Bab II. Tinjauan Pustaka
14
14
2.2. Migrasi Sirkuler dan Rumahtangga Migran Sirkuler
Pengertian migrasi sirkuler sebagaimana yang dikatakan Alatas dan Edi 1992, adalah jenis mobilitas penduduk yang dipilih seseorang atau kelompok
dengan maksud untuk tidak menetap di daerah tujuan dan pada waktu tertentu tetap kembali ke daerah asal. Migrasi sirkuler menurut Mantra 1994 adalah
gerak penduduk dari sutu wilayah menuju ke wilayah lain dengan tidak ada niatan menetap di daerah tujuan. Dari kedua pengertian tersebut terlihat tidak
ada batasan waktu dan jarak untuk keluar dari daerah asal, tetapi kedua pengertian tersebut sepakat menekankan pada kata “niatan” yang membedakan
dari pengertian migrasi permanen. Dengan demikian dapat disimpulkan pengertian migrasi sirkuler adalah gerak penduduk nonpermanen
seseorangmereka dalam waktu lebih dalam sehari tetapi kurang dari enam bulan.
Lebih lanjut, Mantra juga berpendapat bahwa seseorang cenderung melakukan mobilitas apabila kebutuhannya di daerah asal kurang dapat
terpenuhi. Dengan demikian keputusan untuk memilih migrasi adalah merupakan pertimbangan ekonomi yang rasional Todaro, 2003.
Tujuan utama para migran pada umumnya adalah pemenuhan kebutuhan rumahtangga di daerah asal, akan tetapi adanya ikatan kekerabatan antar
keluarga yang kuat di sebagian masyarakat seringkali mempengaruhi proses keputusan mobilitas penduduk. Sehingga, migran dapat dengan arif memutuskan
pada jenis mana mereka memilih bentuk mobilitas, tentunya migran akan mempertimbangkan bentuk mobilitas yang optimal yang dapat mencukupi
kebutuhan keluarganya. Mencukupi kebutuhan dalam hal ini meliputi kebutuhan lahiriyah makanan, pakaian dan tempat tinggal dan kebutuhan batiniyah
pendidikan, kasihsayang keluarga, dst.. Atas dasar dua pertimbangan tersebut akan menentukan memilih jenis mobilitas, termasuk keputusan memilih jenis
mobilitas sirkuler. Sebagian masyarakat terutama masyarakat perdesaan di Pulau Jawa
memilih jenis migrasi nonpermanen sirkulasi dianggap lebih efektif dalam memenuhi dua kebutuhan yang manusiawi tersebut. Dengan demikian,
penyertaan keluarga ke daerah tujuan tentunya juga diputuskan dengan pertimbangan yang matang, pada umumnya keluarga diajak menjadi migran
Bab II. Tinjauan Pustaka
15
15
sirkuler bertahap dalam prosesnya. Ketika tingkat pendapatan migran didaerah tujuan sudah mencukupi, secara bertahap migran yang sendirian akan mengikut
sertakan keluarganya kedaerah tujuan, sebagai tanda di daerah tujuan mengalami tingkat perbaikan dari kondisi awal. Dengan demikian, rumahtangga
migran sirkuler atau migran kembali adalah sanak saudara atau “kaum kerabat” yang kembali ketempat kelahirannya daerah asal setelah sebelumnya pernah
berpindah ketempat lain daerah tujuan.
2.3. Faktor-Faktor Migrasi Sirkuler