Bab IV. Metode Penelitian
48
Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Data primer cross section yang diperoleh langsung melalui wawancara dengan responden utama rumahtangga sektor informal perdagangan di
daerah tujuan dan pilihandengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner yang terstruktur sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Data sekunder yang diperoleh dari publikasi resmi seperti kantor BPS Pusat, kantor BPS daerah, kantor desa, kantor kecamatan, kantor pemerintahan
daerah, Bapeda dan hasil penelitian lain yang ada kaitannya dengan penelitian ini serta informan kunci lain yang mampu menjelaskan fenomena
yang ada dalam tujuan penelitian ini.
4.3. Metode Analisis
Indeks kesejahteraan
Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan masyarakat sebelum dan setelah memutuskan untuk migrasi sirkuler adalah dengan menggunakan
pendekatan analisis Good Service Ratio GSR. Analisis ini merupakan perbandingan antara jumlah konsumsi pangan dengan jumlah konsumsi
nonpangan, dinotasikan sebagai berikut :
GSR = Cp Cj
Dimana :
Cp = Besarnya konsumsi pangan.
Cj = Besarnya konsumsi non pangan
Dengan asumsi bahwa apabila kebutuhan sekunder semakin terpenuhi setelah kebutuhan primer maka dikatakan tingkat kesejahteraan mereka lebih
sejahtera, begitu pula sebaliknya. Model ini mencerminkan tingkat pengeluaran dengan nilai antara 0
≤ X
≤ 1, model diatas tidak tergatung pada situasi krisis
moneter, tingkat inflasi, suku bunga dan constrain lainnya.
Analisis Distribusi Pendapatan
Analisis distribusi pendapatan digunakan untuk mengetahui seberapa besar distribusi pendapatan migran sirkuler yang diukur dengan menggunakan
koefisien gini Gini Coefficient. Hal ini untuk melihat ketimpangan atau
Bab IV. Metode Penelitian
49
pemeratan yang terjadi antara para migran sirkuler yang bekerja dalam sektor informal.
Ukuran yang membandingkan pendapatan para migran sebelum bermigrasi sirkuler dengan tingkat pendapatan setelah bermigrasi dapat dilihat
dengan menggunakan indikator rasio Gini atau lebih terkenal dengan koefisien atau Indeks Gini IG. IG diperoleh dengan menggunakan rumusan sebagai
berikut:
G = 1 - ∑
P
i
Ø
i
+Ø
i+1
Dimana :
G = Indeks Gini
P
i
= komulatif jumlah migran kelompok ke-i
Ø
i
= komulatif jumlah pendapatan yang diterima migran sampai ke-i
Ø
i+ 1
= komulatif jumlah pendapatan yang diterima setelah ber migrasi sampai ke-i .
Indeks Gini mempunyai selang nilai antara 0 dan 1. Bila indeks Gini bernilai 0 berarti distribusi pendapatan berada pada tingkat yang sagat merata,
sedangkan bila bernilai 1 berarti distribusi pendapatan berada pada tingkat yan sangat timpang. Biasanya indeks Gini tidak pernah bernilai 0 ataupun 1. Oleh
karena itu Todaro 2003 menyatakan bahwa : 1. Bila koefisien Gini berada diatara 0,2 sampai 0,35 maka distribusi
pendapatan disebut dengan merata. 2. Bila koefisien Gini berada diatara 0,35 sampai 0,5 maka distribusi
pendapatan disebut dengan tidak merata. 3. Bila koefisien Gini berada diatara 0,5 sampai 0,7 maka distribusi pendapatan
disebut dengan sangat tidak merata.
Bab IV. Metode Penelitian
50
Selanjutnya, pola ketimpangan pendapatan sebelum dan sesudah migrasi digunakan kurva Lorenz
.
Prosentase Kumulatif pendapatan Qi
Persentase kumulatif jumlah Migran Pi
Selain untuk menggambarkan seberapa besar ketimpangan pendapatan migran sebelum dan sesudah migrasi sirkuler, Kurva Lorenz juga digunakan
untuk menjelaskan adanya perbedaan antara masing-masing wilayah kecamatan yang dianalisa.
Menurut World Bank WB dalam Todaro, 2003 bahwa untuk menganalisa ketimpangan pendapatan digunakan metode membagi penduduk melalui tiga
bagian, antara lain: 1. 40 penduduk berpendapatan rendah
2. 40 penduduk berpendapatan menengah, dan 3. 20 penduduk berpendapatan tinggi.
Jika 40 persen penduduk berpendapatan rendah menerima kurang dari 12 persen dari total pendapatan maka ketidak merataan pendapatan yang terjadi
tinggi. Bila 12 persen sampai 17 persen total pendapatan maka ketidak merataan pendapatan disebut sedang dan menerima lebih dari 17 persen dari total
pendapatan, maka ketidak merataan pendapatan disebut rendah.
Analisis Diskriptif
Melihat dampak migrasi terhadap desa asal digunakan analisis diskriptif dengan Boxplot dan Scatterplot. Analisis ini mendiskripsikan data pendapatan
Garis pemerataan
Kurva Lorenz
Bab IV. Metode Penelitian
51
migran, besarnya pendapatan yang diperoleh berdasarkan tempat tujuan, jenis pekerjaan yang dipilih, jumlah kiriman migran dari kecamatan asal berdasarkan
tempat tujuan sirkulasi digambarkan dalam Boxplot. Sedangkan Scatterplot menggambarkan besarnya uang yang dikirim remittances dengan pendapatan
yang diperoleh berdasarkan kecamatan asal migran sirkuler. Tabel 5 menjelaskan data, pembanding dan sumber data yang digunakan dalam Boxplot
dan Scaterplot. Tabel 5 Muatan Gambar Boxplot, Scaterplot dan sumber data
Muatan Gambar Sumber Data
Boxplot: ⇒
Pendapatan migran didaerah tujuan dan jenis pekerjaan yang dijalani di daerah tujuan.
⇒ Besar Uang Kiriman migran ke kecamatan asal
berdasarkan tempat tujuan bermigrasi sirkuler. Survei Lapangan 2005
Scatterplot: 1. besarnya uang yang dikirim remittances
dengan pendapatan yang diperoleh berdasarkan kecamatan asal migran sirkuler
Survei Lapangan 2005
Selanjutnya, analisis deskriptif
juga digunakan untuk mendiskripsikan
dampak migran sektor informal yang lain melalui data-data skunder BPS Kabupaten Lamongan dan Kantor dinas terkait seperti: pebangunan ekonomi
daerah asalnya, jumlah faktor produktif didesa asal, serta sejauh mana responden membangun harapan untuk pembangunan desa asal dengan
remittances yang mereka kirim dari daerah tujuan. Adakalanya fenomena migrasi tersebut mempunyai dampak yang tidak tampak bagi pembangunan ekonomi
daerah asalnya, namun ada juga tampak nyata hasil yang mereka lakukan melalui beberapa indikator lainnya, misalnya: pembangunan fisik desa asal
jalan, sarana ibadah, dst., sosial ekonomi. Dalam analisis ini yang berperan mendiskripsikan adalah analisa tingkat normatif dan analisa tingkat psiko-sosial.
Analisis ini juga berdasarkan hasil wawancara informan kunci, data-data, literatur dan pengamatan langsung terhadap daerah asal migran sirkuler yang
menguraikan dampak dari penggunaan remittances berupa uang yang dikirim migran kedaerah asal. Seberapa besar remittances digunakan untuk penciptaan
faktor produktif di desa asal, bagaimana dampak terhadap ketersediaan tenaga
Bab IV. Metode Penelitian
52
kerja pertanian serta bagaimana dampak mengalirnya pengetahuan baru yang dibawa migran kedesa asal.
Analisa diskriptif dipilih agar secara jelas mampu menerangkan tujuan yang ingiin dicapai dalam penelitian ini. Walaupun pada kenyataannya aspek
yang perlu dijelaskan dalam penelitian migrasi amat banyak. Namun analisa ini dipandang mampu menjelaskan secara jelas fenomena migrasi dan dampak
yang telah ditimbulkan.
V. DESKRIPSI DAERAH ASAL DAN DAERAH TUJUAN MIGRAN SEKTOR INFORMAL