Bab II. Tinjauan Pustaka
24
24
F = Total input tenaga kerja keluarga Xi = Waktu senggangleisure
Disamping menghadapi kendala diatas, rumahtangga tersebut juga menghadapi kendala produksi yang menghubungkan antra input dan output
sebagai berikut:
Q = Q L, A …………………………………….…….……..3.04
Dimana: A = Luas lahan yang diusahakan oleh petani
Dengan melihat model dasar ekonomi rumahtangga diatas, maka dapat dipertimbangkan bahwa kepuasan utility untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
rumahtangganya dengan kendala pendapatan tunai bisa dijadikan dasar pijakan dalam menguraikan faktor-faktor yang mendorongnya untuk migrasi sirkuler.
2.7. Dampak Migrasi Sirkuler dan Pembangunan Daerah Asal
Pelaku migrasi sirkuler migran sirkuler dalam fokus penelitian ini adalah rumahtangga sektor informal di pedesaan. Menurut Nasution dalam Sukamdi,
2003 peran sektor ini dapat memberi sumbangan yang sangat penting diantaranya :
1. Menyediakan lapangan kerja baru, memberikan penghidupan murah bagi si miskin serta menampung pengangguran.
2. Sektor ini mampu menjadi produktif potensial untuk produksi walaupun tidak mendapatkan proteksi, subsidi dan lain-lain.
3. Dapat memanfaatkan berbagai barang bekas dan rongsokan, melakukan proses daurulang dengan cara memperbaiki, menambah, remodelling,
sehingga memberi nilai tambah marginal. 4. Sektor informal sebagai penyalur efektif bagi sektor formal, dan merupakan
bagian integratif dari seluruh kegiatan ekonomi. 5. Mendukung dan membantu sektor formal, karena sektor formal sering kali
tidak efesien, karena upah yang rendah, sementara itu buruh bisa hidup dengan upah yang rendah dikarenakan adanya sektor informal yang
mampu menyediakan kebutuhan hidup secara murah. Yang berarti secara tidak langsung sektor informal telah mensubsidi sektor formal.
Bab II. Tinjauan Pustaka
25
25
6. Sektor informal berfungsi sebagai peredam dalam pancaroba pembangunan bagi pendatang dari berbagai suku, golongan dan
pendidikan dan lain-lain. Selain manfaat yang diperoleh dengan adanya sektor informal. Sektor ini
juga dapat membawa dampak negatif, Sukamdi 2003 menyebut antara lain : 1. Dapat mengurangi keindahan kota.
2. Menimbulkan kemacetan. 3. Menimbulkan penipuan.
4. Mengurangi keamanan dan mengganggu kenyamanan pejalan kaki serta konsumen belanja.
Migran sirkuer rumahtangga sektor informal di pedesaan adalah merupakan satu kesatuan ekonomi, karena itu juga materi balik merupakan
bagian dari kehidupan ekonomi rumahtangga migran sektor informal di pedesaan. Mantra 1994 membagi materi balik kedalam tiga jenis, uang, barang
dan ide-ide. Dari penelitian sejumlah kota di Jawa, tentang prilaku migran sirkuler terbukti suku jawa yang paling tinggi dalam mengirim materi balik ke daerah
asalnya. Menurut Mantra, prilaku migran sirkuler seperti semut, yaitu membawa hasil yang diperoleh dari daerah tujuan ke daerah asal sebanyak mungkin.
Remittances merupakan sumbangan fisik, ekonomi dan budaya bagi pembangunan daerah asal.
Memang pada kenyataannya, hubungan antara materi balik dan pembangunan di desa asal relatif sulit diukur dengan statistik, tetapi kenyataan
yang ada terjadi mehasilkan banyak perubahan kemajuan fisik desa, seperti pembangunan fisik jalan, rumah ibadah, beberapa usaha produktif sektor
pertanian dan perdagangan penduduk yang dibangun desa, rumah-rumah penduduk dan alat-alat elektronik yang dimiliki migran di desa. Perubahan
nonfisik di desa sering ditandai dengan munculnya ide-ide baru untuk pembangunan desa asal mereka relatif mengalami perkembangan dengan cepat.
Melihat hal demikian, betapapun kecilnya materi balik tetap berarti bagi pembangunan daerah asal.
Bab II. Tinjauan Pustaka
26
26
2.8. Pengertian Ekonomi Desa dan Pembangunan Ekonomi Perdesaan