnya. Produk-produk Bentoel terbagi menjadi dua jenis, yaitu produk lokal dan produk internasional. Produk-produk dengan merek lokal diantaranya terdiri dari Star Mild, NeO Mild, Club Mild, U nO Mild, X Mild, Sejati, Bintang Buana, Joged, Rawit, Prinsip, Country, Tali Jagat, Ardath, serta Bentoel Biru Slim. Sejak menjalin kerja sama dengan Philip Morris pada tahun 1984, Bentoel mendapatkan hak eksklusif untuk memproduksi rokok Marlboro dan menjadi distributor tunggal dari semua produk Philip Morris Indonesia. Pemberian hak eksklusif tersebut berakhir pada tahun 1998 sedangkan kerja sama distribusi baru berakhir pada tahun 2005 8 . Di samping itu, merek-merek lain Bentoel, yang merupakan hasil kerjasama dengan perusahaan asing meliputi Dunhill, Lucky Strike, serta Pall Mall.

4.4.2. Produsen Rokok Putih

a. PT. BAT Indonesia Tbk

BAT International merupakan perusahaan rokok yang berpusat di London. Perusahaan ini telah beroperasi sejak 1902 atau lebih dari 100 tahun. Perusahaan ini menanamkan investasinya di Indonesia pada tahun 1917 di Cirebon. 8 Bentoel. 2011. “Histories-Company”. http: www.bentoel.co.id. [5 Mei 2011]. PT. Philip BAT Indonesia telah melakukan akuisisi terhadap banyak perusahaan diantaranya PT. Rothmans of Pall Indonesia, PT. Java Tobacco dan beberapa perusahaan lainnya. Perusahaan ini juga melakukan akuisisi terhadap Bentoel sejak 17 Juni 2009. Proses transformasi ini selanjutnya menggabungkan BAT Indonesia dan Bentoel Group menjadi satu kesatuan di Indonesia. Bentoel Group kemudian resmi menjadi anggota British American Tobacco International pada tanggal 1 Januari 2010 9 . Produk Rokok yang dihasilkan oleh perusahaan ini diantaranya Dunhill, Ardath, Pall Mall, Kansas, Lucky Strike, serta Rothmans.

b. Morris Indonesia Tbk PMI

Philip Morris Indonesia merupakan anak perusahaan Philip Morris Internasional yang berpusat di Amerika Serikat. Philip Morris beroperasi dengan cara mengakuisisi perusahaan rokok besar di Indonesia. Pada tanggal 12 Maret 2005, PMI membeli 40 persen saham PT. H.M. Sampoerna melalui pembelian saham publik. Pada saat itu, harga yang dikenakan per sahamnya mencapai Rp. 10.600 sehingga nilai total yang didapatkan melebihi Rp. 47 Trilyun. Hal tersebut merupakan satu-satunya peristiwa akuisisi yang memiliki nilai tertinggi di Indonesia. Perkembangan yang terjadi selanjutnya adalah kepemilikan sahamnya saat ini, sudah mencapai 98,04 persen di PT. H.M. Sampoerna 10 . Adapun alasan-alasan PMI melakukan akuisisi, yaitu untuk: 1. Meningkatkan kekuatan pasar, dimana dengan mengakuisisi HMS yang merupakan produsen besar di Indonesia, akan memberikan nilai lebih dan membuat PMI semakin menguasai pasar rokok global. 9 BAT. 2010. “BAT 1 st Half Profit Up 5 pct”. http: guliat.ecnext.com. [29 April 2011]. 10 Gustia. 2005.“Philip Morris Resmi Kuasai 97 persen Saham HM Sampoerna”. http:www.detikfinance.com. [18 Mei 2005]. PT. Rothm 2. Menghindari biaya dari pengembangan produk baru. PMI dapat langsung memiliki manajemen, pabrik, jalur distribusi, pemasok dan sumber daya manusia yang berkompeten dari perusahaan yang telah diakuisisi. 3. Meningkatkan kecepatan memasuki pasar dan melewati barriers to entry. PMI yang sudah memiliki akses menuju pasar, akan mendapatkan kemudahan baik dari segi perijinan, regulasi, serta brand equity. PMI tinggal meneruskan yang sudah ada sebelumnya dari perusahaan yang telah diakuisisi. Adapun merek-merek yang dihasilkan perusahaan ini terdiri dari merek lokal dan merek internasional. Merek lokal yang paling dikenal adalah Sampoerna Hijau dan Dji Sam Soe. Sementara itu merek internasionalnya adalah Marlboro.

c. an of Pall Mall Indonesia RPMI