Ekonomi Rumahtangga Migran Sektor Informal

Bab II. Tinjauan Pustaka 22 22 bagi rejeki shared poverty yang diperolehnya dengan keluarga atau kerabatnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa adanya ikatan yang kuat antara migran dengan keluarganya didaerah asalnya diwujudkan dalam bentuk “materi balik” yang merupakan bentuk budaya pedesaan yang erat dan mengikat secara struktural. Terkait dengan materi balik, Caldwell 1982 menyatakan bahwa dilihat dari segi ekonomi, aspek penting dengan adanya pergerakan keluar penduduk imigrasi adalah timbulnya materi balik remittances berupa uang dan barang. Secara tidak langsung pernyataan tersebut bermakna bahwa para migran diperkotaan pada tahap-tahap awal yang dilakukan adalah adaptasi serta mencari pekerjaan yang sesuai, selanjutnya sampai pada tingkat optimum yaitu stabilitas ekonomi mulai mapan, maka migran tersebut akan mengirim hasil selama bermigrasi berupa uang atau barang ke daerah asalnya. Kondisi migran sebagaimana hasil studi terdahulu Ponto, 987; Sukwika, 2004; Leuwol, 1988 tentang Kronologis tahapan migran sampai mendapat pekerjaan di sektor informal terkait erat dengan materi balik yang dikirim kedaerah asalnya. Keberhasilan migran dalam menyisihkan sebagian penghasilan di sektor ini akan mempengaruhi seberapa banyak materi balik yang dikirimnya. Walaupun sektor Informal identik dengan upah yang sangat murah, dalam kondisi ini sangat jelas bahwa sektor informal terkait erat dengan materi balik remittances yang dikirim oleh migran ke daerah asal.

2.6. Ekonomi Rumahtangga Migran Sektor Informal

Setiap Individu maupun rumahtangga pasti melakukan tindakan ekonomi, baik berupa konsumsi, produksi maupun distribusi. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya needs rumahtangga tersebut pasti melakukan tindakan konsumsi. Baik rumahtngga ataupun individu membagi bebannya menjadi dua, yaitu konsumsi akan barang dan konsumsi akan waktu luang, dengan konsumsi tersebut diharapkan akan mendapatkan kepuasanutilitas. Atika 1999 meneliti tentang rumahtangga sektor informal dan faktor-faktor yang mempengaruhi curahan kerja serta pendapatannya, menyimpulkan bahwa peluang sektor informal untuk migrasi kembali dipengaruhi oleh pendapatan, omzet usaha serta Bab II. Tinjauan Pustaka 23 23 pendidikan kepala rumahtangga. Sedangkan tingginya keinginan untuk migrasi dipengaruhi oleh faktor sosial-budaya asal migran. Perilaku ekonomi rumahtangga migran sektor informal dalam memenuhi kebutuhannya sangat bergantung pada tingkat pendapatannya. Model dasar ekonomi rumahtangga yang dikemukakan oleh Sing, et al. dalam Atika, 1999, mempelajari prilaku rumahtangga petani, dimana dalam setiap siklus produksi rumahtangga diasumsikan memaksimalkan fungsi kepuasan sebagai berikut : U = U Xa, Xm, Xi …………………………………….……. 3.01 Dimana : Xa = Barang-barang pertanian yang dikonsumsikebutuhan pokok Xm = Barang-barang pasar Xi = Waktu senggangleisure Fungsi kepuasan rumahtangga diatas menghadapi kendala pendapatan tunai yang ditunjukkan oleh persamaan berikut: Pm. Xm = Pa . Q – Xa – W. L – F ………………………….3.02 Dimana : Pa = Harga barang pertanian kebutuhan pokok Pm = Harga barang-barang pasar Q = Produksi rumahtangga untuk barang-barang kebutuhan pokok, sehingga Q – Xa merupakan surplus pasar. W = Upah tenaga kerja yang merupakan upah pasar L = Total input tenaga kerja F = Total input tenaga kerja keluarga Dalam keteranggan lebih lanjut, bila L – F positif, rumahtangga akan menyewa tenaga kerja tambahan dan apabila bernilai negatif maka tenaga kerja yang digunakan hanya berasal dari tenaga kerja keluarga. Rumahtangga juga menghadapi kendala waktu, dimana mereka tidak dapat mengalokasikan lebih banyak waktunya untuk nganggur atau bersantai, kegiatan produksi usaha tani atau kegiatan diluar usaha tani melebihi total waktu yang tersedia dalam rumahtangga: T = Xi + F ………………………….…………………………..3.03 Dimana : T = Total waktu yang tersedia dalam rumahtangga Bab II. Tinjauan Pustaka 24 24 F = Total input tenaga kerja keluarga Xi = Waktu senggangleisure Disamping menghadapi kendala diatas, rumahtangga tersebut juga menghadapi kendala produksi yang menghubungkan antra input dan output sebagai berikut: Q = Q L, A …………………………………….…….……..3.04 Dimana: A = Luas lahan yang diusahakan oleh petani Dengan melihat model dasar ekonomi rumahtangga diatas, maka dapat dipertimbangkan bahwa kepuasan utility untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumahtangganya dengan kendala pendapatan tunai bisa dijadikan dasar pijakan dalam menguraikan faktor-faktor yang mendorongnya untuk migrasi sirkuler.

2.7. Dampak Migrasi Sirkuler dan Pembangunan Daerah Asal