Bab VI. Hasil dan Pembahasan
70
70
Tabe 13 Jenis pekerjaan sebelumnya di desa asal Jenis Pekerjaan
Frekuensi Persentase
Petani Pemilik 16
10.1 Petani Buruh
94 59.1
Wiraswasta 49
30.8 Total
159 100
Sumber: Survei Lapangan, Juli 2005
Sedangkan alasan utama para migran memilih menjadi migran sirkuler sebagian besar didasarkan pada alasan ekonomi sebesar 62,3 persen. Alasan
ekonomi pada umumnya didasarkan pada rendahnya tingkat pendapatan. Hal itu terkait dengan kepemilikan lahan dan upah buruh mencangkul, membajak,
menanam, menyiangi sektor pertanian yang didapat oleh rumahtangga migran di desa asal. Sedangkan alasan nonekonomi rumahtangga migran yang
memutuskan untuk bersirkulasi banyak didasarkan pada tingginya tingkat pengaruh pihak lain kaum kerabat dan tetangga yang sudah terlebih dahulu
memutuskan bersirkulasi. Dari 159 responden alasan non ekonomi diketahui sebesar 34,6 persen. Berikut Tabel 14 menunjukkan alasan utama keluar dari
desa asal. Tabel 14 Alasan utama memutuskan menjadi migran sirkuler
Keterangan Frekuensi
Persentase Ekonomi
99 62.3
Nonekonomi 55
34.6 Tidak JawabTau
5 3.1
Total 159
100
Sumber: Survei Lapangan, Juli 2005
Alasan non-ekonomi lebih didasarkan pada keinginan seseorang atau individu untuk berbuat sesuatu terhadap masa depan dan keluar dari rasa bosan
untuk mencoba hal yang baru. Umumnya responden yang menginginkannya adalah mereka yang berusia antara 16 sampai 22 tahun.
6.1.2. Faktor Penarik Rumahtangga Migran Sektor Informal
Kabupaten Lamongan terdiri dari 27 kecamatan, hanya terdapat dua kecamatan yang berada di pesisir pantai utara Pulau Jawa. Kecamatan Paciran
Bab VI. Hasil dan Pembahasan
71
71
dan kecamatan Brondong adalah dua kecamatan yang berada di deretan pesisir pantai utara pulau Jawa. Dahulu merupakan pusat-pusat perkembangan agama
islam di pulau Jawa, dimana Islam tersebar melalui jalur Pantai utara dengan sistem perdagangan. Sehingga, dikalangan masyarakat di dua kecamatan
tersebut perdagangan adalah merupakan pekerjaan yang sangat ditekuni dan merupakan pilar utama perekonomian rakyat setemat. Secara fisik pembangunan
yang berlangsung di dua kecamatan tujuan migran berkembang sangat pesat. Pada tahun 2003 telah dibuka Sour Base serta pada tahun 2004 dibuka pusat
Wisata Bahari Lamongan terbesar di Jawa Timur. Sebagai berkembangnya kota industri Gerbangkertasusila, dua
kecamatan tujuan tersebut merupakan daerah subur bagi berkembangnya perdagangan formal maupun informal. Masyarakat banyak berdatangan untuk
megadu nasib melalui usaha perdagangan. Masyarakat yang datang selain berasal dari luar kabupaten juga datang dari penduduk tetangga desa.
Masyarakat lokal yang datang umumnya bekerja pada sektor informal, dengan pengalaman kerja rata-rata lebih dari satu tahun. Hasil survei dari 159 responden
diketahui sebesar 79,2 persen sudah bekerja menjadi migran sirkuler selama lebih dari satu tahun, sebesar 8,3 persen migran sirkuler sudah bekerja di daerah
tujuan antara 1 sampai 6 bulan dan sisanya sebesar 6,9 serta 5,6 persen responden bekerja kurang dari satu bulan. Tabel 15 menunjukkan Lama
pekerjaan yang sedang dijalani migran sirkuler di daerah tujuan, yitu di Kecamatan Brondong dan Kecamatan Paciran.
Tabel 15 Lama pekerjaan yang sedang dijalani migran sirkuler
Waktu Frekuensi
Persentase Kurang dari 1 Bulan
11 6.9
Antara 1 - 6 Bulan 13
8.3 Setahun Lebih
126 79.2
LainnyaTidak terhitung 9
5.6 Total
159 100
Sumber: Survei Lapangan, Juli 2005
Sejalan dengan lama kerja yang sudah dijalani oleh migran sirkuler didesa tujuan, umumnya migran bekerja pada perdagangan di sektor informal.
Hasil wawancara langsung ke responden diperoleh keterangan bahwa sektor ini yang dirasa cocok dan cepat menghasilkan pendapatan dengan modal yang
Bab VI. Hasil dan Pembahasan
72
72
relatif terjangkau. Pada dasarnya migran mengetahui bahwa jenis pekerjaan, modal dan curahan kerja mempengaruhi tingkat pendapatan yang diperoleh.
Namun, setidaknya usaha yang dilakukan masyarakat perdesaan untuk memenuhi kebutuhan hidup telah dilakukan. Terdapat 56 orang responden yang
mengatakan bahwa keuntungannya bekerja disektor informal lebih dari Rp. 50.000,- perhari. Sedangkan yang mendapatkan penghasilan antara Rp. 31.000
sampai Rp. 50.000,- sebesar 29,5 persen. Sisanya 28,3 persen berpenghasilan kurang dari Rp. 20.000,- serta antara 20.000-30.000 rupiah.
Tabel 16 Distribusi pendapatan migran setiap hari di daerah tujuan Jumlah
Rp. 000 Frekuensi
Persentase Kurang Dari 20
11 6.9
Antara 20-30 34
21.4 Antara 31-50
47 29.5
Lebih Dari 50 56
35.2 Tidak Menjawab
11 6.9
Total 159
100
Sumber: Survei Lapangan, Juli 2005
Mengenai asal informasi pekerjan yang didapat migran sirkuler dari 159 responden, sebesar 48,4 persen yang mengatakan mendapatkan pekerjaan
didesa asal pada awalnya diajak oleh teman atau keluarga yang terlebih dahulu memutuskan menjadi migran. Mendapatkan informasi pekerjaan melalui inisiatif
sendiri sebesar 45,3 persen dan migran yang tidak mengetahui dari mana asal informasi pekerjaan di daerah tujuan sebesar 6,3 persen. Tabel 17 menunjukkan
sumber informasi pekerjaan yang didapat migran di daerah tujuan. Tabel 17 Sumber informasi pekerjaan yang dapat migran sirkuler
Sumber Informasi Pekerjaan Frekuensi
Persentase Mencari Sendiri
72 45.3
Ajakan temankeluarga 77
48.4 Tidak Jawab
10 6.3
Total 159
100
Sumber: Survei Lapangan, Juli 2005
Tentang motivasi dan cita-cita menjadi migran sirkuler, penduduk pedesaan yang bersirkulasi ke daerah tujuan memiliki keinginan yang sama
Bab VI. Hasil dan Pembahasan
73
73
antara yang berkeinginan untuk tetap menjadi migran dan yang berkeinginan tidak menjadi migran hampir sama. Sebesar 49,7 persen yang tidak berkeinginan
untuk terus bersirkulasi dan 48,4 persen yang berkeinginan menjadi migran sirkuler di daerah tujuan, sisanya tidak menjawabtidak mengetahui. Alasan
utama migran memilih untuk terus menjadi migran sirkuler lebih didasarkan pada faktor ekonomi, yaitu mudah mencari uang dan hasil bekerja didaerah tujuan
relatif dapat memenuhi kebutuhan rumahtangga. Migran yang tidak berkeinginan lebih lama menjadi migran sirkuler lebih didasarkan pada kondisi fisik yaitu capek
ingin istirahat. Tabel 18 menunjukkan keinginan lebih lanjut mengenai kuputusan menjadi migran sirkuler. Sedangkan faktor penarik lain yang dominan menarik
rumahtangga migran pergi kedaerah tujuan adalah karena fasilitan dan faktor keamanan yang terdapat didaerah tujuan sebesar 95 responden yang menjawab
59,7 dan sisanya tidak mengetahui. Tabel 18 Keinginan kedepan mengenai keputusan menjadi migran
sirkuler Uraian
Frekuensi Persentase
Non-Respon 79
49.7 Ya, setuju menjadi migran sirkuler
77 48.4
Tidak Tau 3
1.8 Total
159 100
Sumber: Survei Lapangan, Juli 2005
6.1.3. Faktor Pelancar Migrasi Sirkuler