Prediksi Nilai Faktor Untuk Mendapatkan Hasil Rekoveri Optimal

f. Prediksi Nilai Faktor Untuk Mendapatkan Hasil Rekoveri Optimal

Optimasi dari faktor laju alir bahan, suhu destilasi, dan kecepatan putaran wiper menggunakan kreteria seperti pada Tabel 9. Tabel 9. Batasan Optimalisasi Rekoveri Tokoferol Menggunakan Program Design-Expert DX 7.1.1 Nama Tujuan Batas Bawah Batas Atas Laju Alir Bahan Dalam batas 1,3 2,7 Suhu Destilasi Dalam batas 175 220 Kecepatan Putar Wiper Dalam batas 200 400 1SqrtRekoveri Tokoferol Minimal 0,14 0,75 Tabel 9 menunjukkan kreteria dan batas dalam mengoptimalisasi respon rekoveri tokoferol dalam batasan laju alir, suhu destilasi dan kecepatan wiper alat destilasi molekuler. Hasil komputasi menunjukkan terdapat 26 solusi untuk mengoptimalkan faktor yang diurutkan berdasarkan tingkat Desirability. Lima nilai dengan desirability teratas adalah: Tabel 10. Solusi Hasil Komputasi Nilai Optimal Rekoveri Tokoferol Dengan Menggunakan Program Design Expert 7.1.1. No Laju Alir Bahan Suhu Destilasi Kecepatan Putar Wiper 1Sqrt Rekoveri Tokoferol Disarankan 1 1,3 218,27 400 0,171 0,960 Terpilih 2 1,3 219,16 400 0,171 0,960 3 1,3 219,47 400 0,171 0,960 4 1,3 215,59 400 0,172 0,959 5 1,3 218,17 398,52 0,172 0,958 6 1,31 218,83 400 0,172 0,958 7 1,3 218,18 395,45 0,174 0,954 8 2,7 220 200 0,176 0,952 9 1,3 220 391,5 0,177 0,950 10 2,56 220 200 0,180 0,945 Gazper 1992, mendeskripsikan bahwa suatu metode multirespon dinamakan desirability atau disarankan pada Tabel 10. DX, dinamakan fungsi desirability. Fungsi tersebut mencerminkan bentangan yang diinginkan untuk masing-masing respon di. Bentangan yang diinginkan dari nol sampai satu. Fungsi obyek yang simultan adalah suatu rata-rata geometrik semua respon yang telah ditranformasi dalam bentuk persamaan berikut: n n i n n d xd x xd d D 1 1 1 1 2 1 ...... ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ = = ∏ = ...................................... 12 dimana n adalah banyaknya respon yang diukur. Kalau beberapa respon atau faktor jatuh diluar jangkauan nilai desirability maka fungsi menjadi nol. Tabel 10 menunjukkan bahwa ada 5 solusi yang mempunyai nilai desirability tinggi, untuk itu maka dipilih nilai rekoveri yang paling tinggi yaitu solusi pertama. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9. Respon permukaan dan plot kontour untuk tingkat rekoveri yang diperoleh oleh kecepatan laju alir, suhu destilasi dan kecepatan putaran wiper setelah proses optimalisasi dengan nilai desirability tertinggi solusi 1 dapat dilihat pada Gambar 16. ue e 1.30 1.65 2.00 2.35 2.70 175.00 186.25 197.50 208.75 220.00 0.17 0.3 0.43 0.56 0.69 1 S q rt R ek ov er i Tok o fe ro l A: Laju Alir Bahan B: Suhu Destilasi Gambar 16. Permukaan Respon dan Plot Kontour Tingkat Rekoveri Tokoferol Optimal yang Dihasilkan pada Kecepatan Putaran Wiper 400 rpm. Model optimum yang dihasilkan pada faktor aktual adalah sebagai berikut; 1SqrtRekoveri Tokoferol = 6,20518 + 0,38003 Laju Alir Bahan - 0,050045 Suhu Destilasi - 3,78973E-003 Kecepatan Putar Wiper - 1,96284E-003 Laju Alir Bahan x Suhu Destilasi + 6,21716E-004 Laju Alir Bahan x Kecepatan Putar Wiper + 2,21318E-005 Suhu Destilasi x Kecepatan Putar Wiper - 0,020446 Laju Alir Bahan 2 + 1,00189E- 004 Suhu Destilasi 2 - 3,28939E-006 Kecepatan Putar Wiper 2 ....13 Prediksi optimum dengan menggunakan model ini sesuai dengan solusi 1 adalah menggunakan laju alir bahan 1,3 literjam, suhu destilasi 220°C, dan kecepatan putaran wiper 400 rpm. Prediksi dari model akan menghasilkan 1sqrtrekoveri tokoferol dalam destilat sebesar 0,171 atau menghasilkan rekoveri tokoferol sebesar 34,2. Nilai ini diprediksi optimal dengan mempertimbangkan ketiga faktor diatas. Jika ditelaah lebih lanjut, untuk menghasilkan respon optimal, laju alir bahan mempunyai nilai 1,3 literjam dari rentang 1,3 literjam – 2,7 literjam. Hal ini menunjukkan laju alir bahan relatif kecil untuk menghasilkan respon optimal. Seusai dengan profil laju alir bahan pada penelitian, semakin tinggi laju alir maka rekoveri tokoferol cenderung menurun. Pada laju aliran yang rendah, energi molekul tokoferol dan tokotrienol cukup punya waktu untuk mencapai permukaan larutan, oleh karena itu molekul ini bisa keluar menuju fase terdestilasi Posada 2007. Suhu optimal yang didapat adalah 218°C pada rentang 175°C-220°C. Hal ini menunjukkan rekoveri tokoferol didapat pada suhu tertinggi perlakuan. Rancangan respon permukaan dengan desain komposit terpusat pada penelitian ini dilengkapi dengan axial point pada titik 235°C yang menguji rekoveri tokoferol pada suhu diatas 220°C. Menurut Wikipedia 2008, titik didih tokoferol pada kisaran 200°C - 220°C, sehingga pada suhu 218°C dalam penelitian ini didapat rekoveri tertinggi berada dalam kondisi yang wajar. Menurut Jiang 2006, pada suhu diatas 220°C proses destilasi molekuler mulai mendestilasi pytosterol sehingga akan menurunkan kemurnian tokoferol. Kecepatan wiper optimal untuk mendapatkan rekoveri optimal adalah 400rpm dari renetang 200 rpm - 400 rpm. Berdasarkan hasil analsis anova diketahui bahwa kecepatan putar wiper tidak signifikan, hal ini menunjukkan putaran wiper 200 rpm – 400 rpm pada perlakuan cenderung sama dan stabil membentuk lapisan tipis yang digunakan pada proses destilasi molekuler. Kecepatan putaran wiper berpengaruh pada noise di permukan lapisan tipis pada dinding evaporator Jiang 2006.

g. Verifikasi Hasil Optimasi