Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelurahan Blimbing, desa Paciran, kelurahan Brondong dan desa Sedayulawas. Empat desa penilitian tersebut berada di dua kecamtan, yaitu kecamatan Paciran dan kecamatan Brondong, kabupaten Lamongan. Kecamatan Paciran dan kecamatan Brondong dalam penelitian selanjutnya disebut daerah tujuan. Daerah tujuan tersebut berada di pantai utara pulau Jawa, tepatnya Jawa Timur. Kecamatan Brondong mempunyai posisi strategis, di kecamatan ini terdapat pelabuhan kapal ikan besar yaitu pelabuhan Nusantara yang disitu didirikan tugu, merupakan simbol romantik roman yang ditulis Hamka Tenggelamnya kapal Van Derwich. Sedangkan di kecamatan Paciran terdapat dua objek wisata terkenal yaitu Goa Maharani dan WBL Wisata Bahari Lamongan yang dulu terkenal dengan objek wisata Tajung Kodok. Posisi strategis di dua kecamatan tersebut pada lima tahun terakhir ini semakin ramai dan padat, disertai dengan timbulnya rumah-rumah pemondokan migran dengan membawa keluarga yang tidak terkendali. Daerah tujuan sengaja dipilih secara purposive mewakili fenomena migran sirkuler di kabupaten Lamongan, dan diharapkan mampu memenuhi tujuan penelitian. Kebanyakan migran yang datang ke daerah tujuan bekerja disektor informal. Umumnya mereka yang datang adalah penduduk dari desa di wilayah Selatan kabupaten Lamongan. Desa-desa wilayah selatan yang menjadi fokus lokasi penelitian yaitu desa Pucuk, desa Kesambi, desa Siwalanrejo dan desa Sumberagung. Empat desa tersebut terletak di dua kecamtan yaitu kecamatan Pucuk dan kecamatan Sukodadi. Untuk selanjutnya, dalam pembahasan dalam penelitian ini disebut desa asal atau daerah asal migran. Lebih lanjut, dalam menganalisis dampak pembangunan ekonomi desa dipilih daerah asal desa Wanar dan desa Kesambi; berada di kecamatan Pucuk, desa Siwalanrejo dan desa Sumberagung; berada dikecamatan Sukodadi. Dua kecamatan asal migran sektor informal ini sengaja dipilih secara purposive sebagai pengirim migran yang berada di daerah tujuan penelitian, mewakili Bab IV. Metode Penelitian 45 fenomena migrasi sirkuler rumahtangga migran sektor informal. Pemilihan dua kecamatan asal didasarkan atas beberapa pertimbangan, antara lain: 1. Kebanyakan migran sektor informal yang mondok di daerah penelitian berasal dari empat desa di dua kecamatan daerah asal desa Wanar dan desa Kesambi; berada di kecamatan Pucuk, desa Siwalanrejo dan desa Sumberagung; berada dikecamatan Sukodadi. 2. Kondisi desa-desa di dua kecamatan asal tersebut kendati penduduknya sama-sama melakukan migrasi namun terdapat perbedaan yang nyata, misalnya dalam kondisi fisik desa, dua desa yang terdapat di kecamatan Sukodadi terlihat perkembangan ekonomi bangunan pertokoan, toko kelontong, fasilitas rumah, dst. lebih lengkap dan cepat dibanding dua desa yang berada di kecamatan Pucuk. Namun, tidak bermaksud memperbandingkan atau mengkomparasikan dua kecamatan asal migran tersebut.

4.2. Teknik Pengumpulan dan Jenis Data